Pesantren Tebuireng menggelar kegiatan pelatihan pesantren ramah santri yang diikuti oleh seluruh pembina santri.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 21-22 September 2024 dengan beberapa pembagian tempat saat kegiatan berlangsung.
Diantaranya, Pondok Putra Pesantren Tebuireng yang bertempat di Gedung Yusuf Hasyim dan Pondok Putri Pesantren Tebuireng bertempat di rumah Mudir Bidang Pembinaan Pondok Pesantren Tebuireng.
Selain itu, kegiatan ini juga diselenggarakan di Pesantren Sains Tebuireng dan Pondok Putri Tebuireng Kesamben.
Pelatihan ini merupakan ikhtiar Pesantren Tebuireng untuk menciptakan lingkungan pesantren yang harmonis baik di kalangan santri, pembina, maupun pengurus.
Maraknya isu mengenai fenomena bullying yang terjadi di pesantren membuat peran pesantren yang umumnya sebagai pembentukan karakter, spiritualitas, dan intelektualitas yang nyaman bagi santri menjadi tercoreng.
Pesantren yang seharusnya menjadi tempat yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi santri justru terdapat banyak praktik kekerasan yang terjadi.
Menyikapi fenomena tersebut, Pesantren Tebuireng menggelar pelatihan ramah santri untuk melakukan pendampingan dan pelatihan, khususnya bagi para pembina yang kesehariannya lebih intens berhubungan langsung dengan para santri.
Seperti yang dijelaskan oleh Mudir Bidang Pembinaan Pondok Pesantren Tebuireng, H Lukman Hakim, bahwa pembina santri memiliki peran penting dalam pembentukan sikap dan kepribadian santri.
Terjalinnya hubungan yang baik antara pembina dan santri berpotensi menumbuhkan sikap dan karakter yang baik pula bagi mereka.
Oleh karena itu, pelatihan ini dilaksanakan untuk menguatkan kembali komitmen para pembina dalam mendidik dan membina santri dengan penuh tanggung jawab, kesabaran, dan kasih sayang.
Hal inilah yang kemudian diharapkan memberikan dampak yang baik bagi para santri serta menjadi contoh bagi mereka dalam bersosialisasi di pesantren. Baik kepada teman, guru maupun orang tua.
Melalui konsistensi dalam memberikan bimbingan yang baik dan empati yang tinggi terhadap para santri akan mampu menciptakan lingkungan pesantren yang nyaman. Sehingga pesantren bisa benar-benar menjadi tempat yang ramah bagi santri dalam belajar.
Kegiatan pelatihan ini akan dimentori oleh pembina yang sebelumnya telah mengikuti diklat langsung bersama beberapa dosen dari Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Dalam pelatihan ini, para pembina akan dibekali berbagai ilmu terkait cara komunikasi yang baik, bagaimana menangani permasalahan santri serta teknik-teknik penanganan bullying yang efektif sehingga tidak hanya bisa menghentikan tindakan bullying, tetapi juga mengedukasi semua pihak terkait agar kasus serupa tidak terulang kembali.
Hal ini diharapkan bisa menjadi menjadi langkah awal dalam mengatasi masalah bullying di pesantren serta menciptakan lingkungan pesantren yang baik dan lebih harmonis.
Penulis: Thowiroh
Editor: Ikhsan Nur Ramadhan
Baca juga: Strategi Gus Sholah dalam Mengembangkan Pesantren Tebuireng