• About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
LSPT
Home News

Nikah Massal dan Perjodohan Ala Kiai Djamal

Abdurrahman by Abdurrahman
2022-03-10
in News, Pesantren, Seni & Budaya, Tokoh
0 0
0
Nikah Massal

peserta nikah massal minta doa ke Kiai Djamal (ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp
LSPT

tebuireng.co – Nikah massal dan perjodohan ala KH Moch Djamaluddin Ahmad menarik karena salah satu keistimewaan tokoh asal Pesantren Bahrul Ulum ini. Kiai Djamal adalah ahli dalam menjodohkan, baik santrinya sendiri (termasuk alumni), jama’ah, bahkan orang lain sekalipun.

Keahlian Kiai Djamaluddin tentang hal ini sudah sangat masyhur, tak terhitung lagi berapa pasang pengantin hasil campur tangannya. Saya tahu sendiri betapa banyak orang tua yang “nitip foto dan profil anaknya” agar dicarikan pasangan, bahkan dari kalangan tokoh masyarakat pun juga banyak.

Kiai Djamal menyimpan rapi “dokumen” tersebut dalam sebuah kotak. Alasan Kiai Djamal mencarikan jodoh untuk santri dan masyarakat umum yaitu:

“Lapo to kok tak golek-golekno, mergo aku iku khawatir, arek saiki lek dolek bojo cuma delok ayune, gak delok agomone, nasab e, akhlak e. Rabi cuma nuruti nafsu. Trus sok koyok opo anak e?”.

(Kenapa saya carikan cari-carikan pasangan, sebab saya itu hawatir, anak sekarang mencari istri hanya mempertimbangkan kecantikannya, tidak melihat agamanya, nasabnya dan akhlaknya. Nikah hanya menuruti hawa nafsu. Besok anaknya kayak apa?)

Saya tidak bisa berkata-kata saat mendengar dawuh ini. Hati Abah Kiai Djamal ini terbuat dari apa, betapa besar kasih sayangnya pada santri dan jama’ahnya, sampai ikut memikirkan masa depan mereka, seakan-akan mereka anak kandung Kiai Djamaluddin sendiri.

Apakah Abah Kiai Djamaluddin Ahmad memaksakan kehendak? Harus mau, harus nurut?

Berdasar pengalaman saya dan sebagian teman, ternyata Kiai Djamaluddin sangat demokratis. Ia menawarkan seorang gadis, menjelaskan detail pendidikan, usia, latar belakang keluarga, sampai kriteria calon menantu yang diidam-idamkan oleh orang tuanya.

Jika yang ditawarkan mengiyakan, maka Kiai Djamal akan menjadwalkan pertemuan keluarga yang ditawarkan dan keluarga si gadis, bertemu di Ndalem Kiai Djamaluddin.

Hasil pertemuan keluarga inilah nanti yang membuahkan keputusan, iya atau tidaknya. Posisi Kiai Djamaluddin, sebagai fasilitator dan mengarahkan. Tentu tidak semua sama prosesnya, karena urusan satu ini memang gampang-gampang susah.

Taat kiai dalam urusan pasangan hidup ini sungguh berat, betapa banyak santri (alumni) atau jama’ah yang terlihat sangat taat, tapi akan “menawar” bahkan “menolak” saat dicarikan pasangan, dan saya termasuk salah satunya.

Saya ingat benar saat menjelang Rojabiyyah, Kiai Djamaluddin di depan Ndalem Al-Muhibbin, saya matur Kiai Djamal, meminta istikhoroh seorang gadis pilihan hati saya, sambil tersenyum Kiai Djamal bertanya nama lengkap saya dan gadis tersebut.

Kiai Djamal lalu menghitung menggunakan rumus:

سُرُوْرٌ وَحُزْنٌ وَاجْتِمَاعٌ وَفُرْقَةٌ * وَيُسْرٌ وَعُسْرٌ ثُمَّ سَقْمٌ وَعَافِيَة

“Ketemune 8, ‘afiyah, insyaAlloh apik”.

Betapa leganya hati ini, melihat Kiai Djamal tersenyum. Tidak ada guratan marah sama sekali di wajahnya, saya yang tertunduk malu semalu-malunya karena selalu berkelit saat ditawari calon oleh Kiai Djamaluddin.

Tidak ada kata dari Kiai Djamaluddin “Pantes tak tawani moh, tibak e wes duwe” atau yang lainnya, senyum, ya hanya senyum, senyum seorang kiai yang punya hati seluas samudra melihat tingkah santrinya yang tidak taat pada arahannya.

Beberapa tahun diamanati menjadi panitia Rojabiyyah, saya jadi tahu berbagai model santri (alumni) ataupun jama’ah saat ditawari calon oleh Abah Kiai Djamaluddin, ada yang langsung mau, ada yang berkelit, mencari sendiri kemudian sowan minta istikhoroh.

Ada yang ketika sudah dapat calon, sowan minta Kiai Djamaluddin yang mengakadi. Ada yang sowan sendiri, ada yang sowan langsung membawa orang tua, dan berbagai model lainnya.

Tidak hanya mencarikan jodoh, KH M Djamaluddin juga menyediakan nikah massal untuk santri dan masyarakat umum setiap tahunnya.

Prosesi nikah massal jadi salah satu agenda penting dalam peringatan Rojabiyyah di Bumi Damai Al-Muhibbin Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.

Acara ini terkesan unik, sebab dilaksanakan satu paket dengan “Tahlil Akbar” dan “Pangajian Umum”. Jumlahnya pun tidak tanggung-tanggung, 44 pasang pengantin!

Sebenarnya masih ada saja yang mendaftar untuk ikut, tapi apa daya, pangggung sepanjang 30 meter, tak bisa lagi menampung lebih dari 44 pasang pengantin.

Inilah yang menjadikan pangguh acara Rojabiyyah terasa hidup, sebab dihiasi dengan 44 pengantin (88 orang). Nikah massal dalam Rojabiyyah hanya perayaaan atau resepsi saja, bukan mengesahkan pasangan yang dulu nikah sirri agar punya buku nikah, sebagaimana acara nikah massal di beberapa tempat lain.

Karenanya, pasangan pengantin yang ingin ikut nikah massal Rojabiyyah harus meyerahkan fotocopy surat nikah, sebagai bukti bahwa mereka sudah sah menjadi pasangan suami istri.

Hal yang paling ditunggu oleh hadirin dalam nikah massal adalah arak-arakan pengantin yang mirip carnaval. Dimulai dari Ndalem sebelah utara miliki Abah Kiai Moch Djamaluddin Ahmad (saat ini menjadi Ndalem KH Dr Abdul Kholik Hasan).

Setelah prosesi pemberangkatan, peserta pengantin massal berjalan ke depan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Bahrul Ulum, kemudian naik kereta kelinci (pernah juga pakai Becak, 44 becak!) menuju ke panggung utama, yakni Bumi Damai Al-Muhibbin.

Sesampainya di gang masuk pondok, satu persatu pasangan pangantin turun, berbaris rapi berdasarkan nomor urut yang telah ditentukan oleh panitia. Selanjutnya, diiringi tim hadrah, mereka berjalan pelan menuju lokasi sungkem, di depan Ndalem Al-Muhibbin.

Sungkeman, inilah momentum yang paling syahdu, sesuai urutan dan komando pembawa acara, setiap pasang pengantin maju bersimpuh di hadapan Romo Kiai Moch Djamaluddin Achmad (pengantin putra) dan Bu Nyai (pengantin putri), yang didampingi semua putra-putri dan menantu.

Bersimpuh di hadapan murobbi, mencium tangan yang penuh berkah, menenggelamkan wajah di dipangkuannya. Di saat yang sama, sang murobbi merapal doa-doa kebaikan sambil memegang pundak pengantin putra dengan tangan kirinya.

Sungguh nikmat yang tiada tara, serasa Kiai Djamal memperlakukan para pengantin seperti anak kandungnya. Duhai, andai tidak ada antrian panjang di belakang, dan tidak dibatasi waktu oleh panitia, saya yakin semua pasangan ingin berlama-lama menenggelamkan wajah di pangkuan murobbi dan mencium sepuasnya tangan mulia itu.

Selesai sungkem, peserta nikah massal diarak naik ke Panggung. 44 Pasang pengantin duduk rapi menjadi dua sap, sungguh pemandangan yang indah. Panggung Rojabiyyah benar-benar unik dan terasa hidup, sebab diisi oleh 44 pasang pengantin (88 orang).

Setelah semua pasang pengantin duduk di panggung, acara pengajian umum dimulai. Diawali dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, tahlil akbar, kemudian ceramah pengantin oleh Romo Kiai Chusaini Ilyas, Mojokerto dan ditutup dengan do’a oleh para masyayikh yang hadir.

Menerima nasehat dari Kiai Sepuh, mendapat do’a dari para masyayikh yang diamini oleh 20 ribuan hadirin, sungguh nikmat yang luar biasa.

Penulis: Miftahul Ulum

Tags: KH M Djamaluddin AhmadKiai DjamaluddinNikah MassalPerjodohanSantri
Previous Post

Ziarah Akbar Nabi Hud di Bulan Sya’ban

Next Post

Silaturrahim ke Tebuireng, Ini Cerita Buya Arrazy

Abdurrahman

Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng dan aktif di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri

Next Post
Silaturrahim ke Tebuireng, Ini Cerita Buya Arrazy

Silaturrahim ke Tebuireng, Ini Cerita Buya Arrazy

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

  • Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Perjalanan Rumah Tangga Buya Arrazy

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Istri Ketiga Pendiri ACT Terima Aliran Dana Umat?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pendiri ACT, Dekat PKS dan Kritik Jokowi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratibul Haddad dan Segala Khasiat Membacanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Selamat akhir pekan. Kami telah menyiapkan beberapa artikel pilihan dari tebuireng.co di pekan ini:
- Bahaya Paham Radikal di Platform Digital
- Pentingnya Khusyuk dan Kiat-kiatnya dalam Salat
- Pahlawan Digital Perspektif Al-Qur
  • Open casting film tentang kejujuran. Silakan daftarkan diri kalian, kirim melalui email yang tercnatum pada gambar di atas.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #maksitebuireng #film #filmindonesia
  • "Dunia ini adalah buih yang dipenuhi barang rongsokan yang terapung-apung. Meski demikian, dari aliran ombak dan kesesuaian antara adukan laut dan gumulan ombak, buih itu membuahkan keindahan." -Jalaluddin Rumi  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di www.tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #mutiarahikmah #mutiararumi #quotesoftheday #rumi
  • Keluarga besar Tebuireng Initiatives mengucapkan, sugeng ambal warsa ke-78 KH A. Mustofa Bisri @s.kakung . Semoga selalu diberikan kesehatan, kebahagiaan, kesuksesan dan hidup yang penuh barokah. Aamiin...  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #harlah #gusmus #tokohnasional
  • "Urip nang dunyo ora perlu kepingin dadi opo-opo lan ora perlu khawatir ora dadi opo-opo," dawuh dari KH Chusaini Ilyas.  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di www.tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #dawuh #mutiarahikmah #nahdlatululama #nahdliyin #chusainiilyas
  • Niat puasa Asyura  نويت صوم عاشو راء سنة لله تعالى  Nawaitu shauma Âsyûrâ-a sunnatan lilâhi ta’âlâ.  “Saya niat puasa sunah Asyura karena Allah ta’âlâ.”  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #sunah #puasa #muharram
  • إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ  Segenap keluarga besar Tebuireng Initiatives turut berdukacita atas wafatnya Ustazah Nurul
  • Niat puasa tasu
  • Seminar Nasional Universitas Hasyim Asy
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Toko >>

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist