Peringatan Maulid Nabi bersama Erick Thohir di Pesantren Tebuireng akan dihadiri berbagai tokoh besar dan dai kondang.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia Erick Thohir dan Gus Miftah (Miftah Maulana Habiburrahman) dijadwalkan akan hadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Tebuireng.
Acara tersebut direncanakan akan dilaksanakan pada Sabtu, 27 November 2021 pukul 14.00-16.30 WIB di aula lantai 3 gedung Yusuf Hasyim Pondok Pesantren Tebuireng.
Turut hadir serta Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz, Rektor Universitas Hasyim Asy’ari Prof Dr H Haris Supratno dan pendiri Omah Asa dan Tebuireng Initiatives Gus Ipang Wahid bin KH Salahuddin Wahid.
Salah satu panitia, Nur Ikhsan mengatakan kegiatan ini mengambil tema “sudahi Rebahan Wujudkan Perubahan” dan masyarakat yang ikut bisa mendaftar di link: bit.ly/MaulidNabidiTebuireng
“Maulid Nabi Bersama Erick Thohir, narahubungnya yaitu 081249148915,” jelasnya, Rabu (24/11/2021)
Menurutnya kegiatan tersebut dimanfaatkan untuk mempelajari prinsip keislaman yang diajarkan Nabi Muhammad SAW dengan melakukan perubahan untuk masa depan Islam dan Indonesia.
“Kegiatan ini juga menjadi momentum tepat untuk selalu meneladani sisi kepahlawanan Nabi Muhammad dalam memperjuangkan Islam sebagai agama yang memberikan kedamaian,” ujarnya.
Memperingati Maulid nabi Muhammad sangat penting bagi generasi muda, karena semua sisi kehidupan Rasulullah sangat baik untuk diteladani dalam praktek kehidupan sehari-hari.
“Generasi muda millenial, sangat penting dan wajib tahu panutan hidup yang sesungguhnya, dan sosok Nabi Muhammad merupakan sosok yang menjadi panutan seluruh alam,’ imbuhnya.
Saking pentingnya peran pemuda, bahkan Allah SWT mengabadikan nama-nama pemuda-pemudi dalam Al-Qur’an. Sebut saja surat Muhammad, Yusuf, Maryam, dan Al-Kahfi, yang dijadikan nama surat dalam Al-Quran, karena lulus dalam ujian yang diberikan Allah SWT.
Bahwa benar generasi muda harus melek teknologi, tetapi jangan lupakan menjadi pribadi yang ziinatul hayaa (kebanggaan duniawi bagi para orang tua), jangan menjadi fitnatulhaya (fitnah bagi orang tua dan memberatkan orangtua), dan yang yang terpenting adalah jadilah pribadi yang qurrota’ayun (penyejuk bagi para orang tua).
Generasi muda harus berhasil dalam dunia (ziinatulhaya), smart dengan teknologi harus diimbangi dengan menjadi penyejuk orang tua dengan menjadi anak yang salih, salihah. Bahagia itu tak cukup maka harus disempurnakan dengan kesalihan.
“Generasi millenial tak lepas dari 3 faktor yakni, komputer, microchip, dan satelit, hingga memungkinkan dunia dalam gengaman. Menjadikan Nabi Muhammad sebagai idola akan membuat arah hidup terasa jelas,” tandas Ikhsan.