• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Mendamaikan Sufi dan Salafi, Ini Konsep Arrazy

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2021-12-04
in Akidah, Keislaman, Kolom Pakar, Santri
0
Mendamaikan Sufi dan Salafi, Ini Konsep Arrazy

Buya Arrazy Hasyim klarifikasi tentang ismu ruh (ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mendamaikan sufi dan salafi, Ustaz Arrazy Hasyim mengusung manhaj islah dengan fokus mencari titik temu dan persamaan antara keduanya daripada terus menonjolkan perbedaan.

“Oleh sebab itu, jangan berdiskusi masalah fiqh antara antara sufi dan salafi. Tidak akan ketemu. Karena titik temunya ada pada ushul dan akhlak,” jelasnya.

Buya Arrazy Hasyim banyak bicara bab akidah di channel resminya Ribath Nauraniyah. Setiap orang yang ingin mengetahui pemikiran Arrazy Hasyim tentang mendamaikan sufi dan salafi bisa mengunjungi akun ini.

Menurut Arrazy Hasyim, hubungan antara salafi dan sufi memang sering dikenal bertentangan. Perdebatan antara keduanya terus terjadi baik di forum publik maupun dunia maya. Tak jarang perbedaan tersebut menimbulkan konflik dalam dunia Islam.

Salafi dikaitkan dengan pendekatan Islam yang puritan sehingga sering mengkritik praktik ibadah kaum sufi. Sementara sufi yang lebih mengedepankan pendekatan keruhanian, menilai salafi itu keras dan gemar menghakimi sesama muslim dengan cap bid’ah bahkan sesat.

Tajamnya pertentangan antara keduanya ternyata membuat banyak perselisihan yang tidak produktif dan berujung ke persekusi. Besar harapan agar keduanya bersatu dalam kerangka muslim bersaudara.

“Mau sampai kapan terus berselisih? Kita sama-sama Islam. Allah berfirman, sungguh hanya orang-orang yang beriman yang bersaudara, maka ishlahkanlah antara dua orang saudaramu (yang berselisih). Takutlah kepada Allah agar kamu dirahmati,” ujar Ustaz Arrazy Hasyim sambil mengutip Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 10.

Peraih gelar doktor dengan disertasi Teologi Muslim Puritan: Ekspansi Ajaran Salafi itu menjelaskan, salafi adalah muslim pengikut manhaj generasi salaf. Salafi indentik dengan Hanbali tapi tidak terikat dengan mazhab tertentu.

“Salafi banyak merujuk dalam akidah dan fikih kepada pembaharuan dua imam yakni Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab. Penganut 3 ushul tauhid yakni uluhiyah, rububiyah, dan asma’ wa shifat,” imbuhnya.

Baca Juga: Trilogi Tauhid Salafi

Sementara, kata Arrazy Hasyim, sufi adalah pengikut ajaran keruhanian generasi salaf, mengikuti manhaj Imam Abu Hasan Al-Asy’ari dalam hal aqidah (sifat 20 dan lain-lain).

“Sufi mewajibkan ikut mazhab dalam fikih dan mengikuti tarekat-tarekat yang bersanad atau bersilsilah terhubung kepada ulama salafus shalih,” beber Ustaz Arrazy.

Ustadz Arrazy menyampaikan, dalam beberapa hal terjadi salah paham antara keduanya karena perbedaan istilah maupun sebutan padahal barangnya tetap sama. “Jika sufi mengadakan maulid nabi, coba diganti dengan istilah kajian sirah nabi. Salafi juga bakal ikut bukan? Sebutannya berbeda tapi isinya sama,” ucapnya.

Ia menambahkan, dalam sufi ada istilah tasawuf, maka pada salafi ada istilah tazkiyatunnafs. Soal bid’ah, sufi mengatakan ada bid’ah hasanah dan bid’ah dhalalah.

“Sedangkan salafi juga membagi bid’ah kepada bid’ah lughawiyah dan bid’ah sayyi’ah. Ini diterangkan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitabnya. Lagi-lagi istilahnya berbeda, tapi barangnya sama,” tutur Ustaz Arrazy.

Agar manhaj islah atau mendamaikan sufi dan salafi dapat terwujud, menurut Ustaz Arrazy, tidak boleh menisbatkan sifat kepada suatu kelompok yang sebenarnya bukan sifat mereka. Di sisi lain, keduanya juga harus sadar bahwa yang suci itu adalah teks, sedangkan pemahaman manusia tidaklah suci.

“Jangan pemahaman manusia ditahbiskan kepada Allah dan rasul-Nya, sehingga terjadi pembenaran mutlak dan menyalahkan yang lain,” tegasnya Buya Arrazy Hasyim.

Ia juga optimis salafi dan sufi bisa bersatu. Keteladanan generasi awal sangat memungkinkan bersatunya salafi dan sufi. Antara Abdullah Ibnu Umar dan Abdullah ibnu Abbas. Antara lbnu Taimiyah dan Fudhail bin Iyad.

Salafi dan sufi bisa bersatu dengan syarat keduanya sama-sama berilmu. Persatuan hanya ada pada orang yang berilmu, tidak pada mereka yang kurang maupun tidak berilmu. Karena dulu, ulama salafi dan sufi saling berguru.

Jangan sampai kesempurnaan Islam tertutup oleh kesempitan pemikiran. Energi umat seharusnya disalurkan untuk memerangi aliran sesat yang mulai banyak berkembang. Bukan bermusuhan sesama Islam. “Oleh karena itu hindari kalimat tidak produktif yang merusak ukhuwah dan persatuan umat. Tetap berukhuwwah meskipun berbeda. Mari berlapang dada terhadap perbedaan selagi ada dalil,” tandas Arrazy Hasyim.

Tags: Diskusi Sufi dan SalafiKonsep ArrazyMendamaikan Sufi dan Salafi
Previous Post

Kiat-kiat menjadi Sukses di Masa Muda

Next Post

Cerita Gus Dur: Munarman Dilindungi Jenderal

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Cerita Gus Dur Munarman Dilindungi Jenderal

Cerita Gus Dur: Munarman Dilindungi Jenderal

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Tafsir Surah Al-Hasr Ayat 18: Pentingnya Mengelola Waktu dengan Baik
  • Haji Akbar, Pengertian dan Keutamaannya
  • Masih Relevankah Mengikuti Organisasi?
  • Enggan Haji Padahal Mampu, Ini Pendapat Para Ulama
  • Benarkah Emas Bertahan di Situasi Apapun?

Komentar Terbaru

  • IT Telkom pada Ingin Anak Hebat? Ini Cara Tirakatnya
  • Sutrisno pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Telkom pada Ingin Anak Hebat? Ini Cara Tirakatnya
  • Technologeek IPTEC pada Metaverse adalah Masa Depan Dunia Pendidikan Juga?
  • Khoirul pada Veve Zulfikar Basyaiban Keturunan Rasulullah?
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng