• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Makanan Khas Masyarakat Indonesia di Bulan Maulid

Oleh: Thowiroh

tebuireng.co by tebuireng.co
2023-09-22
in Seni & Budaya
0
Makanan Khas Masyarakat Indonesia di Bulan Maulid

Makanan Khas Masyarakat Indonesia di Bulan Maulid (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Bulan maulid atau bulan Rabiul Awwal merupakan bulan yang berkah dan sangat bersejarah karena menjadi bulan kelahiran Nabi agung Muhammad Saw. Di Indonesia, masyarakat akan bersuka cita menyambut kedatangan bulan mulia tersebut dengan melaksanakan beberapa tradisi maupun perayaan adat yang berbeda di setiap wilayahnya.

Selain itu, mereka juga akan membuat makanan khas di bulan maulid dalam rangka menyambut dan memeriahkan bulan kelahiran Nabi. Seperti masyarakat wilayah Kudus, Jawa Tengah yang biasa membuat Ampyang Maulid sebagai makanan khas yang selalu ada di bulan Maulid. Ampyang Maulid merupakan nasi kepel yang dibungkus diatas tandu menggunakan daun jati yang kemudian dirangkai mirip gunungan dengan tinggi sekitar 1,5 meter.

Di dalamnya berisi nasi, lauk, sayur lengkap dengan kerupuknya. Selain nasi juga terdapat buah yang disusun rapi di atas tandu. Ampyang tersebut kemudian di arak dalam sebuah tradisi kirab lalu didoakan oleh para sesepuh sebelum kemudian dibagikan kepada warga.
Selain itu juga terdapat makanan kuah beulangong yang merupakan makanan khas Aceh di bulan Maulid.

Masyarakat Aceh biasa memasak kuah beulangong dalam beberapa hari besar Islam seperti hari raya idul fitri, hari raya idul adha dan perayaan Maulid Nabi.
Kuah beulangong adalah masakan olahan daging kambing yang dimasakmenggunakan rempah kari yang di dalamnya terdapat campuran nangka muda dan pisang muda. Kuah beulangong berasal dari kata belanga atau kuali besar. Dimana, proses memasak kuah beulangong menggunakan kuali besar.

Dahulu, masyarakat Aceh memasak kuah beulangong di tengah sawah menggunakan periuk tanah dengan daun jerami sebagai bahan bakarnya.Makanan ini ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2008.

Makanan khas masyarakat Indonesia di bulan Maulid yang lain adalah ketupat sumpil. Makanan ini menjadi ciri khas masyarakat Kaliwungu Kabupaten Kendal Jawa Tengah dalam perayaan maulid Nabi.
Bahan dasar pembuatannya adalah yang dibungkus dengan daun bambu berbentuk limas segi tiga. Makanan ini diolah mirip seperti ketupat lalu disajikan dengan sambal dari parutan kelapa.

Masyarakat Kaliwungu biasa menyajikan ketupat sumpil pada perayaan “Weh-wehan” yang biasanya diselenggarakan pada acara Maulid nabi Muhammad SAW. Ketupat sumpil menjadi makanan khas yang memiliki makna filosofi yang dalam yakni diantaranya adalah Bentuk segitiga dari ketupat sumpil ini melambangkan hubungan antara manusia dan Tuhannya dan hubungan antara manusia dan sesama manusia.

Demikian beberapa makanan khas masyarakat Indonesia pada bulan maulid yang tetap dijaga dan dilestarikan sebagai bagian dari budaya di setiap wilayahnya.

Penulis: Thowiroh

Editor: Zainuddin Sugendal

Baca juga: Berbagai Tradisi Unik di Indonesia Sambut Bulan Maulid

Tags: Ciri khas makanan maulid nabiJajanan bulan maulid
Previous Post

Menyematkan Gelar Kesarjanaan

Next Post

Mensyukuri Hadirnya Artificial Intelgence (AI)

tebuireng.co

tebuireng.co

tebuireng.co adalah Media Tebuireng Initiatives yang bertujuan untuk meneruskan cita-cita besar Gus Sholah dan para masyayikh tebuireng

Next Post
Mensyukuri Hadirnya Artificial Intelgence (AI)

Mensyukuri Hadirnya Artificial Intelgence (AI)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Tafsir Surah Al-Hasr Ayat 18: Pentingnya Mengelola Waktu dengan Baik
  • Haji Akbar, Pengertian dan Keutamaannya
  • Masih Relevankah Mengikuti Organisasi?
  • Enggan Haji Padahal Mampu, Ini Pendapat Para Ulama
  • Benarkah Emas Bertahan di Situasi Apapun?

Komentar Terbaru

  • IT Telkom pada Ingin Anak Hebat? Ini Cara Tirakatnya
  • Sutrisno pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Telkom pada Ingin Anak Hebat? Ini Cara Tirakatnya
  • Technologeek IPTEC pada Metaverse adalah Masa Depan Dunia Pendidikan Juga?
  • Khoirul pada Veve Zulfikar Basyaiban Keturunan Rasulullah?
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng