tebuireng.co – Pengasuh Ribath Nouraniyyah Hasyimiyyah Ciputat, Tangerang Selatan Buya Arrazy Hasyim menjelaskan pentingnya ijazah bersanad dan talaqqi (pertemuan langsung).
Dikarenakan bersanad atau isnad hanya bisa didapatkan melalui talaqqi dengan sang maha guru. Di pesantren yang ada di Indonesia biasa menggunakan model sorogan dan bandongan.
Pesan ini disampaikannya di hadapan ratusan Mahasantri Mahad Aly Hasyim Asy’ari, Pesantren Tebuireng, Jombang, Kamis (10/03/22).
“Mahasantri, mulailah hidupkan keilmiahan ilmu Islam, tapi jangan lupa terhadap keberkahan ijazah serta talaqqi. Karena sebenarnya, kekuatan kita ada pada ijazah dan isnad,” jelasnya.
Menurutnya, dalam proses transisi keilmuan sanad dan ijazah sangatlah penting. Sanad ibarat rantai yang saling menghubungkan keluarga ilmiah.
“Isnad itu merupakan tanda mahabbah, ikatan ruh dengan ruh serta ikatan hati dengan hati,” imbuhnya.
Baca Juga: Rumah Aswaja Buya Arrazy Hasyim
Baginya, santri Tebuireng sangat beruntung bisa belajar dengan jalur sanad KH M Hasyim Asy’ari yang masyhur sebagai pakar ilmu hadis. Bahkan gelar KH M Hasyim Asy’ari di dalam kitab karya Yasin Al-Fadani ditulis Al-Alamah al-Muhadis.
“Ini merupakan kesempatan bagi para santri hadis untuk memperkenalkan serta mencari sanad di Tebuireng,” kata alumni Pesantren Darussunnah Ciputat ini.
Pasca belajar secara giat, Buya Arrazy Hasyim meminta agar santri atau mahasantri bisa memenuhi ruang-ruang kosong di sosial media untuk dakwah. Sehingga dua atau tiga tahun ke depan banyak pembahasan-pembahasan ahlus sunnnah wal jamaah di media sosial.
“Tolong jangan kosongkan akun youtobe, saya bermimpi banyak pembahasan ilmiah dengan manhaj ahlus sunnah wal jamaah dan itu direcord kemudian diposting di youtobe,” katanya.
Menurutnya, tujuan dakwah di media sosial ini untuk memberikan alternatif kepada orang yang tidak sempat mengaji ala talaqqi seperti di pesantren dan tetap bisa menikmati istifadhah dari dai-dai pesantren.
Hal ini pula yang mendasari Buya Arrazy Hasyim memberanikan diri membahas atau mengkaji kitab-kitab besar di Sosial media terlebih akun youtobe. Sebagai pengasuh Ribath Nouraniyyah, kajian keagamaanya bisa di akses di akun youtube Ribath Nouraniyah.
“Orang awan akan belajar ke youtobe, jika para kiai tidak bisa memberikan pemahaman mengenai aswaja di youtube sangat disayangkan,” tandasnya
Penulis: Rizki dan Syofi