tebuireng.co – Mendoakan pemimpin yang dikabarkan zalim apakah boleh? Menanggapi hal ini ada baiknya dilihat pendapat para ulama.
Pengasuh Ribath Nouraniyyah Hasyimiyyah Ciputat Buya Arrazy Hasyim menjelaskan bahwa ajaran ahlussunnah wal jamaah selalu mendoakan ulama dan pemimpinnya dalam keadaan apapun.
Hal ini diutarakannya saat mengisi kajian Isra Miraj tingkat kenegaraan yang disiarkan live lewat akun youtube Kemenag RI dengan tema: Teguhkan Semangat Beragama dan Berbangsa, Senin (28/2/2022).
“Meskipun dikabarkan pemimpin tersebut zalim dan tidak disukai. Maka tetap diwajibkan mendoakannya,” jelasnya.
Mendoakan pemimpin, kata Buya Arrazy Hasyim tetap dilakukan meskipun pemimpin itu dikabarkan berbuat dzolim dan lain sebagainya. Dengan harapan, setelah berdoa ada perubahan ke arah positif dari pemimpin tersebut.
“Semua kitab-kitab ahlussunnah yang jadi panutan mayoritas umat Islam Indonesia. Di sana dijelaskan kewajiban untuk mendoakan para pemimpin,” imbuhnya.
Menurutnya, pendapat keharusan mendoakan pemimpin ini dipertegas lagi oleh Imam Sya’roni dalam kitab Al-Bahrul Maurud Fii Mawatsiiqi Wal Uhud.
Di sana dijelaskan bahwa Imam Sya’roni tidak melihat ulama ahli qolbu, ahli ma’rifat, yang biasa dikenal dengan sufi kecuali mereka sedikit sekali ingkar dengan ulama dan umara’.
Justru ahli ma’rifat atau sufi tersebut mendoakan para pemimpin dari dalam hati, dalam kesendirian karena yang dipikirkan kemashlahatan umat, bukan emosi berpolitik semata.
“Semoga pemimpin-pemimpin negeri ini diberikan keselamatan, terimakasih sudah merawat negeri. Semoga Allah terus membersamai,” ujar tokoh asal Sumatera Barat ini.
Baca Juga: Kiat Menjadi Pemimpin di Era 5.0
Buya Arrazy mengajak para pemimpin yang ada di Indonesia dan rakyat untuk sama-sama membersihkan diri dari sifat kebencian dan dendam.
Indonesia negara paling saleh. Umat Islamnya paling banyak. Indonesia adalah negara paling banyak membaca tahlil (kalimat laa ilahaillallah) dan yasinnya. Harusnya bertambah kekayaan rohaninya tidak tambah kesombongannya.
“Jika hendak memajukan negeri ini, ingin meningkatkan negeri ini maka mari kita sama-sama membersihkan qolbu ini dari kebencian. Mulai malam ini, tidurlah dalam cinta Allah Swt beserta Rahman dan Rahim-nya,” pintanya.
Hal yang hampir sama pernah dicontohkan oleh Rasulullah ketika Jibril menawarkan ke nabi Muhammad Saw untuk menghancurkan orang yang mengganggu dakwahnya.
Namun, Nabi Muhammad menolak. Ia menganggap bahwa kaum tersebut hanya belum paham maksudnya. Arrazy Hasyim berharap semangat ini ada di dalam hati para ulama dan pemimpin negeri ini. Sehingga mampu memperbaiki mana yang rusak dan pecah.
“Nabi Muhammad berdoa terbebas dari kebencian, dendam dan kekesalan dari dalam dada. Semoga orang yang memimpin negeri ini dan rakyatnya dibersihkan hatinya dari kebencian,” tandasnya.