tebuireng.co- Kisah haru Rahmat Aulia dalam merawat ayahnya yang sedang sakit kini tengah ramai di media sosial. Rahmat yang kini usianya masih 11 tahun dan masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) ini diketahui merawat ayahnya seorang diri dengan gigih, telaten dan penuh tanggung jawab
Viralnya kisah rahmat tersebut salah satunya bermula dari sebuah video yang diunggah oleh Azmi dalam akun Facebooknya. Dalam video tersebut terlihat sosok Rahmat yang sedang beristirahat di seberang jalan bersama sang ayah yang dalam keadaan sakit tertidur lemas di atas becaknya. Pada saat itu Rahmat hendak membawa ayahnya ke rumah sakit Cut Mutia di daerah Aceh Utara dengan mengendarai becak dari rumahnya yang terletak di daerah Pidie Jaya.
Hal tersebut sudah nyaris dilakukan Rahmat berkali-kali bahkan setiap sepuluh hari sekali yakni mengendarai becak beratus kilometer demi mengantarkan sang ayah untuk pengobatannya
Rahmat tidak mengeluhkan keadaannya pada orang lain, di usianya yang masih sangat dini ia menampakkan jiwa dan menegaskan dirinya dengan prinsip anak laki-laki Aceh yang tidak mau menyusahkan orang lain apabila hal tersebut masih bisa dilakukan sendiri. Rahmat biasa menyisakan hasil upahnya dalam bekerja ‘tarek pukat’ untuk membiayai pengobatan sang ayah
Viralnya kisah haru Rahmat tersebut di media sosial menjadikan banyak orang mengetahui dan terharu akan keadaannya. Hal tersebut kemudian sontak membuat berbagai lembaga sosial atau pribadi tergugah untuk ikut berdonasi dalam pengobatan sang ayah
Salah satunya adalah jaringan Gusdurian peduli. Lembaga sosial yang didirikan untuk melanjutkan nilai-nilai perjuangan almarhum Gus Dur di ranah kemanusiaan tersebut ikut berpartisipasi dalam meringankan beban Rahmat
Hal tersebut sebagaimana yang dikabarkan oleh Alissa Qotrunnada Wahid, putri sulung Gus Dur dalam akun twitter pribadinya @AlissaWahid. Ia menuturkan bahwa Rahmat yang disebutnya sebagai anak hebat telah menerima langsung uang tunai sebesar lima juta dari jaringan Gusdurian peduli.
Ia juga menuturkan bahwa untuk skema bantuan lainnya seperti pengobatan dan transportasi ke depan dalam pengobatan ayah Rahmat sedang dibicarakan oleh jaringan Gusdurian peduli.
Kehebatan dan kegigihan Rahmat dalam merawat ayahnya diakui Alissa Wahid sebagai teladan yang patut ditiru serta dijadikan referensi dalam berbakti kepada orang tua. “Kami semua belajar darimu, nak! “ tandasnya.