tebuireng.co – Prof Masdar Hilmy meminta mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) dan umumnya mahasiswa Indonesia tidak terlena pada gelar dan ijazah yang didapat dari kampus. Namun, lebih fokus bagaimana menjadi manusia yang bermanfaat bagi masyarakat.
Hal ini disampaikannya dalam wisuda daring sarjana (S1) ke-30 dan magister (S2) ke-19 mahasiswa Unhasy, Ahad (30/10/2021).
Dalam wisuda tahun ini, kampus Unhasy melantik 586 wisudawan, yang terdiri atas lulusan program starata 1 (sarjana) sebanyak 519 dan strata 2 (Magister) berjumlah 67 orang.
“Perlu diperhatikan lagi oleh para wisudawan, bahwasanya ijazah, titel dan gelar hanya entitas simbolik yang mungkin tidak memberikan dampak apapun kepada kita, karena semuanya akan bergantung dan berpulang kepada masyarakat yang nantinya akan menggunakan keluaran dari perguruan tinggi,” jelasnya.
Prof Masdar meminta para sarjana pasca wisuda segera turun ke masyarakat dan mengamalkan ilmunya. Sehingga penerapan trilogi perguruan tinggi bisa diterapkan, pengabdian masyarakat.
Seringkali, lulusan kampus menjauhi masyarakat dan sibuk pada kepentingan pribadi dan materialisme seperti uang dan jabatan. Lulusan Unhasy diharapkan bisa melanjutkan perjuangan KH M Hasyim Asy’ari.
“Para sarjana ini harus membuktikan kalian alumni yang berkualitas dan layak menyemat gelar sarjana. Terbukti dari sisi kualifikasi mampu memberikan bukti nyata dan menunjukkan bahwa proses yang telah dilalui benar-benar telah dilakukan dengan baik selama di kampus,” imbuhnya.
Ia juga menjelaskan bahwa tantangan ke depan tantangan dunia pendidikan sangat kompleks. Sebagai insan akademis, lulusan perguruan tinggi harus mampu menjadi lokomotif penggerak masyarakat menuju kebaikkan bersama.
Oleh karena itu, yang perlu digaris bawahi dan diperhatikan adalah sikap yang positif dan produktif alumni perguruan dalam memaknai apa itu gelar, sarjana dan apa itu ijazah.
“Ikut serta secara aktif dalam pengamalan, pengabdian dan pengembangan ilmu pengetahuan, mampu tampil menjadi garda terdepan dan menjadi pelopor dalam membangun dan membina peningkatan kualitas pendidikan di masyarakat daerahnya masing-masing,” pinta Prof Masdar Hilmy.
Sementara itu, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa Unhasy adalah perguruan tinggi yang memiliki karakter dan keunggulan tersendiri.
Unhasy berada di tengah pusat pergerakan pendiri bangsa khususnya KH M Hasyim Asy’ari, sang muassis dari jamiyah NU.
“Tentu hal ini menjadi karakter kampus yang demikian kuat. Sebagaimana khittah NU yang, selalu menjadi garda terdepan dalam membentengi negara kesatuan Republik Indonesia,” tandasnya.