Puasa adalah salah satu ibadah yang dengan melaksanakannya membuat seseorang bisa mendidik jasmani dan rohaninya sekaligus. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan Prof Dr M Quraish Shihab bahwa ketika seorang melaksanakan puasa, secara tidak langsung ia akan mendidik jasmani seperti menahan rasa lapar dan mendidik rohani untuk memiliki rasa empati dan mengetahui bagaimana susahnya orang yang kekurangan sehingga ia akan menjadi senang berbagi.
Menurut Prof Quraish Shihab, mendidik rohani dalam ibadah puasa juga bisa dilakukan dengan berusaha untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa membuat pahala puasa berkurang seperti berbohong, berkata kotor, ghibah dan kejelekan lainnya.
Menjaga diri dari melakukan hal-hal yang bisa mengurangi pahala puasa juga sebagaimana ditegaskan dalam hadis Nabi
حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَرُ
“Telah menceritakan kepada kami Amru bin Rafi’ berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah Ibnul Mubarak dari Usamah bin Zaid dari Sa’id Al Maqburi dari Abu Hurairah ia berkata, “Rasulullah bersabda, “Berapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan pahala melainkan hanya rasa lapar dan berapa banyak orang yang salat malam tidak mendapatkan apa-apa selain begadang.” (HR.Ibnu Majah)
Oleh sebab itu, seorang yang berpuasa hendaknya benar-benar menjaga puasanya agar tidak batal pun juga tidak kalah penting untuk menjaga pahala puasanya agar tidak berkurang. Sebab, puasa merupakan ibadah yang spesial disisi Allah sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis qudsi
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَام، فَإنَّهُ لِي وَأنَا أجْزِي بِهِ
“Semua amal perbuatan anak Adam (manusia) itu adalah untuknya kecuali puasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan balasan dengannya”.
Keistimewaan puasa dengan pahala yang langsung diberikan oleh Allah SWT terlebih ketika bulan Ramadan dengan pahala yang berlipat ganda ini seharusnya menjadi semangat bagi umat muslim untuk selalu menjaga puasanya agar tidak batal juga menjaga pahala puasanya agar tidak berkurang yang mana hal ini bisa diraih dengan mendidik rohani.
Baca juga:Makna “Marhaban Ya Ramadan” menurut Prof Quraish Shihab