tebuireng.co – Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Nahdlatul Ulama (NU) memiliki platform edutech yang bisa memfasilitasi jutaan santri untuk mengaji.
Hal ini disampaikannya saat Pengukuhan Pengurus Besar dan Harlah ke-95 NU di Balikpapan, Senin (31/1/2022). Nama Ainun Najib muncul dalam permintaan Jokowi.
“Saya membayangkan ini segera, NU memiliki platform edutech yang juga mempunyai platform learning management system yang andal. Yang memfasilitasi jutaan santri untuk mengaji dari semua kiai-kiai besar, ilmuwan, teknolog, dan entrepreneur,” jelasnya.
Jokowi menambahkan, untuk membangun platform edutech ini sebenarnya Nahdlatul Ulama (NU) sudah punya modal besar berupa kader bernama Ainun Najib yang saat ini bekerja di Singapura.
Ainun Najib adalah kader muda NU yang dikenal sebagai praktisi teknologi di bidang data sains. Ia sudah tujuh tahun bekerja di Singapura. Ainun Najib lahir pada 20 Oktober 1985 di Balongpanggang, Gresik, Jawa Timur.
Ainun Najib menempuh pendidikan pertaman di Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Islamiyah Ganggang, Balongpanggang, Gresik.
Sementara untuk pendidikan agama dia belajar langsung kepada ayahnya H Abdul Rozaq yang merupakan alumnus Pondok Pesantren Qomaruddin, Sampurnan, Bungah, Gresik.
Di kampungnya, ayah Ainun Najib merupakan seorang yang terkenal karena sebagai tokoh masyarakat atau kiai kampung.
Selain itu, ayahnya juga tercatat sebagai pengawas pendidikan di Kementerian Agama Kabupaten Gresik. Sementara ibunya Rustinah adalah seorang guru di SDN Klotok I Balongpanggang Gresik.
Lalu melanjutkan ke SLTPN 1 Balongpanggang. Lulus SLTP, Ainun pindah ke Surabaya karena melanjutkan sekolahnya di SMUN 5 Surabaya.
Baca Juga: Jokowi Ajak NU Bangun Ekonomi
Masa pendidikan SMA, Ainun Najib masuk anggota tim Indonesia dalam Olimpiade Matematika Asia Pasifik 2003 dan meraih honorable mention.
Setamatnya dari SMA dia melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Teknologi Nanyang (NTU), Singapura, dengan jurusan Computer Engineering. Sejak 2003, Universitas Nanyang menjadi tempat Ainun kuliah hingga lulus tahun 2007.
“Saya kenal satu orang, yang lain masih banyak. Beliau ini kerja di Singapura. Sudah lama, 7 tahun yang lalu. Ngerjain ini semuanya apa pun bisa. Namanya Mas Ainun Najib. Masih muda sekali. NU,” ungkap Jokowi.
Menurut Jokowi, Ainun Najib akan kembali ke Indonesia jika yang meminta adalah para kiai. Meskipun gajinya cukup tinggi di Singapura. Ainun Najib meraih anugerah People Of The Year dari Metro TV pada kategori Patron Of Development Partnership atau Teladan dalam Kemitraan Pembangunan.
Ainun Najib saat ini bekerja di sebuah perusahaan teknologi di Singapura. Ainun Najib dikenal sebagai inisiator beberapa gerakan pengawasan data, dari Kawal Pemilu hingga Kawal COVID.
“Di sana gajinya sangat tinggi sekali. Jadi kalau di sini harus bisa menggaji yang lebih besar daripada yang di Singapura. Ini tugasnya nanti Pak Kiai. Kalau kiai yang ngendiko (berbicara), digaji berapa pun, bismillah pasti mau,” tutup Jokowi.