tebuireng.co- Mindfulness merupakan bagian dari meditasi untuk menjaga dan mengolah kefokusan diri dengan cara mengalihkan pikiran dan perasaan untuk fokus sepenuhnya di masa sekarang. Meditasi tersebut telah lama dipercaya dan terbukti mampu membantu seseorang meningkatkan kesehatan mentalnya.
Banyaknya keluhan permasalahan yang berkaitan dengan mental yang kini menjamur dalam generasi millenial dalam memasuki era digital menjadikan mindfulness akan sangat bermanfaat untuk diketahui dan di praktekan.
Mindfullnes dapat dipraktekan dengan cara duduk yang nyaman, mengatur napas, fokus pada detak jantung untuk merasakan sensasi udara saat bernapas lalu berusaha untuk memusatkan pikiran pada keadaan yang sedang terjadi dan emosi yang sedang dirasakan.
Menjadikan mindfullnes sebagai meditasi yang dilakukan selama 3 – 5 menit akan bermanfaat dalam Meningkatkan Kesehatan mental, Kesehatan tubuh dan membuat seorang lebih bisa menikmati hidup.
Seperti yang disebutkan dalam sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa kemampuan memberikan perhatian penuh (fokus) atau yang disebut sebagai mindfulness sangat berpengaruh positif dan signifikan dalam mengatasi masalah mental seperti depresi, kecemasan, penyakit dalam, penyalahgunaan obat, dan sebagainya.
Tidak hanya masalah mental, di sisi lain mindfulness juga menjadi solusi bagi generasi milenial yang dituding sebagai generasi distraksi karena susahnya mereka untuk fokus dan terlalu mudah sekali berpaling ke hal-hal lain. Seperti cepat bosan dalam mengerjakan tugas dan lebih sering menatap layar handphone saat diajak bicara atau sedang rapat. Mereka seakan cenderung melupakan nilai nilai istiqamah dan ketekunan yang diajarkan para generasi tua sebelumnya.
Baca juga: Ning Ita Fajria Tamim, Dokter Muda Asal Pesantren
Menurut Ning Ita Fajria Tamim, dokter yang memiliki hobi menulis membagikan tanggapannya mengenai mindfullnes dan generasi milenial yang penuh distraksi. Dalam tulisannya yang dimuat dalam GEOTIMES, ia menjelaskan bahwa kebiasaan generasi milenial dan sesudahnya yang dikenal susah fokus tidaklah sepenuhnya salah mereka. Karena bagaimanapun, mereka lahir dan tumbuh besar bersamaan dengan teknologi.
Bahkan digitalisasi sudah ada sejak fase awal kehidupannya Sehingga bisa jadi, distraksi adalah default yang sudah menjadi DNA mereka sejak lahir, bahkan bisa jadi mereka tidak bisa memahami apa yang dimaksud dengan fokus, ketekunan ataupun istiqomah.
Sehingga konsep mindfulness akan bermanfaat sekali untuk dijadikan alternatif mindset yang perlu diperkenalkan dan ditumbuhkan pada generasi tersebut.
Baca juga: Menjaga Kesehatan Mental dengan Menulis