tebuireng.co – Maulid Nabi Meniru Syiah? Pertanyaan ini akan dijawab dalam tulisan ringkas dan padat ini. Para ulama ahli hadis menegaskan bahwa sosok yang pertama kali mengamalkan Maulid Nabi Muhammad adalah Penguasa Irbil, Malik Muzaffar. Tentang Raja tersebut diberi penilaian oleh Dzahabi:
وكان متواضعا، خيرا، سنيا، يحب الفقهاء والمحدثين، وربما أعطى الشعراء، وما نقل أنه انهزم في حرب، وقد ذكر هذا وأمثاله ابن خلكان واعتذر من التقصير
“Ia raja yang rendah hati, baik, SUNNI (pengikut Ahlisunnah wal Jama’ah) dan mencintai ulama fikih dan ahli hadis dan terkadang memberi kepada para penyair.” (Siyar A’lam an Nubala’, 22/336)
Namun, bukan kelompok Salafi jika tidak menebar syubhat. Mereka melontarkan tuduhan bahwa Maulid Nabi Muhammad dilaksanakan pertama kali oleh kelompok Syiah.
Sehingga Ahlisunnah yang mengamalkan Maulid Nabi Muhammad dituduh meniru Syiah. Tentu tuduhan ini tidak tepat! Sebab Syiah yang melakukan maulid tidak hanya Maulid Nabi Muhammad, tapi merayakan maulid-maulid lain dalam keyakinan Syiah, sebagaimana dijelaskan oleh ahli sejarah Syaikh Al-Maqrizi:
ذكر الأيام التي كان الخلفاء الفاطميون يتخذونها أعياداً ومواسم تتسع بها أحوال الرعية ، وتكثر نعمهم . وكان للخلفاء الفاطميين في طول السنة أعياد ومواسم ومولد النبي صلى الله عليه وسلم ، ومولد علي بن أبي طالب – رضي الله عنه – ومولد الحسن ، ومولد الحسين عليهما السلام ، ومولد فاطمة الزهراء عليها السلام
Nama-nama hari yang dijadikan perayaan dan musiman oleh Dinasti Fatimiyah dengan bersenang-senang bersama rakyatnya dan memberi hidangan pada mereka. Dalam setahun perayaan dan musiman Dinasti Fatimiyah adalah Maulid Nabi Muhammad, Maulid Ali bin Abi Thalib, Maulid Hasan, Maulid Husein dan Maulid Fatimah Az-Zahra (Al-Khuthath al-Maqriziyah 1/139).
Jadi tidak bisa disamakan antara maulid yang diamalkan Ahlissunnah wal Jamaah dengan maulid dalam Syiah. Sebab Sunni tidak mengamalkan maulid selain Maulid Nabi.
Kalaupun dituduh seperti Syiah hanya gara-gara merayakan Maulid Nabi Muhammad maka sama seperti Imam Syafii yang dituduh Syiah Rafidah karena mencintai keluarga Nabi Muhammad:
إن كان رفضاً حب آل محمد • فليشهد الثقلان أني رافضي
Jika mencintai keluarga Muhammad adalah Rafidah maka saksikanlah oleh alam manusia dan jin bahwa aku adalah Rafidah.
Syair ini tinggal diubah:
إن كان رفضاً حب مولد النبي • فليشهد الثقلان أني رافضي
Jika mencintai Maulid Nabi Muhammad adalah Rafidah maka saksikanlah oleh alam manusia dan jin bahwa aku adalah Rafidah.
Oleh: Kiai Ma’ruf Khozin