ADVERTISEMENT
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
Home Keislaman Pendidikan

Kisah Perjalanan Rumah Tangga Buya Arrazy

Abdurrahman by Abdurrahman
2022-04-10
in Pendidikan, Santri, Tokoh
0 0
2
Buya Arrazy hasyim bersama isteri dan santri

Buya Arrazy hasyim bersama isteri dan santri (Ribath Nouraniyyah)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Kisah perjalanan rumah tangga Buya Arrazy Hasyim dan Eli Ermawati layak dijadikan inspirasi bagi generasi muda sebelum membina biduk rumah tangga.

Eli Ermawati terlihat sering mendampingi Buya Arrazy Hasyim, dari subuh sampai malam hampir penuh selama berhari-hari. Seperti Pekan Ngaji 7 Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata pada Rabu malam (5/1/2022) dikutip dari Radar Madura.

Buya Arrazy Hasyim lahir pada 1986 dan mulai belajar di Pesantren Darussunnah, Ciputat pada 2004. Di pesantren ini lah Buya Arrazy Hasyim bertemu dengan Eli Ermawati.

Perempuan asal Tuban ini mulai belajar di Darus Sunnah International Institute of Hadith Science, Ciputat mulai tahun 2007.

“Saya masuk ke pesantren sekitar 2007. Sementara Buya Arrazy masuk lebih awal, sekitar 2004. Selisih angkatan di Darus Sunnah tiga tahun,” ujarnya.

Setahun berada di pesantren, keduanya belum saling mengenal. Apalagi, Buya Arrazy Hasyim dikenal sebagai santri yang kurang pergaulan (kuper).

Seiring berjalannya waktu, mereka dipertemukan dalam satu majelis ilmu. Kebetulan Buya Arrazy diminta menggantikan Prof Dr KH Ali Mustafa Yaqub, yang sedang berhalangan mengajar.

Baca Juga: Ribath Nouraniyyah, Rumah Aswaja

Mendengar suara Buya Arrazy membuat Eli penasaran. Sebab, dia menilai penjelasan Buya Arrazy Hasyim berbeda dengan pengajar pondok yang lain. Saat itu, Buya Arrazy masih berstatus mahasiswa semester akhir.

”Saat itu saya mendengar dengan jelas ada suara yang menyebut bahwa, ’itu calon suamimu’. Saat itu saya langsung bacakan Alfatihah untuk dia,” kenang Eli.

Rasa penasaran Eli semakin membuncah. Namun, terhalang satir atau pembatas antara santri putra dan putri. Dia tidak bisa melihat secara langsung pria yang sekarang sudah menjadi suaminya itu. Nampaknya cara mengajar yang unik dan berbeda itu telah memikat hati Eli.

”Jadi kalau ada cinta pada pandangan pertama, bisa dibilang saya cinta pada pendengaran pertama,” jelasnya.

Setelah kejadian itu, kisah perjalanan rumah tangga keduanya berlanjut ke ranah pernikahan. Allah memberikan jalan kepada pasangan suami istri tersebut. Akhirnya, pada 11 Juli 2010 keduanya menikah di Darus Sunnah. 

Eli Ermawati kini mendampingi suaminya membimbing Ribath Nouraniyyah Hasyimiyyah dan dakwah ke berbagai daerah.

Buya Arrazy Hasyim dan Eli Ermawati telah dikaruniai dua orang putra atas nama Hisyam Faqih Arrazy dan Hushaim Shah Wali Arrazy.

Eli merasa beruntung menikah dengan Arrazy Hasyim, sosok lelaki yang baik dan bisa mengayomi keluarga. Eli menambahkan, seorang istri harus siap menjadi madrasah pertama bagi putra-putrinya.

Karena itu, perempuan, khususnya santri, harus memiliki semangat dalam menimba ilmu sebagai bekal menjadi istri yang salihah. Menjadi istri yang salihah itu bukan hal yang kosong, harus ada ilmunya, harus ada tata caranya untuk menyokong peran suami.

“Senang ikut suami berdakwah ke berbagai daerah di Nusantara. Ini membuat saya senang. Sebab, bisa berkunjung ke banyak tempat dan pesantren yang belum pernah dikenal,” tandas Eli.

Tags: arrazy hasyimBuya Arrazy HasyimEli ErmawatipernikahanSantri
Previous Post

Jangan Heran jika Mindset Anda Meng-cancel Doa

Next Post

Gus Dur, Kenapa Kau Selalu Membuat Orang Terpingkal?

Abdurrahman

Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng dan aktif di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri

Next Post
Gus Dur, Kenapa Kau Selalu Membuat Orang Terpingkal?

Gus Dur, Kenapa Kau Selalu Membuat Orang Terpingkal?

Comments 2

  1. Agus fauzi says:
    4 bulan ago

    sungguh indah perjalanan hidupnya jika Allah sudah menakdirkan jodohnya walaupun pertama dengar suara aboya apabila jodoh tak akan kemana

    Balas
    • Tebuireng Initiatives says:
      3 bulan ago

      Alhamdulilah

      Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Perjalanan Rumah Tangga Buya Arrazy

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hadis Palsu di Kitab Durratun Nasihin, Adakah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Arrazy Hasyim, Ulama Ahlussunnah Wal Jamaah Asal Tanah Minang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KH Abdullah Kafabihi dan Kisah Romatis Muktamar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • "Tabayun itu menjadi penting untuk menghindarkan orang lain mengadu domba kita satu sama lain,"dawuh dari Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #quotesulama #nahdatululama #dawuh #mutiarahikmah
  • إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Segenap keluarga besar Tebuireng Initiatives turut berdukacita atas wafatnya RKH Fakhrillah Aschal bin Abdullah Schal (Pengasuh PP Syaichona Cholil Bangkalan & Rais PCNU Bangkalan).

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #nahdlatululama #nahdliyin
  • Motivator dari Pesantren Lirboyo Ning Sheila Hasina Zamzami mengatakan penghafal Al-Qur’an harus menjaga adabnya. Nasihat Ning Sheila untuk penghafal Al-Qur’an ini disampaikannya saat kunjungan di Yayasan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Mathla’ul Huda cabang Tarbiyatussibyan, Jumat (25/3/2022).

“Santri penghafal Al-Qur’an harus bisa menjaga adab dan istikamah,” jelasnya.

Menurutnya, santri yang sedang fokus Al-Qur’an harus bisa mengatur dan membagi waktu dalam bidang ini. Sehingga dibutuhkan daya juang yang kuat dan pantang menyerah dalam menghafal.

“Santri harus sering sering muroja’ah 2-3 juz tiap hari. Harus punya target dalam murojaah dan jangan meninggalkan salat malam,” imbuh Ning Sheila.

Selengkapnya baca di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #santri #quotesulama #santrilirboyo #lirboyo #ningsheila #penghafalquran #pecintaquran #alquran
  • "Dosa-dosamu boleh jadi sebesar kapal, tapi jangan lupa bahwa rahmat Allah lebih besar daripada lautan," dawuh dari Gus Miftah.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #quotesulama #kiai #dawuh #dawuhkyai #mutiarahikmah #gusmiftah
  • Pesantren Tebuireng berduka, cucu Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari yang bernama Hj. Lily Chodijah Wahid binti KH A Wahid Hasyim wafat.

Kabar duka ini disampaikan secara terbuka oleh keponakannya Gus Ipang Wahid bin KH Salahuddin Wahid.

“Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid binti KH A Wahid Hasyim wafat pada hari Senin, 9 Mei 2022 pukul 16:28 WIB di RSCM Jakarta,” katanya seperti rilis yang diterima tebuireng.co, Senin (9/5/2022).

Di usia senjanya, Hj. Lily Wahid jadi rujukan keluarga besar KH Wahid Hasyim karena dituakan. Terutama setelah KH Abdurrahman Wahid dan KH Salahuddin Wahid wafat.

Tonton video lengkapnya di YouTube Channel Tebuireng Initiatives.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantrentebuireng #santri #gusdur #gussholah #ipangwahid
  • Foto pemakaman Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid di Makam Keluarga dan Masyayikh Tebuireng. 

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #pesantrentebuireng #santri #gusdur #makamgusdur #ramadhan
  • Foto suasana makam Keluarga dan Masyayikh Tebuireng sebelum pemakaman jenazah Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid.

Berdasarkan informasi dari Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz, perkiraan jenazah tiba pukul 13.30 - 15.00 WIB.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #pesantrentebuireng #santri #gusdur #makamgusdur #ramadhan
  • إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Segenap keluarga besar Tebuireng Initiatives turut berdukacita atas wafatnya Nyai Hj. Lily Wahid (Cucu Hadratussyaikh KH M. Hasyim Asy
  • Menurut Zastrouw Al-Ngatawi, tradisi ketupat atau kupatan merupakan bentuk sublimasi (perubahan ke arah satu tingkat lebih tinggi) dari ajaran Islam dalam tradisi masyarakat Nusantara. Hampir tak ada bukti tertulis yang bisa dijadikan rujukan mengenai tradisi kupatan. 

Semua referensi hanya berdasar cerita tutur (folklor) yang berkembang di masyarakat di era Wali Songo yang kemudian ditulis. Adapun momentum setelah melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal atau Syawalan dikenal dengan lebaran ketupat atau tradisi kupatan. 

Happy Ketupat, pangapunten sedoyo lepat.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #idulfitri #idulfitri2022 #ketupat #kupatan #ketupatlebaran
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Toko >>

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist