Jombang, Nyai Hj Farida Salahuddin Wahid berpesan pentingnya memulai kebaikan dari diri sendiri. Hal tersebut membuat kebaikan yang diajarkan lebih melekat dan terkenang sepanjang masa.
Pesan ini disampaikannya saat mengisi diklat angkatan 10 dan 11 kader pembina Pesantren Tebuireng di Tebuireng 2 Ngoro Kabupaten Jombang.
Di antara begitu banyak kebaikan, salah satunya adalah menjaga kebersihan pondok pesantren. Sejak Tebuireng diasuh oleh KH Salahuddin Wahid (2006-2020), Tebuireng dikenal dengan pesantren bersih dan sehat.
Baca Juga : Gus Sholah, Sosok yang Disiplin dan Menghargai Waktu
“Dalam menanamkan pribadi yang peduli akan kebersihan, yang perlu diutamakan adalah diri kita sendiri. Mulailah dari pribadi anda sendiri-sendiri, nanti akan dicontoh oleh santri binaanya,” jelasnya, Selasa (25/5).
Menurutnya, sang suami yang akrab disapa Gus Sholah ada sosok yang memiliki perhatian tinggi pada kebersihan dan kesehatan. Terbukti dengan adanya Poskestren Tebuireng yang maju pesat.
Pesantren Tebuireng juga membangun tempat khusus untuk santri makan. Asupan gizi santri juga diperhatikan. Gus Sholah tak sungkan memungut sampah di halaman pesantren saat lewat.
“Semoga ini semua menjadi langkah yang baik bersama dengan pengasuh, melanjutkan dan mengembangkan Pesantren Tebuireng agar bisa bermanfaat untuk menyiapkan kader-kader santri dalam membangun bangsa yang bermartabat,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu peserta diklat bernama Bisri sangat senang bisa diberikan materi oleh Nyai Hj Farida. Banyak pesan moral yang disampaikan oleh putri dari KH Saifuddin Zuhri ini.
Pria yang juga Presiden Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng ini mengatakan sosok yang memulai kebaikan dari diri sendiri adalah KH Salahuddin Wahid, suami Nyai Farida.
“Ketika Kiai Salahuddin Wahid mulai mengasuh Tebuireng banyak yang tidak percaya mampu megang pondok. Namun, kiai memulai perubahan dari diri sendiri. Beliau orang yang mau belajar dan melakukan pergerakan yang luar biasa,” tandasnya.