Perayaan hari lahir Nabi Muhammad SAW merupakan momentum yang sangat istimewa dan dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia termasuk Indonesia banyak tradisi yang dilakukan umat Islam dalam menyambut kelahiran Nabi diantaranya adalah pembacaan kitab maulid atau kitab biografi tentang nabi. Tradisi ini banyak dilakukan oleh muslim Indonesia bahkan sudah di mulai sejak masuk bulan Rabiul Awal.
Dalam pembacaan maulid nabi umat Islam di Indonesia kaya akan rujukan kitab-kitab maulid, kitab-ktab tersebut tidak hanya menceritakan kisah hidup nabi saja tetapi juga mengulas tentang akhlak nabi,pujian kepada nabi, keutamaan nabi dan juga beberapa hadis nabi.
Kitab-kitab maulid yang sering dibaca dan populer di kalangan masyarakat muslim Indonesia baik dalam bulan maulid atau di luar bulan maulid pada acara-acara tertentu pengajian,hajatan ataupun tasyakuran diantaranya ada kitab Maulid Al-Barzanzi, Maulid Ad-Dibai, Qoshidah Burdah dan Maulid Simthudduror.
Kitab Maulid Al-Barzanji
Kitab maulid Al-Barznji di karang oleh Syekh Ja’far bin Hasan Al Barzanji ulama kelahiran Madinah dan juga pernah menjadi mufti mazhab Syafi’i di kota Madinah. Kitab ini memiliki nama khusus Iqdul Jauhar fî Maulidin Nabiyyil Azhar kitab ini menceritakan kisah Nabi dan juga peristiwa penting dalam hidup nabi.
Kitab al-Barzanji ini sangat populer di masyarakat Indonesia tidak hanya pada bulan maulid saja kitab ini selalu di baca setiap malam jum’at di masjid atau mushola diberbagai daerah di Indonesia.
Salah satu keistimewaan kitab ini menurut Syekh Nawawi al-bantani dalam kitab Madarijus Suud syarah dari pada al-Barzanji bahwa siapa yang membaca kitab ini laksana membuka media yang mampu menjadi sebab datangnya kebaikan.
Al-Maghfurlah KH. Muhlas Hasyim pengasuh pesantren Al-Hikmah 2 mengatakan bahwa kitab al-Barzanji ini bisa menjadi wasilah futuh ilmu bagi siapa yang membacanya dan Nabi Muhammad hadir disaat pembacaanya sebagaimana di ceritakan dari guru beliau Mbah Hisyam Leler.
Kitab Maulid Ad-Diba’i
Kitab Maulid Ad-Diba’i dikarang oleh seorang ulama Yaman Wajihuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Umar bin Yusuf bin Ahmad bin Umar asy-Syaibani az-Zabidi asy-Syafi’i dari Hadraumaut. Maulid Ad-Dibai ini menggunakan bahasa Arab yang memiliki nilai sastra tinggi yang dikenal gaya sastra “ad-Dibai”.
Gaya sastra ini memberikan keindahan dan keunikan tersendiri pada kitab ini. Bait-bait syair dalam kitab tersebut mengandung pujian dan ungkapan cinta kepada Nabi Muhammad SAW., serta menggambarkan kebesaran dan keutamaan beliau.
Salah satu keutamaan dari kitab Maulid Ad-Dibai ini adalah kitab ini memiliki banyak perbedaan dengan kitab yang lain tidak hanya menceritakan kisah nabi saja tetapi juga menuliskan kemukjizatan Al-Qur’an dan beberapa hadis di dalamnya, hal ini yang dikatakan dalam kitab Mi’lul Awani di kutip dari Nu.online
هَذَا الْكِتَابُ مُمَيِّزَاتٌ كَثِيْرَةٌ. أَبْرَزَ بِهِ الْمُؤَلِّفُ المُعْجِزَاتِ القُرْآنِيَّةِ وَأَنْوَارَ السُّنَّةِ النَّبَوِيَةِ سَاطِعَةً لَاشِيَةً فِيْهَا
Kitab Maulid Simtudduror
Kitab ini menjadi sangat populer di masyarakat Indonesia khususnya kalangan pencinta group Sholawat seperti Az-Zahir, Syubbanul Wathan, Mafia Sholawat dan yang lainya. Karena menjadi kitab yang wajib dibaca ketika ada penyelnggaraan acara pengajian maulid dan sholwat bersama.
Kitab ini dikarang oleh seorang yang sangat alim yang begitu mencintai Nabi Muhammad SAW ia adalah Habib Ali bin Muhammad bin Husain al-Habsyi. Sang penulis lahir pada hari Jumat, 24 Syawal 1259 H (17 November 1843 M) di kota Qasam, sebuah kota di negeri Hadramaut, Yaman, dan wafat di kota Seiwun, Hadhramaut, pada hari Ahad 20 Rabi’ul Akhir 1333 H (6 Maret 1915 M).
Dalam kitab At-Ta’rif bil Maulid min Kalami Shahibil Maulid bahwa manfaat bagi mereka yang tekun membacanya,menghafalkanya dan menjadikannya wirid niscaya akan dibukaan Sir (Rahasia) Rasullalhu SAW.
Setiap kitab maulid memiliki keistimewaan dan keunikan masing-masing, tiga kitab diatas adalah kitab yang umumnya dibaca oleh hampir seluruh Umat Islam di Indonesia. Baik kitab maulid apapun yang dibaca semua memiliki tujuan satu yaitu menyanjung Nabi Agung Muhammad SAW.
Baca juga: Berbagai Tradisi Unik di Indonesia Sambut Bulan Maulid