tebuireng.co- Dalam kitab an-Nawadir diceritakan, Syeikh Abdul Wahid az-Zabidi, beliau melihat seorang pemuda thowaf, tapi hanya membaca shalawat saja. Dan ketika sai, dia juga hanya membaca shalawat saja.
Syeikh Abdul Wahid az-Zabidi kemudian bertanya kepadanya, “Maaf, saya perhatikan kamu selama thowaf dan sai hanya membaca shalawat, apa engkau tidak punya hafalan doa yang lain?
“Maaf syeikh, saya hafal, akan tetapi karena peristiwa yang saya alami ketika berangkat haji ini, yang membuatku memperbanyak shalawat dalam kondisi dan keadaan apa pun.
“Peristiwa apa itu?
“Saya pergi menunaikan haji bersama ayah saya, begitu kami sampai di suatu daerah, tiba-tiba ayah tertimpa sakit parah, dia menghembuskan nafas terakhirnya di hadapan saya sendiri. Dengan seutas kain sarung, saya tutup kedua mukanya. Malangnya, sewaktu saya membuka kain itu, rupa ayah saya berubah menjadi hitam. Saya bingung, bagaimana saya memberitahu orang-orang tentang kematian ayah saya, sedangkan wajahnya begitu jelek? Saya terduduk di sisi mayat ayah saya dalam keadaan kebingungan. Akhirnya saya tertidur dan bermimpi. Dalam mimpi itu saya melihat seorang yang sangat tampan dan bercahaya. Dia lantas bertanya, “Mengapa kamu susah terhadap sesuatu yang memang sudah berlaku?” Maka saya menjawab, “Bagaimana saya tidak susah sedangkan ayah saya meninggal dalam kondisi yang buruk?”
Orang itu pun mendekati ayah saya dan mengusap wajahnya, sehingga ayah saya berubah wajahnya menjadi seperti sediakala. Saya segera mendekati ayah dan melihat ada cahaya dari wajahnya seperti bulan yang baru terbit pada malam bulan purnama.
“Engkau siapa?” tanya saya kepada orang yang baik hati itu.
“Saya Nabimu Muhammad.”
Saya lantas bertanya, “Wahai Rasulullah Saw, beritahulah saya, mengapa peristiwa ini bisa terjadi?”
Beliau menjawab, “Ayahmu ini mempunya kesalahan dan dosa, tapi dia istiqomah serta sangat suka bershalawat kepadaku, maka saat ini aku datang untuk memberikan syafaat kepadanya.”
“Maka sejak kejadian itu ya syeikh, saya berjanji akan senantiasa membasahi lisan saya dengan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw.
Baca juga: Cara Bisa Bermimpi Berjumpa Nabi Muhammad