tebuireng.co- Ilmu qiyafah adalah ilmu yang telah punah. Karena hampir bisa dipastikan tidak ada lagi orang yang menguasai ilmu ini.
Ilmu qiyafah merupakan ilmu untuk mengetahui nasab seseorang atau mencari jejak kaki. Ilmu ini biasanya dipakai orang-orang Arab terdahulu untuk mengetahui nasab seseorang dengan hanya sekedar melihat sebagian anggota badannya saja seperti hanya dengan melihat telapak kaki saja orang tersebut bisa diketahui orang tuanya siapa, kerabatnya siapa bahkan lahir dari suku apa. Konon nabi pernah mendatangkan seorang ahli qiyafah untuk menguatkan nasab Usamah bin Zaid kepada ayahnya Sayyidina Zaid bin Haritsah.
Ilmu ini juga biasa digunakan orang Arab untuk mengetahui jejak kaki. Hanya dengan melihat jejak kaki, ahli qiyafah sudah tahu siapa pemilik jejak kaki tersebut perempuan atau laki, muda atau tua , sehat atau sakit.
Seorang yang ahli qiyafah disebut qoif. Dahulu suku yang terkenal sangat ahli dalam bidang ilmu ini adalah suku Maulij bin Murrah yang berasal dari kabilah Bani Kinanah.
Seperti kisah nabi yang dikejar orang kafir ketika hendak hijrah ke Madinah. Pada saat itu nabi telah berusaha mengecoh orang kafir dengan mengambil arah yang berlawanan dengan Madinah dan menuju gua Tsur. Namun ketika nabi berhasil lolos. Orang kafir Quraisy menyewa para qoif.
Para qoif bisa mengetahui jejak kaki nabi meskipun pada saat itu jejak kaki nabi telah terkecoh oleh jejak kaki kambing milik Amir bin Fuhairoh. Ketika melihat jejak kaki nabi dan Abu Bakar, sang qoif berkata
“saya melihat dua jejak kaki, adapun jejak kaki pertama adalah jejak kakinya Ibnu Abi Quhafah (anaknya Abu Quhafah, maksudnya adalah Abu Bakar as-Shiddiq). Adapun jejak kaki yang kedua, saya tidak kenal ini jejak siapa, tetapi jejak kakinya sangat mirip dengan jejak kaki Sohibul Maqom “. Mendengar hal itu, orang kafir berkata: “Itu pasti Muhammad”
Yang dimaksud sohibul maqom adalah Maqom Ibrahim yang berada di dekat Ka’bah. Yang mana di dalamnya adalah jejak kaki Nabi Ibrahim yang mirip sekali dengan jejak kaki nabi kerena nabi merupakan keturunan Nabi Ibrahim.
Sehingga orang kafir Quraisy mengikuti dua jejak kaki tersebut atas petunjuk qoif. Sebelum orang kafir dan ahli qoif sampai di gua Tsur, Allah mengirimkan laba-laba dan merpati untuk melindungi nabi. Laba-laba membuat sarang di mulut gua dan merpati beterbangan jauh.
Hingga tiba di gua Tsur dan qoif pun berkata “jejak kakinya berhenti disini” (dekat gua tsur) . Maka orang kafir sangat yakin bahwa nabi Muhammad berada di dalam gua namun sang qoif kembali menegaskan bahwa ia hanya mengetahui bahwa jejak kakinya berhenti di dekat gua Tsur bukan berarti nabi berada di dalamnya sebab qoif tersebut melihat bagaimana merpati yang kabur ketika mereka datang, jika nabi sudah datang ke gua seharusnya merpati tersebut sudah terbang sedari tadi. Sang qoif juga menjelaskan perihal sarang laba-laba yang berada di pintu gua yang mana jika nabi berada di dalam seharusnya sarang laba-laba tersebut sudah rusak.
Sehingga dengan terpaksa, orang kafir Quraisy mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam gua dan pulang dengan hati kecewa.
Begitulah kehebatan ilmu qiyafah yang kini sudah punah. Namun kehebatan ilmu ini tetap tidak bisa menembus kehebatan Allah dalam melindungi nabi.
Wallahu a’lam bisshowab.