tebuireng.co – Dalam Surat Al-Baqarah, pada ayat 7 ini terdapat lafaz ولهم عذاب عظيم diartikan dengan “dan mereka mendapatkan siksa yang berat”. Huruf lam yang ada pada ayat ini menunjukkan makna “pantas menerima” kemudian lafaz هم ini merujuk kepada lafaz الذين كفروا (orang-orang kafir), jadi orang-orang kafir yang tidak mau diperingatkan dengan suatu kebenaran mereka akan mendapatkan azab (siksa).
Lafaz عذاب asalnya adalah إعذاب yang berasal dari wazan fi’il – أعذب – يعذب إعذاب kemudian huruf hamzah yang ada pada bentuk masdarnya (إعذاب) dibuang sehingga menjadi عذاب, digunakan lafaz عذاب karena yang dimaksud adalah “menghilangkan manisnya hidup” karena itulah lafaz عذاب biasa diartikan dengan “sakit atau penderitaan”.
Pada ayat ini lafaz عذاب tidak berdiri sendiri, karena bila berdiri sendiri atau tidak disifati dengan lafaz عظيم maka akan memiliki dua kemungkinan makna yaitu siksa yang kecil, sedikit, banyak, atau bermakna “siksa yang besar”, tetapi bila kita perhatikan setelah lafaz عذاب terdapat lafaz عظيم yang berupakan bentuk sifat dari lafaz عذاب (siksa), hal ini menunjukkan tentang kehebatan azab yang mereka terima, kedasyatan azab yang mereka teriman, betapa menakutkannya azab yang mereka terima, dan berlebih-lebihnya azab yang mereka terima.
Baca Juga: Arti kata ‘Salat’ di Surat Al-Baqarah
Karena itulah, ketika kita memahami lafaz عذاب عظيم ini maka yang dipahami adalah adanya berbagai macam rasa sakit kepedihan yang sangat dan berlangsung terus menerus atau selamanya di akhirat nanti. Bisa juga siksa itu mereka terima ketika mereka masih berada di dunia berupa kebinasaan sebagaimana azab yang Allah berikan kepada umat nabi-nabi terdahulu.
Kita menjadi bertanya tanya kenapa adzab itu begitu mengerikan, apa sebab yang telah mereka lakukan sehingga mereka bisa mendapatkan siksa yang seperti itu, maka diantara penyebabnya adalah karena mereka telah mengingkari kebenaran yang datang dari Allah SWT. padahal sebelumnya mereka telah mengetahuinya. Hal ini menandakan bahwa hukum orang yang mengerti yang melanggar aturan jauh lebih berat dari pada hukuman orang yang tidak mengerti yang melanggar aturan.
Meskipun ancaman siksanya begitu, tetapi masih memberikan peluang untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT bagi yang bertaubat. Semoga Allah SWT. senantiasa mengampuni kesalahan dan dosa-sosa kita baik yang terdahulu atau yang akan datang, serta senantiasa menyelamatkan kita dari siksa dunia dan akhirat, Amin.
Oleh: Dr. Fathur Rohman, Dosen Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng
Allahu a’lam bisshowab.