tebuireng.co – Kisah perjalanan rumah tangga Buya Arrazy Hasyim dan Eli Ermawati layak dijadikan inspirasi bagi generasi muda sebelum membina biduk rumah tangga.
Eli Ermawati terlihat sering mendampingi Buya Arrazy Hasyim, dari subuh sampai malam hampir penuh selama berhari-hari. Seperti Pekan Ngaji 7 Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata pada Rabu malam (5/1/2022) dikutip dari Radar Madura.
Buya Arrazy Hasyim lahir pada 1986 dan mulai belajar di Pesantren Darussunnah, Ciputat pada 2004. Di pesantren ini lah Buya Arrazy Hasyim bertemu dengan Eli Ermawati.
Perempuan asal Tuban ini mulai belajar di Darus Sunnah International Institute of Hadith Science, Ciputat mulai tahun 2007.
“Saya masuk ke pesantren sekitar 2007. Sementara Buya Arrazy masuk lebih awal, sekitar 2004. Selisih angkatan di Darus Sunnah tiga tahun,” ujarnya.
Setahun berada di pesantren, keduanya belum saling mengenal. Apalagi, Buya Arrazy Hasyim dikenal sebagai santri yang kurang pergaulan (kuper).
Seiring berjalannya waktu, mereka dipertemukan dalam satu majelis ilmu. Kebetulan Buya Arrazy diminta menggantikan Prof Dr KH Ali Mustafa Yaqub, yang sedang berhalangan mengajar.
Baca Juga: Ribath Nouraniyyah, Rumah Aswaja
Mendengar suara Buya Arrazy membuat Eli penasaran. Sebab, dia menilai penjelasan Buya Arrazy Hasyim berbeda dengan pengajar pondok yang lain. Saat itu, Buya Arrazy masih berstatus mahasiswa semester akhir.
”Saat itu saya mendengar dengan jelas ada suara yang menyebut bahwa, ’itu calon suamimu’. Saat itu saya langsung bacakan Alfatihah untuk dia,” kenang Eli.
Rasa penasaran Eli semakin membuncah. Namun, terhalang satir atau pembatas antara santri putra dan putri. Dia tidak bisa melihat secara langsung pria yang sekarang sudah menjadi suaminya itu. Nampaknya cara mengajar yang unik dan berbeda itu telah memikat hati Eli.
”Jadi kalau ada cinta pada pandangan pertama, bisa dibilang saya cinta pada pendengaran pertama,” jelasnya.
Setelah kejadian itu, kisah perjalanan rumah tangga keduanya berlanjut ke ranah pernikahan. Allah memberikan jalan kepada pasangan suami istri tersebut. Akhirnya, pada 11 Juli 2010 keduanya menikah di Darus Sunnah.
Eli Ermawati kini mendampingi suaminya membimbing Ribath Nouraniyyah Hasyimiyyah dan dakwah ke berbagai daerah.
Buya Arrazy Hasyim dan Eli Ermawati telah dikaruniai dua orang putra atas nama Hisyam Faqih Arrazy dan Hushaim Shah Wali Arrazy.
Eli merasa beruntung menikah dengan Arrazy Hasyim, sosok lelaki yang baik dan bisa mengayomi keluarga. Eli menambahkan, seorang istri harus siap menjadi madrasah pertama bagi putra-putrinya.
Karena itu, perempuan, khususnya santri, harus memiliki semangat dalam menimba ilmu sebagai bekal menjadi istri yang salihah. Menjadi istri yang salihah itu bukan hal yang kosong, harus ada ilmunya, harus ada tata caranya untuk menyokong peran suami.
“Senang ikut suami berdakwah ke berbagai daerah di Nusantara. Ini membuat saya senang. Sebab, bisa berkunjung ke banyak tempat dan pesantren yang belum pernah dikenal,” tandas Eli.
sungguh indah perjalanan hidupnya jika Allah sudah menakdirkan jodohnya walaupun pertama dengar suara aboya apabila jodoh tak akan kemana
Alhamdulilah
Sangat keren! Beberapa poin yang sangat valid! Saya menghargai Anda menulis ini artikel dan juga situs web lainnya sangat bagus.
Thank for the information, please visit
VisitUs