ADVERTISEMENT
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
Home News

Kisah Kayoon Jadi Sentra Perniagaan Bunga

Abdurrahman by Abdurrahman
2022-05-17
in News, Seni & Budaya
1 0
0
Pasar bunga kayoon

Pedaagang pasar bunga Kayoon sedang merangkai bunga

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

teburieng.co – Semerbak harum bunga sudah pasti bakal tercium bila anda melintasi kawasan ini. Ragam warna-warni kembang juga bakal menarik perhatian, membuat mata menjadi bungah. Jalan Kayoon namanya.

Letaknya di tengah Kota Surabaya, di tepi Sungai Kalimas. Di sana berderet toko yang menjajakan bunga. Mulai dari varian dekorasi, rangkaian sampai hampers. 

Utamanya adalah karangan bunga, yang biasa ditemui di gedung pesta atau di rumah duka. 

Kisah Kayoon Jadi Sentra Perniagaan diceritakan oleh salah seorang saksi sejarah yang juga pedagang di kawasan setempat, Bambang Untung bercerita bahwa kawasan Kayoon mulanya bukan pusat perniagaan bunga seperti sekarang.  

Berpuluh-puluh tahun lalu, saat ia kecil, sekira 1986-1987-an, hanya ada empat sampai lima pedagang di Jalan Kayoon. Mereka pun belum berjualan rangkaian  bunga, tapi bunga batangan. Macam mawar, lily, krisan dan semacamnya.

Pelanggannya, adalah orang-orang dan nona-nona Belanda yang masih tersisa di Surabaya, pascakemerdekaan Indonesia 1945. Menurut Untung, orang Belanda memang hobi membeli dan merawat bunga untuk pajangan di rumahnya. 

“Dulu zaman Belanda sudah ada jual bunga di tengah. Cuma belum rangkaian bunga, tapi batangan lima batang, 10 batang, dulu Nona Belanda suka begitu,” kata Untung, yang lahir pada 1950 ini, Sabtu (14/5/2022).

Cara pedagang menaruh bunganya pun unik. Yakni bukan pada pot plastik atau vas keramik. Melainkan diletakkan pada wadah yang terbuat dari bambu yang dirangkai.

“Dulu pakai pot terbuat dari bambu, kok taruh di bambu tanya saya? katanya biar dingin,” ucap pemilik toko Bunga Anugerah ini.

Barulah pada 1970-an kemudian toko bunga berangsur bermunculan di kawasan Kayoon. 

Mereka juga mulai menjajakan rangkaian bunga. Momentumnya, kata Untung, adalah saat Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru terjadi dalam waktu yang berdekatan kala itu.

“Awalnya itu, tahun 1970-an. Tahun itu Lebaran, Natal dan tahun baru itu hampir bersamaan waktunya, jadi orang beli rangkaian bunga banyak,” cerita Untung.

Kini, setelah berpuluh-puluh tahun lamanya, Kayoon makin menggeliat. Kisah Kayoon jadi sentra perniagaan bunga berkembang kiat lengkap

Toko rangkaian bunga juga kian menjamur. Tapi bagi Untung mereka bukanlah saingan, melainkan rekanan yang saling menguntungkan. 

Menurut, laki-laki asli Simogunung, Surabaya ini, banyakanya pedagang di kawasan itu, justru makin mempopulerkan Kawasan Kayoon sebagai sentra perniagaan rangkaian bunga. 

“Enggak saingan, justru lebih bagus sekarang karena terpusat. Orang cari rangkaian bunga pasti jujukannya ke Kayoon. Bukan ke tempat lain,” tutur Untung, 

Hal itu dibuktikkan sendiri oleh Untung. Selama 20 tahun lalu ia sempat mencoba melebarkan usahanya ke jalan lain di Surabaya. Tapi nyatanya, pesanan di toko barunya itu justrru sepi, dan lambat laun akhirnya tutup karena tak laku.

“20 tahun lalu saya buka usaha bunga tapi tidak di sini, sepi. Istimewanya Jalan Kayoon ya begini ini,” tutup Untung, sembari menyunggingkan senyumnya.

Sedangkan pengamat sejarah Kota Surabaya, Kuncarsono Prasetyo mengatakan, pada 1950-an Jalan Kayoon tepatnya di sisi Sungai Kalimas, masih berupa bidang tanah kosong, layaknya bantaran sungai.

“Itu tanah endapan lumpur, bantaran Sungai di tahun 1950 berdasarkan arsip foto,” kata Kuncar.

Berdasarkan peta Surabaya lama, Kuncar juga menemukan adanya perkampungan bernama Kayoon di Kawasan Embong Kalisin. 

Namun kampung itu digusur pada 1989, dan berubah menjadi perumahan Belanda bernama Palem Land. Perumahan ini merupakan real estate pertama di Kota Pahlawan.

“Kalau di peta lama, ada nama Kampung Kayoon, jadi 1898 perumahan Belanda, Palem Land, real estate pertama di Surabaya,” ucap Kuncar.

Sementara soal nama Kayoon sendiri, Kuncar tak tahu pasti dari mana asalnya. Namun secara bahasa, kayoon, berasal dari kata dasar perkayuan.

“Sebenarnya nggak pernah ada liraturnya, tapi ada yang menyebut Kayoon itu dari kata kayu, perkayuan,” ujarnya.

Sejauh ini, berdasarkan catatan Paguyuban Pedagang Bunga Kayoon Utara, terdapat lebih dari 100 pedagang bunga di sepanjang jalan Kayoon tersebut. (Miftah Farid Rahmani)

Tags: IndonesiaKayoonKota Surabayapasar bunga kayoon
Previous Post

Ketua IKAPETE: Lulusan Tebuireng Punya Modal yang Kuat

Next Post

Selain Sunah, Ini Manfaat Memakai Parfum dalam Islam

Abdurrahman

Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng dan aktif di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri

Next Post
Selain Sunah, Ini Manfaat Memakai Parfum dalam Islam

Selain Sunah, Ini Manfaat Memakai Parfum dalam Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

  • Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Perjalanan Rumah Tangga Buya Arrazy

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Istri Ketiga Pendiri ACT Terima Aliran Dana Umat?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pendiri ACT, Dekat PKS dan Kritik Jokowi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hadis Palsu di Kitab Durratun Nasihin, Adakah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • "Jika kamu takut diterpa angin kencang, jangan pernah punya cita-cita untuk jadi pohon yang tinggi," dawuh dari KH Achmad Chalwani.  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #dawuh #mutiarahikmah #nahdlatululama #nahdliyin #annawawi
  • Keluarga besar Tebuireng Initiatives mengucapkan selamat kepada Bapak KH Achmad Roziqi, Lc., M.H.I. atas amanah baru sebagai Mudir Ma
  • "Menuntut ilmu adalah taqwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah. Mengulang-ulang ilmu adalah zikir. Mencari ilmu adalah jihad," Al-Ghazali.  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #mutiarahikmah #quotesoftheday #alghazali
  • Hukum wukufnya orang yang sedang haid pernah dibahas oleh al-Imam al-Nawawi dalam kitab al-Idlah bahwa salah satu adab wukuf adalah dilakukan dalam keadaan suci.  Dengan demikian, wukuf yang dilakukan jamaah haji yang tengah menstruasi adalah sah, meski ia kehilangan keutamaan wukuf dalam keadaan suci. Al-Nawawi berkata:  اَلسَّابِعَةُ الْأَفْضَلُ أَنْ يَكُوْنَ مُسْتَقْبِلًا لِلْقِبْلَةِ مُتَطَهِّرًا سَاتِرًا عَوْرَتَهُ فَلَوْ وَقَفَ مُحْدِثًا أَوْ جُنُبًا أَوْ حَائِضًا أَوْ عَلَيْهِ نَجَاسَةٌ أَوْ مَكْشُوْفَ الْعَوْرَةِ صَحَّ وُقُوْفُهُ وَفَاتَتْهُ الْفَضِيْلَةُ  “Kesunnahan dan adab wukuf yang ketujuh. Yang lebih utama adalah menghadap kiblat, suci dari hadas dan menutupi aurat. Sehingga bila seseorang wukuf dalam keadaan berhadats, junub, haid, terkena najis atau terbuka auratnya, maka sah wukufnya dan ia kehilangan keutamaan” (Syaikh Abu Zakariya Yahya bin Syaraf al-Nawawi, al-Idlah, Beirut-Dar al-Hadis, hal. 313).  Berdasarkan referensi tersebut dapat dipahami bahwa kondisi menstruasi tidak mencegah kebsahan wukuf, sebab hanya berkaitan dengan keutamaan, bukan kewajiban.  Kaidah fiqih menegaskan, “al-Wâjibu lâ yutraku illâ li wâjibin” (kewajiban tidak dapat ditinggalkan kecuali karena kewajiban lainnya), sebagian ulama meredaksikan dengan bunyi kaidah “al-wâjibu lâ yutraku li sunnatin” (kewajiban tidak boleh ditinggalkan karena kesunnahan).  Selengkapnya baca di tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #haji2022 #haji #hajiindonesia
  • Idul Adha beda di tahun 2022 nampaknya bakal jadi kenyataan. Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.  Ketetapan ini dituangkan dalam Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah. Meski demikian, hingga kini pemerintah belum menentukan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.  “Idul Adha (10 Dzulhijjah1443 H) hari Sabtu Legi, 9 Juli 2022 M,” bunyi Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 Tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah dikutip pada Senin (20/6/2022).  Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin memaparkan, jika mengacu pada garis tanggal Kriteria Baru MABIMS, menunjukkan bahwa di Indonesia pada saat maghrib 29 Juni 2022, tinggi bulan umumnya kurang dari 3 derajat dan elongasinya kurang dari 6,4 derajat.  Artinya, hilal terlalu tipis untuk bisa mengalahkan cahaya syafak yang masih cukup kuat. Akibatnya, hilal tidak mungkin dapat dirukyat. Secara hisab imkan rukyat (visibilitas hilal), data itu menunjukkan bahwa 1 Dzulhijjah 1443 akan jatuh pada 1 Juli 2022 dan Idul Adha jatuh pada 10 Juli 2022.  “Konfirmasi rukyat akan dilakukan pada 29 Juni dan diputuskan pada sidang itsbat awal Dzulhijjah 1443, yang waktunya akan diinformasikan lebih lanjut oleh Kementerian Agama,” tandasnya.  Selengkapnya baca di tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #haji #haji2022 #iduladha #nahdlatululama #muhammadiyah
  • "Orang yang beriman tidak hanya berikhtiar, tapi juga tawakkal dan berdoa", dawuh dari KH A. Mustofa Bisri.  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #dawuh #mutiarahikmah #nahdlatululama #nahdliyin #gusmus #gusmusquotes
  • Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy
  • "Berwudhulah dengan cinta, sebelum berwudhu dengan air. Sungguh, tidak boleh shalat dengan hati penuh kedengkian, dendam, dan kebencian," Jalaluddin Rumi.  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #mutiarahikmah #mutiararumi #quotesoftheday #rumi
  • إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ  Keluarga besar Tebuireng Initiatives turut berdukacita atas wafatnya Hashaim Shah Wali Arrazy, putra kedua Abuya Dr. Arrazy Hasyim, MA.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #duka #arrazyhasyim #ribathnouraniyyah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Toko >>

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist