tebuireng.co- Kiat meraih keutamaan pada malam lailatul qadar sudah banyak diterangkan oleh para ulama, baik dari kalangan klasik maupun kontemporer. Hal tersebut karena kesadaran akan banyaknya kebaikan, anugerah serta rahmat yang diberikan Allah pada malam lailatul qadar sehingga menjadikan umat muslim amat antusias untuk bisa menggapainya
Seperti yang dijelaskan oleh Prof Quraish Shihab dalam kanal Youtube Najwa Shihab yang dikutip pada Senin, (10/04/23).
Menurutnya salah satu cara agar umat muslim bisa meraih keutamaan di malam lailatul qadar adalah dengan senantiasa mendamaikan hati. Yakni membersihkannya dari sifat iri, benci, dan dengki sehingga hatinya menjadi lapang.
Hal tersebut karena Allah memenuhi malam lailatul qadar dengan banyak kebajikan dan keberkahan dari permulaan malam sampai terbit fajar. Demikian karena di antaranya, malam lailatul qadar menjadi malam turunnya Al- Qur’an yang disaksikan oleh para malaikat ketika Allah melapangkan dada Nabi-Nya dan memudahkan jalan untuk menyampaikan petunjuk serta bimbingan kepada umatnya. Sebagaimana termaktub dalam surah Al-Qadr ayat 5
سلام هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرُ
“Sejahteralah malam itu hingga terbit fajar” (Q.S Al-Qadr:5)
Selain itu, menurut Prof Quraish Shihab, hal lain yang perlu diperhatikan untuk meraih keutamaan malam lailatul qadar adalah dengan mempersiapkan diri untuk menyambutnya.
Baginya, malam lailatul qadar adalah bagaikan tamu agung yang hanya akan berkunjung pada seseorang yang siap menyambutnya.
“Lailatul qadar sama seperti tamu besar yang tiba di bandara pasti banyak orang yang menunggunya namun dari sekian banyak, tidak akan semua ia sapa,” ungkapnya
Dengan demikian, persiapan dalam menyambut lailatul qadar perlu untuk diperhatikan. Prof Quraish Shihab melanjutkan, bahwa kebanyakan dari umat muslim terbilang lambat dalam mempersiapkan diri. Hal tersebut karena umumnya mereka hanya fokus mempersiapkan diri ketika bulan Ramadhan tiba. Padahal, pada hakikatnya mempersiapkan diri dalam menyambut malam lailatul qadar adalah jauh sejak bulan-bulan sebelumnya. Sebagaimana ungkapan dari Abu Bakar Al-Balkhi rahimahullah yang mengatakan
شَهْرُ رَجَبٍَ شَهْرُ الزَّرْعِ وَشَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ سَقْيِ الزَّرْعِ وَشَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرُ حِصَادِ الزَّرْعِ
“Bulan Rajab bulan menanam. Bulan Sya’ban bulan menyiram tanaman dan bulan Ramadhan bulan menuai hasil (panen).”
Namun, meski begitu tidak juga akan menjadi sia-sia, orang yang bersungguh-sungguh mempersiapkan diri sejak datangnya bulan Ramadhan untuk menyambut dan meraih keutamaan pada malam lailatul qadar. Karena setiap kebaikan yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan pahalanya akan selalu dilipatgandakan.
Prof Quraish Shihab menambah kan bahwa tradisi umat muslim dalam berlomba-lomba untuk mendapatkan keutamaan di malam lailatul qadar adalah sebuah kebaikan. Namun hal yang harus ingat bahwa Allah tidak hanya memberikan anugerah dan keberkahan di malam lailatul qadar saja, tetapi Allah bisa memberikan anugerah dan keberkahan kepada siapa dan kapan saja sekehendak-Nya. Wallahua’lambisshowab
Baca juga: Mulia Malam Lahir Nabi atau Lailatul Qadar?