• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Kitab Tulisan Tangan Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari Terawat Rapi

Walaupun telah Berusia 1 Abad Lebih, Kitab Tulisan Tangan Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari Terawat Rapi di Perpustakaan Tebuireng

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2021-04-29
in Kiai, Kitab Kuning, Pesantren
0
Berusia 1 Abad Lebih, Kitab Tulisan Tangan Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari Terawat Rapi
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Kitab-kitab asli tulisan tangan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari masih tetap terawat hingga kini. Kitab yang berusia 100 tahun lebih tersebut disimpan dan dirawat oleh pengelola perpustakaan A Wahid Hasyim di Pondok Pesantren Tebuireng, Kecamatan Diwek, Jombang, Jawa Timur.

Saat ini ada tujuh kitab yang berada di perpustakaan tersebut. Semua kitab masih utuh, hanya beberapa kitab kondisinya sudah robek termakan waktu. Bahkan, ada beberapa sampul yang berlubang. Kitab-kitab tersebut berupa Al-Quran dan beberapa kitab tentang hadist, fiqih, maupun tentang doa-doa

”Usianya sudah sangat tua,’’ ujar Muhamad Zainal Arifin (46), pengelola perpustakaan.

Jika dihitung, dari usia KH Hasyim Asy’ari sewaktu muda saat menulis kitab tersebut, tentu usia kitab kitab tersebut sudah mencapai ratusan tahun.

Dijelaskannya, Pondok Pesantren Tebuireng, pertama kali didirikan pada 1899. Sedangkan, waktu itu, KH Hasyim Asy’ari sudah mulai menulis beberapa kitab. Artinya, usia kitab tersebut diperkirakan mencapai 130 tahun.
”kisaran 120 tahun lebih,’’ terangnya.

Semua kitab-kitab tersebut, tersimpan rapi dalam sebuah rak berukuran 2×4 meter diruang khusus yang terletak di ujung belakang perpustakaan. Selain kitab tulisan KH Hasyim Asy’ari, ada juga beberapa kitab yang dulunya sering dibaca KH Hasyim Asy’ari saat mengajar santri-santrinya. ”Ada juga kitab lain yang dibaca mbah hasyim,’’ tegasnya.

Ketika dilihat secara teliti, tampak sekali tulisan tersebut dilakukan secara manual. Mulai dari goresan pena, hingga garis tepi pada kitab yang tak begitu simetris. Kondisi kertas juga terlihat berserat.

Zainal menjelaskan, ada beberapa bahan yang dipakai KH Hasyim Asy’ari dalam membuat kitab tersebut. Diantaranya, kertas merang yang terbuat dari tangkai padi. Maupun kertas yang terbuat dari serat pohon turi. ”Jadi kertasnya berserat, berbeda dengan kertas zaman sekarang yang mudah sobek itu,’’ tuturnya.

Meski di perpustakaan tersebut, hanya terdapat tujuh kitab. Bukan berarti, kitab KH Hasyim Asy’ari tidak ditemukan ditempat lain. Dari penelusurannya yang dilakukan waktu ke waktu, kitab tulisan tangan KH Hasyim Asy’ari sering ditemukan di daerah kabupaten/kota lain di Indonesia. Mulai dari Ponorogo, Lamongan dan beberapa daerah lain.

”Peninggalan kitab mbah Hasyim tercatat 400 kitab. Yang tersebar diseluruh dunia termasuk di Saudi Arabia,’’ tandasnya.

Dari tujuh kitab yang ada di perpustakaan A Wahid Hasyim, kini sebagian sudah digandakan untuk berbagai macam kepentingan termasuk studi dan penelitian. Totalnya ada 17 kitab yang diterbitkan dalam satu jilid berukuran besar. ”17 kitab tersebut memuat diantaranya, tentang pesan-pesan untuk para umat NU, tentang pernikahan, macem-macem lah termasuk fiqih dan hadist,’’ terangnya memerinci.

Perawatan Pakai Bubuk Merica

Perawatan kitab-kitab kuno ini dilakukan pihak pesantren sebanyak tiga kali dalam setahun. Sementara itu, tidak perlu dilakukan perawatan khusus untuk menjaga kitab-kitab asli tulisan tangan KH Hasyim Asy’ari. Pengelola perpustakaan cukup menabur campuran kapur barus dan bubuk merica pada kitab.

”Sejauh ini kita hanya melakukan perawatan sederhana untuk menjaga dan merawat kitab kita peninggalan Kiai Hasyim,’’ ujar Muhamad Zainal Arifin lagi.

Perawatan tersebut, dilakukan secara rutin sebanyak tiga kali. Terhitung mulai awal tahun, libur hari raya Idhul Fitri dan pada akhir tahun.

Sejuah ini, belum ada perawatan khusus untuk merawat dan menjaga kitab-kitab tersebut. Pengelola pondok cukup menempatkan ditempat yang kering dan tidak terlalu lembab. ”Penempatan juga kita tempatkan di private room (ruangan pribadi) yang tidak bercampur dengan buku-buku di perpustakaan lain,’’ tambahnya.

Dia menjelaskan, ruangan tersebut sudah steril. Didalamnya adalah ruangan tertutup yang sudah ditebari bubuk merica dan campuran kapur barus. Itu dilakukan untuk mengusir hewan-hewat yang bisa menggerogoti kitab, misalnya kecoa, tikus, kutu maupun klaper dan sejenisnya. ”Campuran merica dan kapur barus itu juga kita taburi pada pojok-pojok ruangan,’’ tandasnya.

Sekitar tahun 90-an, lanjut Zainal, semua buku dan kitab peninggalan KH Hasyim Asy’ari pernah dilakukan fumigasi oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Pada saat itu, juga dilakukan pencucian terhadap kitab-kitab yang warnanya sudah kusam. Hasilnya, kini banyak kitab yang terselamatkan dari proses fumigasi tersebut. ”Dulu itu waktu zamannya Presiden Suharto (Presiden RI ke-2), dilakukan pembersihan selama 7 hari dan hasilnya memang sangat bagus. Semua kutu-kutu yang terdapat didalam kitab mati,’’ terangnya.

Namun sejak saat itu, belum pernah dilakukan hal serupa sampai saat ini. Sehingga pihak pengelola hanya menggunakan cara tradisional untuk menjaga kitab-kitab tersebut. ”Yang penting kitabnya tetap terawat dan terjaga,’’ tandasnya.

Kitab-kitab peninggalan KH Hasyim Asy’ari, sering dipakai untuk studi dan penelitian oleh beberapa pihak, mulai dari ormas, akademisi, hingga jajaran Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PBNU). ”Kalau PBNU sering dipakai sebagai rujukan pendidikan karakter,’’ tandasnya lagi.

Apa keistimewaan maupun kelebihan kitab-kitab tulisan KH Hasyim Asy’ari?

Zainal menyebutkan, dari beberapa kitab yang ditulis KH Hasyim Asy’ari sebagian besar memuat tentang pentingnya pendidikan karakter. Seperti tata krama seorang murid ke guru, akhlak guru dalam mengajar, ada juga nasehat untuk diri sendiri, dan adab sopan santun kepada masyarakat luas.

Salah satu kitab KH Hasyim Asy’ari yang populer di pesantren-pesantren yaitu Kitab Adabul Alim Wal Muta’allim. Kitab ini juga dikaji diberbagai kampus di nusantara, baik sebagai refrensi mata kuliah, seminar, skripsi maupun tesis. Bahkan beberapa madrasah mewajibkan para santrinya mempelajari kitab ini.

“Termasuk tentang pendidikan karakter, kesopanan itu sering termuat dalam kitab mbah hasyim,’’ pungkasnya.

Tags: HasyimKitabSantriTebuireng
Previous Post

Al-Quran dan Modernitas

Next Post

Profil Singkat Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Profil Singkat Pondok Pesantren Manbaul Ma’arif Denanyar

Profil Singkat Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Etika Bertetangga dalam Hadis Nabi
  • Kemenag Resmi Memulai MQKN ke-8 dengan Tahapan Seleksi Via CBT Berbasis Kitab Kuning
  • Qailulah, Rahasia Tidur Siang Ala Nabi
  • Tafsir Surah Qaf Ayat 18: Pentingnya Menjaga Lisan
  • Dhau’ Al-Mishbah fi Bayani Ahkam An-Nikah, Panduan Pernikahan Karya Kiai Hasyim

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng