Mantan rektor 2 periode UIN Sunan Gunung Djati Bandung Prof Dr H Nanat Fatah Nasir, MS yang sekarang menjabat sebagai ketua senat UIN Bandung melakukan kunjungan kerja ke Unhasy Tebuireng.
Dalam kunjungan kerja ini, Prof Nanat ingin melihat secara riil bagaimana perguran tinggi berbasis pesantren yang dipandangnya sangat baik untuk menjadi contoh perguruan tinggi berbasis pesantren.
Ia melihat bagaimana kurikulum pesantren bisa diterapkan di universitas, komposisi yang dipakai seperti apa, hingga cara mengaplikasikanya bagaimana.
Setelah kami jelaskan semua, Prof Nanat juga takjub dengan karya-karya rektor Unhasy periode 2011 – 2020 dan pengasuh Pesantren Tebuireng periode 2006 – 2020 Dr (HC) Ir KH Salahuddin Wahid.
Ia takjub melihat bangunan yang didirikan pada masa Kiai Sholah, yakni Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari, Pondok Putra, Pondok Putri, Trensains, Rumah Sakit Hasyim Asy’ari, Ma’had Al Jami’ah dan Kawasan Makam Gus Dur.
Prof Nanat sampai geleng-geleng kepala. Kemudian ia akan membawa hasil ini untuk ke rektor UIN Bandung agar melihat langsung karya-karya KH Salahuddin Wahid. Ini bukan hanya sebatas bangunan, tetapi Kiai Sholah ini sudah membangun peradaban baru untuk kemaslahatan umat.
Prof Nanat juga menyampaikan bahwa ini sinergitas yang sangat luar biasa karena pesantren yang memiliki universitas dan rumah sakit yang bagus pula. Ia juga mengapresiasi luar biasanya Kiai Sholah, hanya tempo 14 tahun ia mengubah dan siapkan semuanya.
Senat UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini yakin, bahwa sinergitas yang dijaga terus dan dikembangkan untuk kepentingan umat bakal jadi rujukan perguruan tinggi swasta yang ada. Luar biasa.
Prof Nanat merupakan salah satu sahabat baik rektor Unhasy Prof Haris Supratno dan Ketua Yayasan Unhasy Prof Dr H Imam Suprayogo. Ia juga sangat kaget karena adik KH Salahuddin Wahid, yakni KH Umar Wahid menjadi Dewan Pembina Yayasan Unhasy.
Tutup kata beliau, tidak salah apabila Unhasy melaju dengan cepat karena orang-orang yang mengembangkan punya tack record yang sangat luar biasa.
Baca Juga: Belajar Entrepreneurship dari Sang ‘Kiai Miliarder’