Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi untuk pertama kalinya akan kirimkan daging Dam petugas dan jamaah ke Indonesia. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Daerah Kerja Makkah, Khalilurrahman yang menyebutkan bahwa PPIH Arab Saudi tahun ini berhasil menghimpun 3.166 kambing Dam.
Seperti yang diketahui bahwa jamaah haji harus membayar Dam apabila ada wajib haji yang tidak dilaksanakan seperti melempar jumroh, menginap di Mina dan Muzdalifah serta thawaf wada’. Kriteria pembayaran Dam bagi yang meninggalkan wajib haji tersebut dirincikan oleh Syaikh Abu Syuja’ dalam kitab matan Taqrib sebagai berikut:
أحدها الدم الواجب بترك نسك وهو على الترتيب شاة فإن لم يجدها فصيام عشرة أيام ثلاثة في الحج و سبعة إذا رجع إلى أهله
“Dam wajib disebabkan meninggalkan ibadah (dalam hal ini wajib haji) dipilih secara berurutan (sesuai kondisi). Yang pertama, dengan seekor kambing. Jika tidak ada kambing, maka ditunaikan dengan berpuasa sepuluh hari. Tiga hari ketika berada di Mekkah, dan tujuh hari ketika kembali ke kampung halaman.”
Mengenai daging Dam petugas dan jamaah. Khalil menjelaskan bahwa 3.000 ekor daging kambing akan dikirim kan ke Indonesia untuk diolah menjadi makanan siap saji berupa rendang. Sedangkan selebihnya (166 ekor daging kambing) akan disalurkan dan dibagikan kepada masyarakat daerah terdekat dari Mekkah.
Daging yang akan dikirim ke Indonesia diperkirakan akan tiba pada 18 Agustus 2023 mendatang lalu akan diolah oleh PT Global Utama Indonesia menjadi makanan siap saji berupa rendang untuk kemudian disalurkan kepada fakir miskin di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar berdasarkan data fakir miskin dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Dalam pengelolaannya, daging kambing akan dipisah dahulu antara tulang dan daging murninya lalu setiap satu ekor daging kambing akan diolah menjadi 20 pouch rendang dengan ukuran 150 gr.
Khalil menegaskan bahwa terlaksananya upaya tersebut tak lepas dari dukungan Menteri Agama yakni Yaqut Cholil Qoumas, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, serta Baznas. Menurutnya upaya ini bisa turut serta membantu program pemerintah dalam pencegahan stunting.
Dirinya berharap kedepannya, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) juga bisa bekerja sama dengan membantu mengarahkan jamaahnya dalam pembayaran kambing Dam mereka. Sehingga, ibadah haji tidak hanya bisa memberikan nilai personal bagi yang melaksanakannya saja tapi juga bermanfaat bagi orang lain utamanya masyarakat di tanah air Indonesia.
Penulis: Thowiroh
Editor: Zainuddin Sugendal
Baca juga: Haji Backpacker: Konsep, Aturan, dan Proses Pemberangkatan