• About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
LSPT
Home Keislaman Akidah

Pola Pikir Kaum Wahabi dalam Cerita Carmen

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2021-12-22
in Akidah, News
1 0
0
Pola pikir kaum Wahabi diceritakan dalam sebuah novel best seller (based on true story) berjudul Inside The Kingdom, My Life In Saudi Arabia, karya Carmen bin Ladin (2006)

Pola pikir kaum Wahabi diceritakan dalam sebuah novel best seller (based on true story) berjudul Inside The Kingdom, My Life In Saudi Arabia, karya Carmen bin Ladin (ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp
LSPT

tebuireng.co – Pola pikir kaum Wahabi diceritakan dalam sebuah novel best seller (based on true story) berjudul Inside The Kingdom, My Life In Saudi Arabia, karya Carmen bin Ladin (2006)

Carmen adalah wanita Swiss berdarah Persia yang menikah dengan Yeslam, salah seorang putra dari Syaikh Muhammad Bin Ladin, pemilik perusahaan konstruksi terbesar di Saudi Arabia.

Pernikahannya dengan pria Arab ini, menjadikan Carmen merasa terasing, terkungkung, dan tak mampu mengembangkan potensinya karena pola pikir kaum Wahabi yang keras.

Hubungan antara Syaikh Muhammad Bin Ladin dan Keluarga Kerajan Saudi, khususnya Raja Faisal sangat dekat. Hubungan antara pengusaha dan penguasa tersebut begitu kompleks dan saling berkelindan membentuk sebuah keluarga besar yang sangat kuat dan sangat berpengaruh di Saudi Arabia.

Setelah menikah dengan Yeslam, Carmen hidup dalam pergaulan elit keluarga pengusaha dan penguasa Saudi Arabia. Kesimpulan Carmen mengenai Wahabi di atas dinyatakan di bagian akhir novel tersebut setelah dia susah payah memahami kehidupan suaminya, keluarganya, dan orang-orang Saudi Arabia.

Carmen tidak kaget ketika mengetahui hampir seluruh teroris yang menabrakkan pesawatnya pada peristiwa 11/9/2001 adalah orang-orang Saudi karena begitulah pola pikir kaum Wahabi.

“Orang-orang Saudi memiliki pendirian yang tak tergoyahkan bahwa hanya merekalah yang benar. Arab Saudi merupakan lahan subur persemaian sikap intoleran dan sikap arogan serta sikap mencemooh terhadap orang di luar mereka,” tulis Carmen pedas.

Carmen menjelaskan, saudara-saudara iparnya–anak-anak Bin Ladin– ketika kuliah atau bepergian ke Eropa dan Amerika terkenal sebagai playboy ulung.

Osama bin Laden, misalnya, ketika muda dan tinggal di Libanon, terkenal sebagai playboy kelas atas yang menghambur-hamburkan uang untuk berkencan dengan wanita-wanita cantik.

Namun aneh, ketika kembali ke Saudi Arabia, Osama kemudian menjadi orang yang sangat ekstrim, keras, dan sangat wahabis.

Kenapa demikian? Tutur Carmen, karena itulah satu-satunya cara untuk mendapat kehormatan di kalangan keluarga Saudi. Makin ekstrim, makin keras, dan kejam–maka makin dihormati oleh masyarakatnya sebagai seorang muslim yang taat.

Menurut Carmen, mungkin bisa ditambahkan, Osama sedang menjalankan redemption. Penebusan dosa atas laku buruknya, mabok minuman dan madon sewaktu masih muda.

Redemption-nya melakulan “pembelaan dan penyebaran” Islam dengan cara apa pun. Karena dalam Islam ada semacam dalil, mengislamkan orang dan menghancurkan musuh imbalannya tak ada yang lain, kecuali sorga).

Lalu, bagaimana kelicikannya?

Kelicikannya, seperti dipaparkan Grand Shaykh Al-Azhar Ali Jum’ah, para pengikut Wahabi telah mengubah nama Wahabi menjadi Salafi untuk mengelabuhi umat Islam: bahwa ajaran Wahabi tidak bersumber dari Muhammad ibn ‘Abd al-Wahab, melainkan dari generasi Salaf.

Generasi Salaf adalah suatu periode generasi dalam sejarah Islam yang dekat dengan zaman Nabi. Karena itu kebenarannya mendapat pengakuan umat Islam mayoritas. Tujuannya, agar mereka merasa aman dari sorotan masyarakat dalam menyebarkan dakwahnya.

Carmen melihat sejak merebaknya radikalisme, ekstrimisme, dan terorisme, paham Wahabi telah menjadi pihak tertuduh yang berada di balik semua itu. Wahabisme terkesan menjadi paham yang intoleran terhadap paham lain.

Hampir semua paham yang berbeda dengan Wahabi, menurut Ali Jum’ah, mendapat cap yang “mengerikan.”

Mereka mengampanyekan takfir (pengafiran), tashrik (pemusyrikan), tabdi’ (pembid’ahan) kepada kalangan yang tak sepaham dgn Wahabi. Semua itu menunjukkan betapa intolerannya paham Wahabi terhadap paham lain.

Jangankan pada agama lain, terhadap agama Islam yang berbeda pandangan pun, kaum Wahabi mengafirkannya. Bahkan menghalalkan darahnya.

Itulah sebabnya ketika pasukan Wahabi atas bantuan Inggris menyerbu wilayah Hijaz—milik Turki Ostmani—mayat yang dibunuh secara kejam dan brutal bergelimpangan di mana-mana. Yang dibunuh tak hanya tentara Turki, tapi juga perempuan hamil, orang tua, dan ulama.

Carmen yang mengalami dan merasakan hidup dalam masyarakat Saudi Arabia. Orang-orang Saudi, tulis Carmen, adalah pelindung keortodokan paling absolut di dunia Islam.

Satu-satunya perbedaan antara Islam Saudi dengan kalangan garis keras Taliban Afganistan adalah kekayaan dan kemewahan yang dinikmati secara pribadi oleh Keluarga al-Saud.

Orang Saudi adalah kalangan garis keras Taliban yang hidup dalam kemewahan. Semua itu terjadi karena pegangan hidupnya: Wahabi!

Novel ini sangat menarik karena mengupas paham Salafi Wahabi dengan berbagai pandangan yang komprehensif.

Syaefudin Simon

Tags: Arab SaudiaswajaDakwah WahabiSalafi Wahabiwahabi
Previous Post

Lagu untuk Bunda, Doa dalam Lirik

Next Post

KH Abdullah Kafabihi dan Kisah Romatis Muktamar

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
KH Abdullah Kafabihi dan Kisah Romatis Muktamar

KH Abdullah Kafabihi dan Kisah Romatis Muktamar

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

  • Profil Ringkas Ning Jazil, Istri Gus Kautsar

    Profil Ringkas Ning Jazil, Istri Gus Kautsar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Hadis Riwayah dan Dirayah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Profil Gus Iqdam, Pendiri Majelis Ta’lim Sabilu Taubah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Biografi Gus Ahmad Kafabihi Lirboyo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari peringatan G30S PKI.  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di www.tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #g30spki #indonesia
  • Keluarga besar Tebuireng Initiatives mengucapkan selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw 1445 H.  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di www.tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #pesantrentebuireng #santri #santritebuireng #nahdlatululama #nu #maulidnabi #rabiulawal #kitabkuning
  • Berbagai tradisi unik di Indonesia untuk menyambut bulan Maulid.  Baca selengkapnya di www.tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #pesantrentebuireng #santri #santritebuireng #nahdlatululama #nu #maulidnabi #rabiulawal #kitabkuning
  • Perayaan hari lahir Nabi Muhammad Saw merupakan momentum yang sangat istimewa dan dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia termasuk Indonesia banyak tradisi yang dilakukan umat Islam dalam menyambut kelahiran Nabi diantaranya adalah pembacaan kitab maulid atau kitab biografi tentang nabi. Tradisi ini banyak dilakukan oleh muslim Indonesia bahkan sudah di mulai sejak masuk bulan Rabiul Awal.  Kitab-kitab maulid yang sering dibaca dan populer di kalangan masyarakat muslim Indonesia baik dalam bulan maulid atau di luar bulan maulid pada acara-acara tertentu pengajian,hajatan ataupun tasyakuran diantaranya ada kitab Maulid Al-Barzanji, Maulid Ad-Dibai, Qoshidah Burdah dan Maulid Simthudduror.  Baca selengkapnya di www.tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #pesantrentebuireng #santri #santritebuireng #nahdlatululama #nu #maulidnabi #rabiulawal #kitabkuning
  • Keluarga besar Tebuireng Initiatives mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya Wisuda IX Ma
  • Keluarga besar Tebuireng Initiatives mengucapkan selamat dan sukses atas diraihnya gelar sarjana dan magister untuk tim Tebuireng Initiatives yang telah menyelesaikan studinya di tahun 2023 ini.  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di www.tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #pendidikan #indonesia #nu #nahdlatululama #media #indonesia
  • Kementerian Agama RI melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Dit PD Pontren) mengadakan Kopdar pengelola media pesantren selama 3 hari pada tanggal 16-18 September 2023. Bertempat di KIMAYA Hotel, kota Bandung.  Media Tebuireng Initiatives (tebuireng.co) menjadi salah satu dari 30 media yang mendapat undangan dan berkesempatan mengikuti acara bertajuk “Kopdar Pengelola Media Pesantren untuk Penguatan Moderasi Beragama,” tersebut.  Acara ini juga merupakan upaya merumuskan kelola publikasi dalam menyambut Hari Santri Nasional yang dirayakan setiap tanggal 22 Oktober.  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di www.tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #pendiskemenag #kemenag_ri #pesantren #pesantrentebuireng #santri #santritebuireng #nahdlatululama #nu #quotes #quotesulama
  • "Barang siapa yang permulaannya baik, maka nanti hasil akhirnya juga akan baik."
~Syekh Ibnu Atha
  • Kiat menghadapi baby blues syndrome sesuai dengan anjuran Islam.  Baca selengkapnya di www.tebuireng.co atau klik link di bio  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #parenting #keislaman #islam #anak #reels
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Toko >>

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In