tebuireng.co- Jabal Nur atau dalam bahasa Indonesia berarti gunung cahaya adalah gunung yang terletak di daerah mekah, jaraknya berkisar 4 KM dari Masjidil Haram. Di atas puncak gunung ini terdapat gua kecil bernama Gua Hira tempat pertama kali Rasulullah menerima wahyu dari Allah melalui Malaikat Jibril. Gua Hira juga menjadi tempat biasa Rasulullah uzlah (menyendiri) sebelum Ia menerima wahyu.
Gunung yang memiliki ketinggian kurang lebih 640 meter tersebut menjadi salah satu destinasi tempat kunjungan umat muslim saat melaksanakan ibadah haji atau umrah dalam rangka napak tilas dan tabarrukan kepada tempat pertama kali turunnya wahyu. Di dalam gunung tersebut terdapat lubang yang menujukkan langsung kepada kota mekah.
Selain menjadi tempat pertama Nabi menerima wahyu, Jabal Nur juga merupakan saksi sejarah tentang cinta dan pengabdian Sayyidah Khadijah kepada Rasulullah
Ketika Rasulullah uzlah untuk bertahannust (memperbanyak ibadah) di Jabal Nur tepatnya di Gua Hira, sayyidah Khadijah seringkali naik turun gunung untuk mengantarkan makanan kepada Rasulullah
Dalam hadis dijelaskan bahwa ketika Rasulullah menerima wahyu pertama melalui malaikat Jibril berupa surah al-Alaq ayat 1-5
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَق (١) خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ(٢) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ(٣) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ(٤)عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (٥)
(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan; (2) Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah; (3) Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah; (4) Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (pena); (5) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS Al Alaq :1-5)
Rasulullah langsung merasa takut, badanya bergetar dan pulang ke rumah Sayyidah Khadijah dan meminta agar Sayyidah khadijah menyelimutinya. Maka Sayyidah Khadijahpun menyelimuti Rasulullah hingga Rasulullah merasa tenang dan hilang rasa gemetarnya.
kemudian Rasulullah menceritakan kejadian yang ia alami di Gua Hira, maka Sayyidah Khadijah mencoba menenangkan dan meyakinkan suaminya (Rasulullah) bahwa Ia akan baik-baik saja dan apa yang terjadi pastilah tak akan mencelakakannya.
Lalu Sayyidah Khadijah bersama Rasulullah pergi menemui pamannya yaitu Waraqah bin Naufal, seorang nasrani ahli kitab dan menanyakan perihal yang dialami oleh Rasulullah. Maka Waraqah berkata bahwa yang menemui Rasulullah di Gua Hira adalah malaikat Jibril yang juga pernah diutus Allah kepada Nabi Musa.
Jabal Nur termasuk tempat sejarah yang masih terjaga keasliannya, berbeda dengan tempat sejarah lainnya yang semakin berkembangnya zaman semakin banyak renovasi yang dilakukan.
Sehingga, setiap yang mengunjungi Jabal Nur dan Gua Hira bisa benar-benar merenungi kejadian yang pernah dialami Rasulullah berabad-abad silam.
Wallahua’lam bisshowab.
Baca juga: Kisah Ashabul Kahfi, Pemuda-Pemuda Gua