Lisan menjadi bagian paling penting yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Baik kepada sesama makhluk ataupun kepada Tuhan (berdoa). kehancuran atau kebaikan bisa datang melalui perkataan yang dikeluarkan oleh lisan. Oleh sebab itu, penting sekali bagi manusia untuk menjaga lisannya. Sebagaimana yang juga dijelaskan dalam hadis mengenai anjuran menjaga lisan.
Rasulullah sangat menekankan kepada umatnya untuk senantiasa menjaga lisan dengan mengusahakan setiap kata yang keluar dari lisan adalah perkataan yang baik dan tidak menyakiti pendengarnya. Seperti yang disebutkan dalam hadis berikut:
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
Artinya: “Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Ahmad)
Hadis ini mengajarkan bahwa berbicara adalah bagian dari tanggung jawab iman. Dalam menggunakan lisannya, setiap muslim dianjurkan untuk berbicara jika perkataannya membawa manfaat dan kebaikan. Jika tidak, maka diam adalah lebih dianjurkan.
Lisan menjadi salah satu penyebab utama manusia tergelincir ke dalam dosa. Berapa banyak perselisihan, permusuhan, bahkan peperangan yang terjadi hanya karena kata-kata yang tidak terkendali. Oleh karena itu, diam sebagai bentuk dari menjaga lisan adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan. Rasulullah bersabda
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: إِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ، مَا يَتَبَيَّنُ فِيهَا، يَزِلُّ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مِمَّا بَيْنَ المَشْرِقِ
Artinya: “Dari Abu Hurairah, bahwa ia mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:“Sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengucapkan suatu kata tanpa memikirkan (dampaknya), lalu karena itu ia tergelincir ke dalam neraka lebih jauh daripada jarak antara timur dan barat.” (HR. Bukhari)
Hadis ini menjadi pengingat bagi kita untuk senantiasa berhati-hati dalam bertutur kata. Dan ancaman dosa serta siksa yang pedih ketika ucapan kita menyakiti orang lain.
Maka hendaknya setiap manusia benar-benar memfilter setiap kata yang keluar dari lisannya agar tidak berpotensi menyakiti orang lain. Sebab kita tidak pernah tahu sedalam apa sakit yang dirasakan seseorang jika kita ceroboh dan tidak berhati-hati dalam berkata. Seperti yang dikatakan pepatah “Terkadang manusia berbicara semudah melempar batu ke laut. Namun, dia tidak tahu sedalam mana batu itu tenggelam.”
Baca juga: Lisan Sebabkan Mulia, Bagaimana Caranya?