tebuireng.co- Makna dari keberkahan telah masyhur diketahui yakni ziadatul khair (bertambahnya kebaikan). Menurut Gus Awis, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum. Definisi dari keberkahan adalah berkembangnya kebaikan yakni dari suatu hal yang sederhana namun bisa menjadi luas atau dari sesuatu yang sedikit namun terus berkembang menjadi lebih banyak.
Baca juga: Mengenal Gus Awis, Ulama yang Gemar Menulis
Keberkahan menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan. Gus Awis menjelaskan bahwa salah satu hal yang selalu dicari oleh manusia adalah keberkahan.
Sebagaimana dalam lafadz salam yang diajarkan oleh Nabi dan biasa diucapkan sehari-hari, di dalamnya terdapat do’a untuk meminta keberkahan.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
“Semoga keselamatan, rahmat dan keberkahan selalu mengalir pada kalian semua”
Hal ini menunjukkan bahwa keberkahan mempunyai peran penting dalam kehidupan. Dalam ceramahnya, Gus Awis juga memaparkan bahwa sebagai santri, mencari berkah (tabaruk) adalah salah satu hal yang harus menjadi tujuan ketika masuk ke pesantren.
Menurutnya di antara salah satu cara paling efektif untuk mendapatkan keberkahan di pesantren adalah dengan menerapkan prinsip khidmah (mengabdi) yakni mengabdikan diri dengan penuh keikhlasan untuk melayani ilmu dan para ahli ilmu seperti berusaha untuk membantu dalam setiap keperluan yang dibutuhkan dalam suatu majelis ilmu.
Dalam hal ini, mengabdi atau melayani dengan cara membantu keperluan tersebut bisa diaplikasikan dengan harta ataupun tenaga.
Melayani ilmu dan ahlinya akan membuahkan keberkahan yang kelak akan menjadi wasilah adanya kesuksesan dan kemuliaan.
Sebagaimana ungkapan ulama yang berbunyi:
من خدم خدم
Barang siapa yang mau melayani, dia pun kelak akan dilayani.
Ungkapan tersebut senada dengan hadis Rasulullah yakni:
الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمْ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاء
Para penyayang akan disayangi oleh ar-Rahmaan (Allah). Sayangilah yang ada di bumi, niscaya yang ada di langit akan menyayangi kalian (H.R Tirmidzi).
Gus Awis melanjutkan, betapa banyak ulama yang saat ini dikenal dengan kealimannya, dulu mereka adalah orang yang bersungguh-sungguh dalam mengabdi dan melayani ilmu beserta ahlinya.
Semakin besar pengabdian dan pelayanan yang diberikan kepada ilmu dan ahlinya maka akan semakin besar pula peluang keberkahan yang akan didapatkan sehingga akan semakin besar pula kesempatan untuk mendapatkan kesuksesan baik di dunia ataupun di akhirat.
Itulah mengapa sering ditemukan bahwa Allah tidak hanya mengangkat derajat para ulama namun bahkan mengangkat derajat anak dan keturunannya hal tersebut karena banyaknya pelayanan yang telah mereka lakukan ketika sedang mencari ilmu. Wallahua’lambissowab.
Baca juga: Peran Besar Perempuan Menurut Gus Awis