tebuireng.co – Ketua Pusat Kewirausahaan dan Relasi Industri Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Dr Tri Siwi Agustina, SE, MSi mengatakan pasar bunga Kayoon bukan hanya sekedar bisnis semata, tapi ada juga seni dan kreatifitas.
Pasar bunga Kayoon Surabaya memiliki keunikan tersendiri dan sudah dikenal banyak orang. Bahkan tak jarang pembeli datang dari luar Kota Surabaya. Pasar ini masuk dalam kawasan ekonomi kreatif yang harus dirawat bersama.
Pasar ini termasuk pasar tematik yang menjual berbagai macam jenis bunga rangkaian dan bunga hias. Pasar bunga ini berada di Jalan Kayoon, Gubeng dan berdampingan dengan hantaran Kalimas.
Pasar ini memiliki luas 3.000 meter persegi dan termasuk pusat pasar bunga terbesar di Indonesia timur. Pasar bunga ini terkenal sebagai pusat penjualan bunga sekitar 1985. Mencapai puncak kejayaan pada 1990-1997.
Ia mengacu pada definisi dari Dinas Perdagangan di bawah Kementrian Perdagangan RI terkait arti industri kreatif, sebuah industri yang memanfaatkan kreatifitas, keterampilan, daya kreasi dan bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan.

“Jelas bahwa pasar bunga Kayoon kebanggaan Kota Surabaya merupakan tempat yang menyajikan industri kreatif secara penuh. Merangkai dan menghias bunga, bakat seni para pedagang ini,” jelasnya, Sabtu (14/5/2022).
Menurutnya, seni bicara keindahan, para pengrajin dan pedagang di pasar bunga tersebut memiliki kreativitasnya bermacam- macam , mulai dari merangkai bunga (baik hand bouquet, standing bouquet, bunga pajangan meja hingga bunga papan ucapan duka cita dan ungkapan kebahagiaan), jual beli aneka bunga potong.
“Mereka juga menawarkan jasa dekorasi taman, baik untuk rumah atau taman dadakan untuk suatu acara resmi, jasa dekorasi pelaminan pengantin dan jasa rangkaian mobil bunga untuk karnaval. Semuanya membutuhkan seni,” imbuhnya.
Perempuan yang akrab disapa Bu Siwi ini mengapresiasi Pemerintah Kota Surabaya yang akan menggelar karnaval bunga saat hari ulang tahun Kota Surabaya. Festival ini diharapkan menarik minat wisatawan.
Baginya, setidaknya pedagang bunga ini memperhatikan beberapa hal agar tetap terus bertahan seperti aspek bisnis yang mulai masuk ke bisnis online, berjejaringan ke kampus dan update seni merangkai bunga.
“Ini seni, para pedagang dapat menawarkan jasa pelatihan merangkai bunga pada lembaga- lembaga, contohnya kampus dengan civitas akademiknya,” tandasnya.