tebuireng.co – Pendiri ACT atau aksi cepat tanggap Ahyudin dikenal akrab dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ahyudin tampak sering kolaborasi dengan PKS dalam berbagai acara.
Ia pernah hadir dalam acara Ambassador Talks yang digelar di Ruang Rapat Pleno Fraksi PKS DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (17/4/2018).
Dalam diskusi yang sama, hadir pula Jazuli Juwani, selaku Ketua Fraksi PKS DPR RI, dan Zuhair Al Shun selaku Duta Besar Palestina untuk Indonesia, dan Hidayat Nurwahid MA selaku Wakil Ketua MPR RI.
Memulai diskusi, Ahyudin menyampaikan pesannya bahwa pengungsi adalah akibat bukan penyebab. “Artinya pengungsi itu adalah akibat dari ketidakadilan politik global. Pengungsi menjadi masalah pelik yang bersifat struktural. Ada kemungkinan bahwa masalah pengungsi itu sudah didesain by scenario. Para penguasa dunia seolah-olah menghendaki,” ujarnya.
Tulisan dari Pendiri ACT Ahyudin juga muncul di website PKS Semarang tentang Palestina. Selain itu, ia juga pernah mengkritik Jokowi terkait kasus di Suriah pada 16 Desember 2018.
Soal Aleppo, Suriah, ia khawatir persepsi dunia, khususnya umat Islam di berbagai negara menjadi salah paham dan negatif terhadap Indonesia. Negeri mayoritas Islam terbesar di dunia.
Ia beralasan, saat dunia mengecam kekejian rezim Assad dan sekutunya Rusia dan Iran terhadap rakyat tak berdosa di Aleppo, pada saat yang sama justru Presiden RI Jokowi malah berada di Tehran Iran duduk mesra dengan pimpinan Iran jalin berbagai kerjasama.
Kesannya seolah RI menjadi bagian dari negara yang ikut berbuat jahat terhadap rakyat tak berdosa di Aleppo. Kesan itu makin kuat setelah sekian waktu yang ditunggu-tunggu, Jokowi sama sekali tak bereaksi apa pun terhadap tragedi kemanusiaan di Aleppo meski sekadar ucapan belasungkawa pun tidak.
Sikap Jokowi ini jelas beda kontras dengan sikap empati umat Islam yang notabene mayoritas rakyat Indonesia. Tragis sekali, sangat menyedihkan dan membuat hati Umat Islam terluka.
Bagi Ahyudin, bukan cuma umat Islam negeri ini yang kecewa, ia yakin seluruh umat Islam khususnya Sunni di berbagai negara akan merasakan hal yang sama. Sebab sebagai negara besar dengan mayoritas rakyatnya umat Islam tentu sikap dan peran Indonesia sangat diperlukan untuk menghentikan kekejian kemanusiaan di Aleppo.
Ia juga mengkritik Ahok, ia menyebut Ahok sebagai sang penista Al-Qur’an dan ulama. Ia tampak tidak mendukung lawan politik Ahok dalam pilkada DKI Jakarta.
Menurutnya, jika Allah SWT takdirkan paslon Ahok-Djarot unggul diputatan ke dua sekali pun, tetap saja itu ujian kecil bagi umat Islam, insya Allah itu akan menjadi pelajaran yg lebih besar bagi umat Islam untuk makin solid lagi. Meski kita yakin sekali, insya Allah paslon ini akan kalah diputaran kedua! Ingat setiap kemenangan itu pasti tak bisa diraih dengan mudah.
Umat Islam harus siap selalu menghadapi tantangan dan ujian yang lebih besar. Ini sunatullah kehidupan, ujian keimanan bagi setiap Muslim. Itu keniscayaan, ujian itu akan selalu hadir sebagai syarat yang hrs dipenuhi untuk lahirnya umat Islam yang hebat dan besar.
Menurut Ahyudin umat Islam harus ingat dahulu lawan yang harus Rasulullah SAW dan para sahabat hadapi itu gak tanggung-tanggung, yaitu dua kekuatan besar yg tiada tandingnya saat itu, yaitu Romawi dan Persia. Keduanya mampu ditaklukkan dengan gemilang.