Kebakaran yang terjadi di kawasan Gunung Bromo yang menghanguskan ratusan hektar lahan menjadi perhatian serius yang terus ditindaklanjuti penanganannya baik dalam hal penyelidikan kasus untuk diproses secara hukum maupun upaya pemadaman api untuk membuat kobaran api cepat mereda dan Gunung Bromo bisa beroperasional seperti sedia kala.
Kebakaran yang terjadi pasca adanya kegiatan foto prewedding yang menggunakan flare asap di kawasan Gunung Bromo tepatnya di Padang Savana Lembah Watangan atau yang biasa disebut bukit Teletubbies pada Rabu, (06/09/24) belum bisa dipadamkan.
Penggunaan flare asap disebutkan memicu kobaran api yang merambat dan terus menjalar semakin luas karena terbawa angin dan susah dipadamkan karena banyaknya dahan kering. Hingga Senin, (11/09/23) setelah beberapa upaya dilakukan, kobaran api belum bisa dipadamkan dan bahkan memunculkan fire whirl.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani mengatakan bahwa fire whirl merupakan salah satu fenomena meteorologi yang jarang terjadi namun cukup membahayakan dan sulit diprediksi kejadiannya, kemunculan fire whirl dalam kebakaran di kawasan Gunung Bromo ini menjadi viral karena penampakan yang terlihat jelas berbentuk seperti pusaran api dan asap serta mirip dengan tornado kecil.
Sementara itu, Kapolres Probolinngo Jawa Timur, AKBP Wisnu Waradana menjelaskan bahwa setelah adanya penyelidikan, manager wedding organizer secara resmi menjadi tersangka karena terbukti memiliki lima buah flare asap, satu buah korek kompor merah serta tidak memiliki Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi). Sedangkan, pasangan yang menyewa jasanya serta beberapa orang yang ikut serta membantu proses foto prewedding lainnya seperti crew dan perias masih di klaim sebagai saksi.
Meski demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa nantinya akan ada tersangka lain yang akan di tambahkan setelah adanya proses penyelidikan lebih lanjut. Wisnu juga menjelaskan bahwa penyelidikan ini telah bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang juga merupakan atensi langsung oleh Presiden Joko Widodo.
“Saat ini penyidik masih melakukan pendalaman terhadap saksi yang masih dikenakan wajib lapor. kami juga berkoordinasi dengan ahli pidana dan kejaksaan untuk menentukan status terhadap mereka. Apabila dalam proses pendalaman dan pemeriksaan terdapat bukti-bukti lain yang dapat meningkatkan status dari saksi menjadi tersangka, nanti perkembangan nya akan kami sampaikan” Jelas AKBP Wisnu Wardana.
Akibat kejadian ini Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyatakan akan kembali menutup total aktivitas wisata dari semua pintu masuk menuju kawasan wisata Gunung Bromo hingga batas waktu yang belum di tentukan.
Berita ini menjadi viral dan ramai diperbincangkan warganet di berbagai platform media sosial seperti tiktok dan instagram. Kebakaran yang menimpa daerah sekitar bromo yang disebabkan oleh kecerobohan beberapa pihak ini sangat disayangkan oleh warganet. Hal tersebut karena wisata Bromo adalah salah satu destinasi unggulan di Jawa Timur dan yang banyak disukai oleh masyarakat di seluruh indonesia. Diantara warganet juga bahkan menyebutkan telah memiliki rencana untuk berlibur ke sana.
“padahal bulan ini sudah rencana mau kesana,” komentar akun tiktok @umi mauidhotul
Kepala bagian tata usaha BB TNBTS, Septi Eka Wardhani menjelaskan bahwa bagi para pengunjung yang telah melakukan pembelian tiket masuk melalui booking online bisa mengajukan reschedule atau jadwal ulang saat wisata gunung Bromo kembali dibuka.BB TNBTS nantinya juga akan memberikan informasi lebih lanjut terkait teknisi jadwal ulang yang bisa diajukan oleh pengunjung.
Penulis: Thowiroh
Editor: Zainuddin Sugendal
Baca juga: Gubernur Jatim Pimpin Pemadaman Karhutla Hutan Gunung Arjuno