ADVERTISEMENT
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
Home Keislaman Pendidikan

Perma Pendis dan Pendidikan Islam

Sejarah Berdirinya Perma Pendis

Amin Zein by Amin Zein
2021-08-20
in Pendidikan
0 0
1
Perma Pendis dan Pendidikan Islam
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co- Dalam pidato ilmiahnya, Ketua Umum Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam (Perma pendis) Indonesia yang baru saja dikukuhkan, Dr. H. Badrudin, M.Ag, menegaskan selama ini pendidikan Islam diperlakukan diskriminatif dan dianaktirikan dalam konteks kebijakan pendidikan nasional. Sehingga tertinggal dari jenis pendidikan umum di Indonesia.

Badrudin sampaikan hal itu pada Kongres Pertama Permapendis di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (9/2/2019). Kongres yang berlangsung sejak Jumat hingga Ahad (8-10/2/2019) tersebut membahas anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi, program kerja, dan rekomendasi.

“Sangat tidak adil kalau ada yang mengatakan pendidikan Islam menjadi penyebab ketidakmajuan pendidikan nasional. Karena selama ini pendidikan Islam diperlakukan diskriminatif dan dianaktirikan dalam konteks kebijakan,” kata dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SGD Bandung tu.

Menurutnya, ketidakadilan ini nyata menimpa pada pesantren-pesantren dan madrasah diniyah (sebagai lembaga pendidikan nonformal) di Indonesia. Meski sudah diakui dalam undang-undang nomor 20 Tahun 2003 pasal 30 dan PP 55 Tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan, namun praktiknya pesantren belum mendapat perhatian pemerintah secara memadai. Ini ditandai tidak adanya kepastian anggaran dari pemerintah untuk pesantren dan madrasah diniyah atau diniyah takmiliyah.

Di Indonesia, jumlah lembaga pendidikan keagamaan Islam seperti pesantren, madrasah, majelis taklim, madrasah diniyah atau diniyah takmiliyah, madrasah, surau sangat banyak. “Beradasarkan data statistik pendis.kemenag.go.id, pesantren di Indonesia berjumlah 27.218 ribu,” ungkapnya.

Badrudin merinci, jumlah pesantren salafiyah ada 13.446 lembaga (49.4%), pesantren khalafiyah 3.064 (11.3%) dan pesantren kombinasi 10.708 lembaga (13.3 %). Jumlah pendidikan diniyah di Indonesia ada 73.081 lembaga dengan rincian 60.834 diniyah ula, 9.759 diniyah wustha, dan 2.488 diniyah ulya.

Efek kurang perhatian dari pemerintah ini dan jumlah lembaga yang banyak tersebut membuat kualitas yang tidak baik. Hanya sebagian kecil lembaga pendidikan Islam yang bermutu. Demikian juga lembaga pendidikan formal seperti Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah yang umumnya belum bermutu.

Kesimpulan ini ditandai dengan output lembaga tersebut yang dapat melanjutkan ke lembaga pendidikan favorit pada jenjang di atasnya sangat terbatas. Walaupun terdapat juga madrasah unggulan tapi jumlahnya lebih sedikit dibandingkan jumlah madrasah secara keseluruhan.

Dr. H. Badrudin, M.Ag, (paling kiri) berfose bersama Solahudin Wahid alias Gus Solah (tengah) Rektor Universitas Hasym Asyari dan Pimpinan Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang. Foto: Ist

Terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan Islam, antara lain faktor politik yakni kebijakan pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya. “Para ahli pendidikan Islam Indonesia mengakui pesantren merupakan lembaga yang indigeneous asli Indonesia tapi kurang dianggap penting,” beber Badrudin.

Sejak Indonesia merdeka pesantren pertama kali belum diakomodir dalam undang-undang pendidikan dan pengajaran yang pertama (undang-undang nomor 4 tahun 1950 Jo Nomor 12 tahun 1954). Pada Undang-undang Sisdiknas ke-2, masa UU Nomor 2 tahun 1989 (Sistem Pendidikan Nasional), pendidikan Islam baru menjadi subsistem dari pendidikan nasional.

Dan barulah pada masa undang-undang Sisdiknas ke-3 undang-undang nomor 20 tahun 2003 pendidikan Islam mendapat payung yang jelas baik pada jenjang formal ataupun nonformal. Namun masih setengah hati. Untuk madrasah jalur formal, pada tingkat propinsi dan kabupaten atau kota, madrasah yang formal dianggap termasuk bidang garapan agama.

Sehingga untuk mencukupkan pembiayaannya diambil dari anggaran agama yang berada di bawah Kementerian Agama. Dan tidak mendapat dana pendidikan yang wajar dari pemerintah provinsi atau kabupaten, kota. Karena dianggap harus didanai dari anggaran agama.

“Pasca tiga kebijakan berupa undang-undang pendidikan tersebut, pendidikan Islam belum dijadikan prioritas dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia,” tandasnya. Kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan lebih berpihak pada kepentingan pemerintah sehingga menyulitkan pelaksanaannya oleh masyarakat di tingkat lokal.

Lanjut Badrudin, rendahnya mutu pendidikan Islam harus dicarikan solusinya. Argumentasi rasional yang dapat disampaikan yaitu agar lembaga-lembaga pendidikan Islam bermutu, harus dikelola secara bermutu. Untuk itu diperlukan manajer (pengelola) lembaga pendidikan Islam yang mampu mengelola lembaga-lembaga pendidikan Islam secara bermutu.

Penyiapan calon manajer pendidikan Islam disiapkan dengan pembukaan Manajemen Pendidikan Islam (MPI). Sampai 2018, data pada Kementerian Agama terdapat 224 Prodi MPI yang sudah mendapat izin penyelenggaraan.

Perlu kerja sama antara asosiasi profesi manegemen pendidikan Islam dengan pemerintah, masyarakat, dan seluruh stakeholder untuk memajukan pendidikan Islam Indonesia. “Tanpa kesadaran ini, maka mustahil Islam maju. Kita berharap setelah kongres ini ada hasil yang baik,” tandasnya.(rls/IS)

Tags: pendidikan islamPerma Pendis
Previous Post

Menjaga Kemerdekaan Indonesia

Next Post

Protokol Fikih Antivirus

Amin Zein

Amin Zein

Next Post
Protokol Fikih Antivirus

Protokol Fikih Antivirus

Comments 1

  1. Ping-balik: Madrasah Anak Tiri dan Usul Pembubaran Kementerian Agama - Dakwah | Kabarwarga.com

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Perjalanan Rumah Tangga Buya Arrazy

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hadis Palsu di Kitab Durratun Nasihin, Adakah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Arrazy Hasyim, Ulama Ahlussunnah Wal Jamaah Asal Tanah Minang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KH Abdullah Kafabihi dan Kisah Romatis Muktamar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • "Tabayun itu menjadi penting untuk menghindarkan orang lain mengadu domba kita satu sama lain,"dawuh dari Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #quotesulama #nahdatululama #dawuh #mutiarahikmah
  • إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Segenap keluarga besar Tebuireng Initiatives turut berdukacita atas wafatnya RKH Fakhrillah Aschal bin Abdullah Schal (Pengasuh PP Syaichona Cholil Bangkalan & Rais PCNU Bangkalan).

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #nahdlatululama #nahdliyin
  • Motivator dari Pesantren Lirboyo Ning Sheila Hasina Zamzami mengatakan penghafal Al-Qur’an harus menjaga adabnya. Nasihat Ning Sheila untuk penghafal Al-Qur’an ini disampaikannya saat kunjungan di Yayasan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Mathla’ul Huda cabang Tarbiyatussibyan, Jumat (25/3/2022).

“Santri penghafal Al-Qur’an harus bisa menjaga adab dan istikamah,” jelasnya.

Menurutnya, santri yang sedang fokus Al-Qur’an harus bisa mengatur dan membagi waktu dalam bidang ini. Sehingga dibutuhkan daya juang yang kuat dan pantang menyerah dalam menghafal.

“Santri harus sering sering muroja’ah 2-3 juz tiap hari. Harus punya target dalam murojaah dan jangan meninggalkan salat malam,” imbuh Ning Sheila.

Selengkapnya baca di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #santri #quotesulama #santrilirboyo #lirboyo #ningsheila #penghafalquran #pecintaquran #alquran
  • "Dosa-dosamu boleh jadi sebesar kapal, tapi jangan lupa bahwa rahmat Allah lebih besar daripada lautan," dawuh dari Gus Miftah.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #quotesulama #kiai #dawuh #dawuhkyai #mutiarahikmah #gusmiftah
  • Pesantren Tebuireng berduka, cucu Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari yang bernama Hj. Lily Chodijah Wahid binti KH A Wahid Hasyim wafat.

Kabar duka ini disampaikan secara terbuka oleh keponakannya Gus Ipang Wahid bin KH Salahuddin Wahid.

“Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid binti KH A Wahid Hasyim wafat pada hari Senin, 9 Mei 2022 pukul 16:28 WIB di RSCM Jakarta,” katanya seperti rilis yang diterima tebuireng.co, Senin (9/5/2022).

Di usia senjanya, Hj. Lily Wahid jadi rujukan keluarga besar KH Wahid Hasyim karena dituakan. Terutama setelah KH Abdurrahman Wahid dan KH Salahuddin Wahid wafat.

Tonton video lengkapnya di YouTube Channel Tebuireng Initiatives.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantrentebuireng #santri #gusdur #gussholah #ipangwahid
  • Foto pemakaman Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid di Makam Keluarga dan Masyayikh Tebuireng. 

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #pesantrentebuireng #santri #gusdur #makamgusdur #ramadhan
  • Foto suasana makam Keluarga dan Masyayikh Tebuireng sebelum pemakaman jenazah Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid.

Berdasarkan informasi dari Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz, perkiraan jenazah tiba pukul 13.30 - 15.00 WIB.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #pesantrentebuireng #santri #gusdur #makamgusdur #ramadhan
  • إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Segenap keluarga besar Tebuireng Initiatives turut berdukacita atas wafatnya Nyai Hj. Lily Wahid (Cucu Hadratussyaikh KH M. Hasyim Asy
  • Menurut Zastrouw Al-Ngatawi, tradisi ketupat atau kupatan merupakan bentuk sublimasi (perubahan ke arah satu tingkat lebih tinggi) dari ajaran Islam dalam tradisi masyarakat Nusantara. Hampir tak ada bukti tertulis yang bisa dijadikan rujukan mengenai tradisi kupatan. 

Semua referensi hanya berdasar cerita tutur (folklor) yang berkembang di masyarakat di era Wali Songo yang kemudian ditulis. Adapun momentum setelah melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal atau Syawalan dikenal dengan lebaran ketupat atau tradisi kupatan. 

Happy Ketupat, pangapunten sedoyo lepat.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #idulfitri #idulfitri2022 #ketupat #kupatan #ketupatlebaran
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Toko >>

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist