Pada hari ini, Jum’at (19/03/2021), program Madrasah Menerjemah Tebuireng Initiatives memasuki sesi pertemuan yang ke-empat. Pada program kali ini, para peserta lebih mendalami materi secara aplikatif dan sang pemateri menyampaikan materi secara komprehensif, karena materi yang yang disampaikan pada sesi IV ini adalah Memahami Unsur Struktur Penerjemahan.
Untuk memahami struktur bahasa arab tidak ada cara lain kecuali dengan sering membaca buku atau kitab bahasa arab, sehingga kita bisa membedakan antara struktur bahasa kitab satu dengan yang lainnya. Jelas sang pemateri
Pemateri kali ini adalah Dr. Mu’at, M. Pd, Beliau menjelaskan kepada para peserta madrasah menerjemah bahwa untuk mahir dalam bahasa arab seseorang itu harus tahu tujuannya. Dalam belajar bahasa arab yang baik, ada satu kategori dari dua kategori yang harus dimiliki peserta.
Pertama, belajar bahasa Arab sebagai “tujuan”
Kedua, belajar bahasa Arab sebagai “alat”. Lanjutnya.
Bahasa arab sebagai tujuan dan alat
Bahasa Arab sebagai “tujuan”, berati peserta yang mempelajari bahasa Arab diharapkan mampu menguasai bahasa Arab secara aktif, baik dalam kemampuan muhadatsah, istima’, qiraah dan kitabah. Jika peserta madrasah menerjemah miliki ke-empat kemahiran tersebut, maka peserta menerjemah mampu berkomunikasi secara lisan maupun tertulis dalam bahasa Arab, yang berarti mampu berbahasa Arab secara aktif maupun pasif. Imbuhnya.
jika bahasa Arab dianggap sebagai “alat”, maka pengetahuan tentang bahasa Arab didudukkan dalam posisi subordinat dari tujuan yang lebih tinggi. Seperti seseorang berkeinginan untuk bisa membaca, memahami dan menerjemahkan bacaan berbahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia, maka dia cukup mempelajari bahasa Arab terutama tentang aspek-aspek linguistik yang bisa membantunya memiliki kemampuan seperti yang diharapkannya.
Biasanya, untuk mereka yang menjadikan bahasa Arab sebagai “alat” sering mengartikannya bahasa Arab untuk “tujuan pasif”. Tujuan pasif di sini sering
direduksi sekedar memilikikemampuan membaca yang di dalamnya mengandung usur memahami kandungan isi. Pungkasnya.
Ketika acara selesai, kami mencoba menanyai para peserta madrasah menerjemah dengan pertanyaan “kira-kira kalian mengikuti program menerjemah ini mau memilih kategori berbahasa arab yang mana?”
Hampir semua peserta menjawab bahwa mereka mengikuti madrasah menerjemah dengan berlandaskan tujuan, walaupun ada satu peserta yang mengatakan masih bingung.