tebuireng.co – Kisah KH Wahab Hasbullah diteriaki singa terjadi saat Kiai Wahab mau belajar di Syaikhona Kholil Bangkalan.
Di suatu hari, tepatnya pada bulan syawal, Syaikhona Kholil Bangkalan berpesan kepada murid-muridnya untuk memperketat penjagaan dan membawa senjata karena sebentar lagi akan ada seekor singa yang masuk ke pesantrennya.
Setelah mendengar pesan tersebut, para santri kemudian segera memperketat penjagaanya dan membawa alat senjatanya, khususnya di pintu gerbang.
Tidak lama kemudian, seorang pemuda kurus dengan membawa tas koper datang ke pesantren. Tujuan pemuda tersebut ingin belajar kepada Syaikhona Kholil.
Ketika ia mengucapkan salam, Syaikhona Kholil tidak menjawabnya. Ia malah berteriak “singa! singa !” ucap Syaikhona Kholil dengan lantang.
Pemuda itu pun lari karena bingung dan sangat takut kepada murid-murid Syaikhona Kholil yang ingin menangkapnya. Kisah Kiai Wahab Hasbullah diteriaki singa tidak hanya berlangsung sehari.
Setelah tiga hari kemudian, pemuda tersebut datang lagi ke pesantren untuk yang kedua kalinya. Namun hasilnya sama saja.
Ketika Kiai Wahab masuk ke pesantren, para santri ingin menangkapnya lagi dengan membawa senjata alat-alat untuk berperang. Terpaksa ia lari lagi. Begitu seterusnya hingga ketiga kalinya.
Namun banyaknya cobaan yang dilalui tidak membuat pemuda ini putus asa dan patah semangat. Ia terus mencari cara agar dapat masuk ke pesantren.
Ketika sudah larut malam, dan para santri penjaga sudah terlelap ia masuk ke pesantren dengan mengendap karena khawatir akan ada santri yang melihatnya. Karena sudah merasa kelelahan ia pun istirahat hingga tertidur di dalam masjid pesantren.
Baca Juga: Santri Tebuireng yang Hebat
Saat menjelang subuh, Syaikhona Kholil membangunkan pemuda tersebut lalu menerimanya untuk menjadi muridnya. Ia sangat bahagia dan bersyukur karena sudah diterima menjadi santrinya.
Pemuda tersebut adalah KH Abdul Wahab Hasbullah. Ia menjadi kiai yang sangat alim, disegani kawan dan ditakuti oleh lawan sebagaimana singa yang diisyaratkan oleh Syaikhona Kholil Bangkalan waktu itu.
Bukan itu saja hal aneh yang diterima oleh Kiai Wahab saat ingin belajar kepada Syaikhona Kholil. Perlakuan aneh kembali dirasakannya saat ia sedang senang-senangnya belajar kepada Syaikhona Kholil.
Waktu itu Syaikhona Kholil mengusir Kiai Wahab dari pesantrennya. Selain itu, ia menyuruh Kiai Wahab untuk belajar kepada Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari di Pesantren Tebuireng Jombang yang merupakan seniornya sewaktu sama-sama belajar di Bangkalan.
KH Wahab Hasbullah Tambakberas lahir pada tanggal 31 Maret 1888. Anak dari pasangan KH Hasbullah Said yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Jawa Timur dengan Nyai Latifah.
Kiai Abdul Wahab Hasbullah juga merupakan pendiri Nahdlatul Ulama bersama dengan Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari pada tanggal 31 Januari 1926. Tidak hanya itu.
Mbah Wahab juga menjadi pemimpin Laskar Hizbullah melawan penjajah untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Pada 7 November 2014 ia mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Joko Widodo.
Oleh: Rizki Amalia