“Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Negara Kesatuan Republik Indonesia mengeluarkan rupiah sebagai alat pembayaran yang sah dengan nilai”. Penyebutan Tuhan tersebut selalu ada di setiap mata uang Bank Indonesia. Menjadi pertanyaan, mengapa ada penyebutan Tuhan dalam mata uang?
Jika belajar di bidang ekonomi, biasanya mendefinisikan uang berdasarkan fungsinya. Seperti uang harus berfungsi sebagai alat pertukaran, alat ukur dan diterima secara bebas untuk barang dan layanan atau lebih luasnya uang juga harus dalam suatu bentuk dimana kekayaan dapat disimpan. Di era ini sepertinya definsi tersebut sudah terlalu kuno bahkan fungsi dan bentuk uang bisa mengambil banyak sekali bentuk, seperti uang pengorbanan yang harus dilakukan demi uang.
Sebelum Indonesia menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa di dalam uang yang diterbitkan, Amerika Serikat telah menyebut Tuhan di dalam uang dolar dengan kalimat “In God We Trust”. Melihat penyebutan Tuhan dalam mata uang tentunya memiliki latar belakang mencerminkan uang yang dinilai sakral.
Didalam buku The Secret of Money, pendeta dari Ridleyville menuliskan pengakuan Tuhan dalam uang kepada Salmon P. Chade, menteri keuangan, selanjutnya menteri Chasr memberitahu Direktur Percetakan Uang Logam “Tidak ada bangsa yang bisa kuat kecuali dengan Kekuatan Tuhan.” Akhirnya pemakaian “In God We Trust” muncul di tahun 1864 pada koin senilai dua sen yang baru dibuat dan dilanjutkan koin-koin yang lain.
Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Melalui website Kementrian Agama, menyampaikan di hari memperingati mata uang, Drs. Achmad Subianto, MBA, Direktur Utama PT. Taspen (Persero) tahun 2000 – 2007 dan mantan Ketua Umum BAZNAS mengusulkan agar dalam setiap lembar uang rupiah dicantumkan kata Tuhan, seperti negara Amerika yang menulis “In God We Trust” atau negara Saudi Arabia yang menulis lafad La Ilaaha Illallah wahdahu La Syarikalah. Hal ini membuat Achmad Subianto berinisiatif untuk mengusulkan agar negara republik Indonesia mencantumkan keberkahan dan perlindungan Tuhan dalam setiaip lembaran rupiah.
Selanjutnya, Achmad Subianto melakukan berbagai cara dan menyampaikan masukan kepada Presiden Gubernur Bank Indonesia, Menteri Keuangan, Direktur Perusahan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) hingga hasilnya yang bisa kita lihat saat ini. Pencantuman kata-kata “Rahmat Tuhan” dalam setiap lembar uang rupiah adalah upaya agar mendapatkan keberkahan dan perlindungan Tuhan dalam setiap lembarnya serta bisa menjauhi segala bentuk transaksi yang tidak halal.
Penulis: Maulida Fadhilah Firdaus
Editor: Zainuddin Sugendal
Baca juga: Teman yang Suka Hutang? Atasi dengan Ini!