Prof Fransisco Budi Hardiman menjelaskan bahwa penting sekali bagi manusia untuk membayangkan dan merencanakan masa depan dengan terus memikirkan eksistensinya sebagai manusia di masa kini. Hal ini disampaikan dalam Muktamar Pemikiran NU ke-2 yang mengusung tema Imagining the Future Society (membayangkan masyarakat masa depan) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (2/12/23).
Menurutnya, mempersiapkan dan merencanakan masa depan adalah hal yang penting untuk dilakukan di masa kini karena jika tidak, masa depan akan datang seperti pencuri yang tiba-tiba menyergap tanpa aba-aba. Guru Besar Filsafat dari Universitas Pelita Harapan Jakarta tersebut juga mengatakan bahwa pada dasarnya, dalam diri manusia sudah dilengkapi kemampuan untuk bisa merancang dan membayangkan masa depan.
Ia juga menjelaskan bahwa dewasa ini telah banyak fenomena aneh yang harus dihadapi oleh banyak negara utamanya negara-negara maju. Seperti problematika mengenai mesin yang kini lebih mirip manusia dan manusia yang lebih mirip mesin.
Mesin menjadi mirip manusia karena kemajuan teknologi yang dirancang untuk membuat mesin bisa melakukan segala hal termasuk banyak pekerjaan manusia yang dialihkan dan dikerjakan oleh mesin. Sedangkan manusia menjadi mirip mesin dengan masuknya digitalisasi yang membuat manusia kerap bertingkah sesuai algoritma yang muncul dalam mesin (dalam hal ini smartphone).
Prof Budi juga mengungkapkan bahwa tidak hanya mesin yang semakin mirip manusia, fenomena lain yang harus dihadapi dewasa ini adalah penampakan hewan yang menjadi lebih mirip manusia dan manusia yang menjadi mirip hewan. Hal ini terlihat ketika banyak sekali hewan peliharaan yang diperlakukan seperti manusia oleh pemiliknya seperti dipakaikan baju, dibuatkan akte kelahiran, bahkan diberi kuburan yang mapan.
Sementara, manusia semakin mirip hewan akibat kelakuan mereka yang umumnya dilakukan oleh hewan seperti melakukan seks di luar nikah dan lain-lain. Prof Budi mengatakan bahwa kemiripan manusia dengan hewan juga lebih tampak ketika adanya fenomena kemiskinan yang belum selesai dan membuat banyak manusia yang terlantar.
Sehingga dengan fenomena yang ada di masa kini, sangat penting bagi manusia untuk tidak abai dalam memikirkan dan menyiapkan masa depan. Menurut Prof Budi, eksistensi dari keberadaan manusia serta fenomena terjadi saat ini bisa menjadi sebuah pandangan dan panduan tersendiri untuk memikirkan dan merencakan bagaimana kehidupan manusia nantinya di masa depan.
Baca juga: Konsumsi Rokok Jadi Faktor Risiko Stunting?