Terdapat beberapa peristiwa penting yang terjadi di bulan Rajab.
Diantara peristiwa penting yang terjadi pada bulan Rajab yang pertama adalah awal mula peletakan cahaya nubuwwah kedalam rahim Sayyidah Aminah. Pada bulan Rajab, Sayyidah Aminah diketahui hamil dengan janin yang kelak akan menjadi insan paling mulia dan rahmat bagi alam semesta yakni Nabi Muhammad saw.
Peristiwa lain yang terjadi di bulan Rajab yang kedua adalah peristiwa Isra’ Mi’raj yang sangat bersejarah bagi umat islam karena dalam peristiwa tersebut Nabi Muhammad saw menerima perintah sholat.
Isra’ Mi’raj merupakan sebuah perjalanan luar biasa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad tepatnya pada tanggal 27 Rajab yang dimulai dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqso lalu kemudian menuju langit untuk bertemu dengan Allah.
Dikatakan bahwa peristiwa ini juga merupakan hiburan yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad untuk menumbuhkan kembali semangatnya dalam berdakwah setelah peristiwa aamul hazn (tahun kesedihan) dimana pada saat itu Nabi Muhammad harus kehilangan paman yang selalu mendukung jalan dakwahnya yakni Abu Thalib juga disusul dengan kehilangan sosok istri tercinta yang selalu menemani, menyemangati dan membela dakwah Nabi yakni Sayyidah Khadijah.
Peristiwa Isra’ Mi’raj tersebut diabadikan oleh Allah dalam Al-Qur’ an surah Al-Isra
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS.Al-Isra :1)
Peristiwa lain yang ketiga adalah terjadinya perang tabuk pada bulan Rajab tepatnya pada tanggal 10 Rajab tahun ke-9 Hijriah.
Perang tabuk adalah salah satu perang yang diikuti langsung oleh Nabi dan berakhir dengan kemenangan. Dalam perang ini, umat muslim berhadapan dengan bangsa Romawi. Uniknya, pada perang ini tidak terjadi pertempuran fisik.
Singkat cerita, hal ini karena pihak Romawi menemui pasukan umat muslim yang sudah menunggu kedatangan pasukan bangsa Romawi di Tabuk selama berhari-hari. Mereka (pihak Romawi) mengajukan perdamaian dan membayar upeti yang mana dengan ini kemenangan secara otomatis berada pada pihak kaum muslimin.
Baca juga: Kiat Meraih Keutamaan Bulan Rajab Menurut Habib Umar bin Hafidz