tebuireng.co- Hari tasyrik merupakan sebutan untuk tiga hari di bulan Dzulhijjah yang jatuh pada tanggal 11, 12 dan 13. Hari tersebut menjadi rentang waktu bagi umat Islam dalam menyembelih hewan kurban. Dalam hadis disebutkan bahwa hari tasyrik adalah hari untuk makan dan minum. Hal inilah yang kemudian dijadikan pedoman oleh ulama dalam melarang umat Islam melakukan puasa di hari tasyrik.
حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ مُوسَى بْنِ عَلِيٌّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمُ عَرَفَةَ وَيَوْمُ النَّحْرِ وَأَيَّامُ التَّشْرِيقِ عِيدُنَا أَهْلَ الْإِسْلَامِ وَهِيَ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
Telah menceritakan kepada kami Hannad, telah menceritakan kepada kami Waki’ dari Musa bin Ali dari Ayahnya dari ‘Uqbah bin Amir berkata,Rasulullah bersabda, “Hari Arafah, Iduladha dan Hari-Hari Tasyriq merupakan hari raya kami sebagai kaum muslimin yaitu hari makan dan minum.” (HR.Tirmidzi)
Syaikh Dzun Nun Al-Mishri menjelaskan dalam kitab Hilyatul Auliya’ wa Thobaqotul Ashfiya mengenai alasan larangan puasa pada hari tasyrik adalah karena umat Islam saat itu menjadi tamu-tamu Allah, maka tidak sepatutnya bagi seorang tamu berpuasa ketika sedang bertamu.
Meski dilarang berpuasa, terdapat juga amalan yang bisa dilakukan umat Islam di hari tasyrik. Pertama adalah memperbanyak takbir. Takbir tersebut dinamakan takbir Muqayyad yakni takbir yang dibaca selesai melaksanakan salat dimulai dari terbitnya fajar di hari Arafah hingga tenggelamnya matahari (waktu asar) di akhir hari tasyrik. Seperti disebutkan dalam kitab Al-Majmu’ Syarh Muhadzzab
واختارت طائفة محققي الأصحاب المتقدمين والمتأخرين أنه يبدأ من صبح يوم عرفة ويختم بعصر آخر التشريق
Pendapat sekelompok Ahli Tahqiq Madzhab Syafi’i dari Mutaqoddimin dan Mutaakkhirin, bahwa takbir dibaca mulai shubuh hari Arafah hingga ashar akhir hari tasyrik (13 Dzulhijjah).
Diantara amalan yang bisa dilakukan di hari tasyrik yang kedua adalah memperbanyak dzikir seperti tahlil dan tahmid. Sebagaimana disebutkan dalam hadis
عَنْ نُبَيْشَةَ الْهُذَلِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَزَادَ فِي رواية وَذِكْرٍ لِلَّهِ
Dari Nubaisyah Al-Hudzali, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Hari Tasyriq adalah hari makan, minum (pada riwayat lain), dan hari zikir kepada Allah.” (HR Muslim)
Mengenai anjuran memperbanyak dzikir di hari tasyrik, Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan mengutip riwayat hadis yang menganjurkan umat Islam untuk membaca tahlil, tahmid, dan takbir.
وقد وقع في رواية بن عمر من الزيادة في آخره فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ من التهليل والتحميد والتَّكْبِير
Pada riwayat Ibnu Umar ada tambahan kalimat di akhir, “perbanyaklah tahlil, tahmid, dan takbir pada Hari Tasyrik.”
Demikian pengertian dan amalan yang bisa dilakukan di hari tasyrik, wallahua’lam bishawab.
Baca juga: Puasa Ayyamul Bidl, Hukum dan Keutamaannya