Dalam upaya memperkuat perekonomian masyarakat di kalangan nahdliyin, Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) luncurkan tiga program unggulan yakni program bisa kerja, program bisa bisnis dan program UMKM Meroket. Ketiga program tersebut nantinya diharapkan bisa membantu dalam membangun kesejahteraan umat.
“Ketiga program ini kami kira relevan dengan tema Rakernas pada malam ini yakni membumikan ekonomi Nahdlatul Ulama. Sebab dalam kasus penguatan ekonomi, hal yang paling mendasar yang harus dilakukan adalah bagaimana agar seluruh warga NU tidak ada yang menganggur sehingga terhindar dari kebingungan untuk melengkapi kebutuhan hidupnya ,” terang ketua LPNU, Tyovan Ari Widagdo dalam acara Rakernas LPNU di hotel Borobudur, Jakarta. Jum’at malam, 28/07/23.
Pada program bisa kerja, ketua LPNU menjelaskan bahwa di dalamnya terdapat program pemberian akses lapangan pekerjaan untuk warga Nahdlatul Ulama (NU) yang belum bekerja dan membutuhkan pekerjaan.
Bentuk program yang akan dijalankan adalah memberikan informasi lapangan kerja, lalu melakukan perenkrutan melalui platform digital yang telah disediakan, kemudian akan diadakan pelatihan-pelatihan skil yang relevan dan dibutuhkan oleh industri, setelah itu menghubungkannya dengan ekosistem lowongan kerja di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang nanti akan di bina.
Kemudian, LPNU akan menjalin kerja sama dengan industri-industri yang nantinya hal ini akan menjadi fasilitas bagi warga NU agar bisa diserap oleh industri-industri tersebut.
Dalam program bisa kerja ini, target peserta yang akan dicapai adalah warga NU yang masih menganggur dan belum memiliki pekerjaan.
“Jadi nanti fungsi LPNU adalah mendatangi satu persatu industri-industri yang ada dan nantinya kita ajak kerjasama dengan meminta untuk mengarahkan agar perenkrutan karyawan dan lain sebagainya agar bisa memprioritaskan warga nahdliyin,” jelasnya.
Sedangkan, dalam program bisa bisnis, ia menjelaskan bahwa program tersebut merupakan program pemberian akses kesempatan usaha dan berdagang bagi warga NU yang baru mau memulai usaha baik secara offline ataupun online.
Bentuk program yang akan dijalankan yaitu melaksanakan kerja sama dengan para mitra, membuat paket usaha yang nantinya bisa dijalankan oleh warga NU, memberikan akses permodalan awal melalui mitra-mitra pendanaan serta melakukan edukasi kewirausahaan.
“Dalam hal ini kita ingin memberikan akses seluas-luasnya kepada warga NU,”tegas Tyovan Ari Widagdo.
Mengenai program unggulan yang ketiga yakni UMKM meroket, ia menjelaskan bahwa program tersebut merupakan program akselerasi usaha untuk membantu UMKM NU yang sudah berjalan minimal satu tahun agar usahanya bisa lebih berkembang. Bentuk program yang akan dilaksanakan adalah memberikan akses pemasaran, memberikan akses permodalan, menfasilitasi permodalan alat produksi dan sebagainya dengan para mitra, pelatihan usaha serta mentoring.
Menurutnya, tiga program unggulan tersebut sangat penting mengingat banyak sekali dari warga NU yang masih memiliki perekonomian menengah kebawah sehingga harus terus dibantu dan di support.
Ia berharap semua program bisa digerakkan secara bersama sama oleh seluruh pengurus LPNU baik cabang maupun wilayah di daerahnya masing-masing untuk mencapai apa yang menjadi cita-cita bersama yakni menguatkan perekonomian Nahdlatul Ulama.
“Saya harap seluruh elemen pengurus LPNU bisa mensupport seluruh warga NU yang berada di daerahnya masing-masing,” pungkasnya.
Penulis: Thowiroh
Editor: Zainuddin Sugendal
Baca juga: Belajar Entrepreneurship dari Sang ‘Kiai Miliarder’