• About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
LSPT
Home Kebangsaan

Kitab Jawi Melayu dan Islam Nusantara

Abdurrahman by Abdurrahman
2021-07-17
in Kebangsaan, Keislaman, Kolom Pakar, News, Pesantren
1 0
0
Kitab Jawi yang berbahasa Melayu di karang oleh Ulama Melayu (ist)

Kitab Jawi yang berbahasa Melayu di karang oleh Ulama Melayu (ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp
LSPT

Kenapa gagasan Islam nusantara tampak seperti ide yang mendengung di dalam “echo chamber,” hanya dibahas oleh para pendukungnya saja, dan kurang mampu melintasi batas kelompok sendiri? Di kawasan Melayu, misalnya, ide ini kurang mendapatkan sambutan hangat. Kenapa?.

Umat Islam di kawasan Melayu (meliputi Sumatera, Melayu, Patani, Banjar/Kalimantan, Makassar/Sulawesi, Mindanao/Filipina, dan Singapura) mengembangkan tradisi pengetahuan Islam yang khas dan amat kaya, yaitu apa yang disebut dengan “kitab-kitab Jawi.”

Dalam gambar di bawah, saya cantumkan salah satu daftar kitab-kitab Jawi yang pernah terbit, karangan ulama nusantara di abad-abad 17, 18, dan 19. Apa yang disebut kitab Jawi bukanlah kitab berbahasa Jawa, melainkan kitab-kitab berbahasa Melayu yang ditulis dengan “aksara Jawi,” yaitu aksara Arab yang dipakai untuk menulis kitab-kitab berbahasa Melayu.

Ini untuk membedakan dengan “aksara pegon” yang dipakai untuk menulis kitab-kitab berbahasa Jawa atau Sunda (terima kasih kepada Prof Oman Fathurrahman) yang telah memberikan info mengenai pembedaan antara dua aksara ini). Sistem penulisan aksara Jawi, bagi santri Jawa seperti saya, bisa amat membingungkan, sebab ia berbeda sekali dengan aksara pegon. (Contohnya ada dalam gambar di bawah, yaitu bagian yang saya garis-bawahi).

Kitab-kitab Jawi itu, terus terang, banyak sekali dan amat kaya. Ada seorang mahasiswa Indonesia di Kairo (saya lupa namanya) yang sekarang mulai mengumpulkan karya-karya itu kembali. Sebagian besar karya-karya ulama nusantara berbahasa Melayu itu memang terbit di Kairo dan Beirut, selain Singapura.

Salah satu kitab Jawi yang amat masyhur adalah Tarjuman al-Mustafid karya Syaikh Abdur Rauf Singkel Aceh (w. 1693). Kitab ini, saya kira, merupakan kitab tafsir tertua yang pernah ditulis di bumi nusantara. Ia merupakan ringkasan dan ramuan dari tiga kitab tafsir: al-Baidlawi, al-Khazin, dan Jalalain.

Kitab Jawi lain yang amat penting adalah kitab fiqh bermazhab Syafi’i Sabil al-Muhtadin karya Syekh Arsyad al-Banjari (w. 1812). Sementara kitab Jawi yang amat penting disebut juga adalah al-Durr al-Nafis karya Syaikh Muhammad Nafis al-Banjari yang hidup sezaman dengan Syaikh Arsyad al-Banjari. Kitab ini, walau hanya ringkas, tetapi rumit dan kompleks karena memuat ikhtisar dari ajaran-ajaran Ibn Arabi mengenai “ilmu wujud”. Saya menganggap, kitab ini adalah satu dari karya terbaik yang pernah ditulis ulama nusantara mengenai ajaran Ibn Arabi (terima kasih kepada Dr. Ali Ali M. Abdillah yang telah menarik perhatian saya pada kitab ini).

Kitab-kitab Jawi ini hampir seluruhnya (jika malah tidak semuanya) ditulis oleh ulama Sumatera, Patani, Banjar, dan Malaysia. Sebagian besar berkenaan dengan tasawuf, fiqh, Qur’an/tajwid, hadis, dan mawa’iz (pitutur). Di antara kitab-kitab itu, dalam observasi sekilas saya (mungkin saya keliru), jarang yang berkenaan dengan ilmu-ilmu alat (nahwu, sharaf, balaghah, dan manthiq). Apakah ini menandakan bahwa pengajaran ilmu alat di kawasan Melayu tidak seintensif di pesantren Jawa saat ini, wallahu a’lam.

Tetapi, saya sekarang mulai melihat perbedaan penting antara dua “kultur pengetahuan” di Jawa/Sunda dan Melayu. Di Jawa/Sunda, ilmu alat menjadi ilmu primadona, selain, tentunya, fiqih. Di kawasan Melayu, ilmu yang dipandang primadona adalah tasawuf dan fiqih. Mungkin kesimpulan ini terlalu dini. Perlu penelitian lebih lanjut.

Di kawasan Melayu, pengetahuan Islam diajarkan melalui kitab-kitab berbahasa Melayu, sementara di Jawa yang dominan adalah kitab kuning berbahasa Arab. Istilah “kitab kuning” jelas sangat khas Jawa dan Sunda. Istilah itu, setahu saya, tidak dipakai di kawasan Melayu.

Melihat fakta-fakta sejarah seperti ini, sekarang saya mulai paham, kenapa umat Islam di Sumatera dan Melayu kurang bersemangat untuk menyambut wacana Islam nusantara yang diusung oleh kiai-kiai dan intelektual Nahdlatul Ulama. Salah satu sebabnya, mungkin, karena mereka memiliki “tradisi pengetahuan Islam” sendiri yang sangat kaya dan menjadi kebanggaaan umat Islam di sana. Tradisi keilmuan ini ditulis dalam bahasa Melayu.

Wacana Islam nusantara tampaknya sejak awal kurang memperhitungkan tradisi keilmuan ini. Islam nusantara dipandang hanya mempromosikan tradisi keilmuan ala pesantren Jawa yang memakai kitab kuning itu. Saya kira, kita harus mulai mempertimbangkan keberatan semacam ini.

Keterangan foto: Salah satu daftar kitab-kitab Jawi yang termuat dalam kitab Taj al-Mulk karya ulama Aceh dari abad ke-19, Syekh Ismail bin Abdulmuttalib al-‘Asyi. Kata yang saya garis-bawahi itu agak sulit dibaca. Yang tahu bacaannya, silahkan menjawab di kolom komentar.

Wallahu a’lam.

Kiai Ulil Abshar A

Baca Juga:

Pemikiran KH Hasyim tentang Islam

Tags: islamIslam MelayuIslam Nusantara
Previous Post

Urgensi Menerjemahkan Dokumen dan Langkah-langkahnya

Next Post

4 Keutamaan Kitab Shahih Bukhari Menurut Gus Qoyyum

Abdurrahman

Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng dan aktif di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri

Next Post
Gus Qoyyum menjelaskan teori mencetak ulama

4 Keutamaan Kitab Shahih Bukhari Menurut Gus Qoyyum

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

  • Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Perjalanan Rumah Tangga Buya Arrazy

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Istri Ketiga Pendiri ACT Terima Aliran Dana Umat?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pendiri ACT, Dekat PKS dan Kritik Jokowi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratibul Haddad dan Segala Khasiat Membacanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Open casting film tentang kejujuran. Silakan daftarkan diri kalian, kirim melalui email yang tercnatum pada gambar di atas.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #maksitebuireng #film #filmindonesia
  • "Dunia ini adalah buih yang dipenuhi barang rongsokan yang terapung-apung. Meski demikian, dari aliran ombak dan kesesuaian antara adukan laut dan gumulan ombak, buih itu membuahkan keindahan." -Jalaluddin Rumi  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di www.tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #mutiarahikmah #mutiararumi #quotesoftheday #rumi
  • Keluarga besar Tebuireng Initiatives mengucapkan, sugeng ambal warsa ke-78 KH A. Mustofa Bisri @s.kakung . Semoga selalu diberikan kesehatan, kebahagiaan, kesuksesan dan hidup yang penuh barokah. Aamiin...  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #harlah #gusmus #tokohnasional
  • "Urip nang dunyo ora perlu kepingin dadi opo-opo lan ora perlu khawatir ora dadi opo-opo," dawuh dari KH Chusaini Ilyas.  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di www.tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #dawuh #mutiarahikmah #nahdlatululama #nahdliyin #chusainiilyas
  • Niat puasa Asyura  نويت صوم عاشو راء سنة لله تعالى  Nawaitu shauma Âsyûrâ-a sunnatan lilâhi ta’âlâ.  “Saya niat puasa sunah Asyura karena Allah ta’âlâ.”  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #sunah #puasa #muharram
  • إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ  Segenap keluarga besar Tebuireng Initiatives turut berdukacita atas wafatnya Ustazah Nurul
  • Niat puasa tasu
  • Seminar Nasional Universitas Hasyim Asy
  • Orang yang meninggalkan salat karena udzur seperti orang yang lupa atau tidur maka ia tidak mendapatkan dosa melainkan tetap wajib mengqhada shalatnya. Sedangkan orang yang meninggalkan salat karena sengaja ia mendapatkan dosa dan wajib segera mengqadha salatnya.  Oleh karena itu, meninggalkan salat karena udzur atau sengaja tetap sama-sama wajib qadha.  Adapun tidur atau lupa yang dikategorikan udzur di sini adalah tidur atau lupa yang tidak lalai. Misalnya orang yang tidur sebelum masuknya waktu shalat atau orang yang tidur setelah masuknya waktu shalat akan tetapi pada kebiasaannya ia selalu bangun sebelum keluar waktu shalat atau ia memesan untuk dibangunkan kepada orang yang jujur dan dipercaya untuk dibangunkan sebelum keluar waktu shalat. Maka ketika ia tidak bangun hingga keluar waktu shalat, hal tersebut dianggap udzur dan tetap wajib mengqhada shalatnya.  Mengqadha salat tidak memiliki tata cara khusus dalam pelaksanaannya. Jumlah rakaat maupun gerakan-gerakannya tetap sama dengan salat yang ditinggalkan. Hanya saja, dalam lafadz niat salatnya ada yang diganti, yaitu ada’an diganti dengan qadha’an.  Contoh :  أصلي فرض الصبح ركعتين مستقبل القبلة قضاء لله تعالى  Usholli fardhos subhi rok’ataini mustaqbilal qiblati qodho’an lillahi ta’ala.  Refresensi : Fath al-Mu’in Bisyarhi Qurroti Al-‘Ain bi Muhimmati Ad-Din, At-Taqrirot As-Sadidah Fil Masa’il Al-Mufidah.  Selengkapnya baca di www.tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #keislaman #salat #fiqih
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Toko >>

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist