tebuireng.co- Salah satu kebiasaan umat Islam, yang selalu dilakukan sebelum shalat adalah berwudhu atau bersuci. Tidak hanya itu, wudhu juga sangat dianjurkan saat tidak akan menjalankan shalat. Terlebih bagi kaum santri, menjaga kesucian sangatlah penting.
Banyak manfaat yang didapat. Dari sudut pandang kesehatan, wudhu banyak memiliki manfaat, yakni; Pertama, kulit merupakan organ yang fungsinya sangat besar bagi tubuh kita, fungsi utamanya membungkus tubuh serta melindungi tubuh dari berbagai ancaman kuman, racun, radiasi juga mengatur suhu tubuh, fungsi ekskresi ( tempat pembuangan zat-zat yang tak berguna melalui pori-pori) dan media komunikasi antar sel syaraf untuk rangsang nyeri, panas, sentuhan secara tekanan.
Begitu besar fungsi kulit maka kestabilannya ditentukan oleh ph (derajat keasaman) dan kelembaban. Wudhu merupakan salah satu metode menjaga kestabilan tersebut khususnya kelembaban kulit. Jika kulit sering kering akan sangat berbahaya bagi kesehatan kulit terutama mudah terinfeksi kuman.
Dengan bersuci berarti terjadinya proses peremajaan dan penyucian kulit, selaput lendir, dan juga lubang-lubang tubuh yang berhubungan dengan dunia luar (pori kulit, rongga mulut, hidung, telinga).
Seperti kita ketahui kulit merupakan tempat berkembangnya banyak kuman dan flora normal, di antaranya Staphylococcus epidermis, Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, Mycobacterium sp (penyakit TBC kulit). Begitu juga dengan rongga hidung terdapat kuman Streptococcus pneumonia (penyakit pneumoni paru), Neisseria sp, Hemophilus sp.
Seorang ahli bedah diwajibkan membasuh kedua belah tangan setiap kali melakukan operasi sebagai proses sterilisasi dari kuman. Cara ini baru dikenal abad ke-20, sebagaimana kita tahu Jepang membutuhkan 100 tahun untuk membiasakan cuci tangan, kapanye-kampanye cuci tangan juga sedang gencar-gencarnya di media massa, padahal umat Islam sudah membudayakan sejak abad ke-14 yang lalu.
Kedua, keutamaan berkumur. Berkumur –kumur berarti membersihkan rongga mulut dari penularan penyakit. Sisa makanan sering mengendap atau tersangkut di antara sela gigi yang jika tidak dibersihkan (dengan berkumur-kumur atau menggosok gigi) akhirnya akan menjadi mediasi pertumbuhan kuman.
Dengan berkumur sebelum wudhu secara benar dan dilakukan lima kali sehari berarti tanpa kita sadari dapat mencegah dari infeksi gigi dan mulut.
Penelitian modern membuktikan bahwa berkumur dapat menjaga mulut dan tenggorokan dari radang dan menjaga gusi dari luka. Berkumur juga dapat menjaga dan membersihkan gigi dengan menghilangkan sisa-sisa makanan yang terdapat di sela-sela gigi setelah makan.
Manfaat berkumur lainnya yang juga penting adalah menguatkan sebagian otot-otot wajah dan menjaga kesegarannya. Berkumur merupakan latihan penting yang diakui oleh pakar dalam bidang olahraga, karena berkumur jika dilakukan dengan menggerakkan otot-otot wajah dengan baik dapat menjadikan jiwa seseorang tenang.
Ketiga, istinsyaq. Istinsyaq berarti menghirup air dengan lubang hidung, melalui rongga hidung sampai ke tenggorokan bagian hidung (nasofaring). Fungsinya untuk mensucikan selaput dan lendir hidung yang tercemar oleh udara kotor dan juga kuman.
Selama ini kita ketahui selaput dan lendir hidung merupakan basis pertahanan pertama pernapasan. Dengan istinsyaq diharapkan kuman infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dapat dicegah.
Penelitian ilmu modern yang dilakukan oleh tim kedokteran Universitas Alexandria membuktikan bahwa kebanyakan orang yang berwudhu secara kontinyu, maka hidung mereka bersih dan bebas dari debu, bakteri dan mikroba.
Tidak diragukan lagi bahwa lubang hidung merupakan tempat yang rentan dihinggapi mikroba dan virus, tetapi dengan membasuh hidung di saat berwudhu, maka lubang hidung menjadi bersih dan terbebas dari radang dan bakteri, dan ini mencerminkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Proses ini dapat menjaga manusia akan bahaya pemindahan mikroba dari hidung ke anggota tubuh yang lain.
Ketiga, membasuh wajah dan kedua telapak tangan. Membasuh wajah dan kedua telapak tangan sampai ke siku memiliki manfaat yang sangat besar dalam menghilangkan debu dan mikroba, lebih dari membasuh hidung.
Membasuh wajah dan kedua telapak tangan sanpai ke siku juga dapat menghilangkan keringat dan permukaan kulit dan membersihkan kulit dari lemak yang dipartisi oleh kelenjar kulit, dan ini biasanya menjadi tempat yang ideal untuk berkembang biaknya bakteri.
Begitu pula dengan pembersihan telinga sampai dengan pensucian kaki beserta telapak kaki yang tak kalah pentingnya untuk mencegah berbagai infeksi cacing yang masih menjadi masalah terbesar di negara kita.
Keempat, membasuh kedua telapak kaki. Membasuh kedua telapak kaki dengan memijat secara baik dapat mendatangkan perasaan tenang dan nyaman, karena telapak kaki merupakan cerminan seluruh perangkat tubuh.
Orang yang berwudhu seakan-akan memijat seluruh tubuhnya satu-persatu, padahal ia hanya membasuh kedua telapak kakinya dengan air dan memijatnya dengan baik. Ini merupakan salah satu rahasia timbulnya perasaan tenang dan nyaman yang dirasakan oleh seorang muslim setelah berwudhu.
*dr. Nur Lailaturriza (Dokter di Puskestren Pesantren Tebuireng).
Baca juga: Protokol Fikih Antivirus