• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Memahami Pola Pikir Keuangan Robert T. Kiyosaki

Oleh: Maulida Fadhilah Firdaus

Zainuddin Sugendal by Zainuddin Sugendal
2022-12-14
in Galeri
0
Memahami Pola Pikir Keuangan Robert T. Kiyosaki

Memahami Pola Pikir Keuangan Robert T. Kiyosaki (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co- “Kaya dan miskin itu takdir!” begitu banyak masyarakat yang mengatakan demikian. Hal ini cukup bertentangan dengan Robert T Kiyosaki penulis buku literasi finansial yang cukup banyak disukai. Melalui bukunya yang berjudul The Cashflow Quadrant, Robert T. Kiyosaki memberikan solusi permasalahan banyak orang sekaligus menjadi solusi isu dunia terkait resesi ekonomi.

Setelah terbitnya buku Rich Dad Poor Dad yang berisi mengenai cara berpikir orang kaya dan miskin yang tujuannya tidak lain memberikan pemahaman mindset keuangan. Robert T. Kiyosaki memberikan solusi mengapa mengenai keuangan personal dalam cara mendapatkan pendapatan untuk menuju kebebasan keuangan.

Jika beberapa orang mengatakan bahwa tingkat kekayaan adalah sebuah hal yang relatif. Tidak untuk Robert T Kiyosaki yang mengatakan bahwa definisi dari kaya adalah jumlah hari di mana Anda bisa bertahan tanpa bekerja secara fisik dan mempertahankan tingkat kehidupan Anda. Di dalam kekayaan sendiri bukanlah berapa banyak uang yang dihasilkan tetapi berapa banyak uang yang disimpan dan bekerja untuk Anda.

Dalam buku Rich Dad karangan John Fleming dan Kim Kiyosaki memaparkan mengenai 4 kuadran dalam kategori pemasukan pendapatan setiap Individu. Pembagian pendapatan itu ialah employee (karyawan), self employee (pekerja mandiri) atau  small bussiness (pemilik usaha kecil), bussiness owner (pemilik bisnis) dan investor (pemilik modal).

Baca juga: Resensi Buku: Rich Dad Poor Dad

Kuadran I ditempati oleh karyawan di mana mencari pekerjaan yang aman dan terjamin gaji tinggi dengan tunjangan yang besar. Kuadran I memiliki pengeluaran pajak dan bunga bank. Golongan orang di kuadran I beranggapan bahwa memiliki keamanan ketika menjadi seorang karyawan di perusahaan atau lembaga pemerintah.

Kuadran II ditempati oleh seorang self employee (pekerja mandiri) atau Small Bussiness (pemilik usaha sendiri. Mereka beranggapan bahwa pekerjaan akan beres jika dikerjakan sendiri. Biasanya mereka berprofesi sebagai usaha kecil, bisnis keluarga, spesialis, freelancer, dan konsultan. Memiliki kemandirian pendapatan, dibayar berdasarkan komisi jumlah waktu yang dihabiskan untuk suatu pekerjaan. Robert T. Kiyosaki juga mengatakan bahwa seorang di Kuadran II ini sulit membangun jiwa kepemimpinan dikarenakan mereka yang lebih mengerjakannya sendiri.

Kuadran III ditempati oleh pebisnis. Mereka dituntut kebal resesi dan harus bisa mengontrol sumber pendapatan mereka dikarenakan keuangan yang tidak pasti. Nilai dari kuadran ini ingin membangun tim yang terdiri atas orang-orang terbaik di bidangnya untuk bekerja pada pebisnis.

Kuadran IV, kuadran ini ditempati oleh investor disini bisa dikatakan kebebasan keuangan atau di titik uang bekerja untuk anda. Kelebihan dari kuadran IV tidak terikat pada waktu karena inilah mengapa kebebasan waktu dimiliki oleh orang yang berada di titik ini. Dari ketiga kuadran sebelumnya ada beberapa kendala ketika memasuki kuadran IV karena dari sini pola pikir dan kondisi menentukan jalan yang mana akan ditempuh untuk kebebasan keuangan.

Jadi dari keempat kuadran bisa mengetahui mengapa beberapa orang kerja lebih sedikit menghasilkan banyak uang, dan merasa aman secara finansial dari yang lain karena dari kuadran tersebut bisa mengetahui mana yang perlu diolah dan kapan bisa berpindah kuadran, meskipun sebenarnya berpindah kuadran tak semudah itu.

Mungkin cara yang tepat membangun kebebasan keuangan menurut Robert T. Kiyosaki adalah mulai membangun bisnis. Menurut saya pribadi tidak perlu harus menjadi seorang pebisnis atau investor, bisa jadi pekerja yang profesional di bidangnya dan tentunya tidak meninggalkan literasi keuangan kerap kali bisa mencapai kebebasan keuangan.

Judul : Rich Dad Poor Dad Cashflow Quadrant

Halaman : 330

Penulis : Robert T. Kiyosaki

Tahun : Maret 2020

Pembedah : Maulida Fadhilah Firdaus

Tags: Pola Pikir KeuanganRobert T. Kiyosaki
Previous Post

Kriteria Pemimpin Menurut Al-Ghazali

Next Post

Tiga Waktu Utama Bersiwak Menurut Hadis

Zainuddin Sugendal

Zainuddin Sugendal

Next Post
Tiga Waktu Utama Bersiwak Menurut Hadis

Tiga Waktu Utama Bersiwak Menurut Hadis

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Jalanan dan Kaitannya dengan Karakter
  • Santri Ikuti Seleksi CBT MQKN 2025, Tujuh Kode Ujian Catat Skor Sempurna
  • Serangan Iran Dinilai Jadi Babak Baru dalam Sejarah Israel
  • Ferry Irwandi: Logical Fallacy Argumen Gus Ulil
  • Gus Ulil Sebut Platform X sebagai Medan Penting dalam Perang Narasi Global

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng