tebuireng.co – Drs. KH Syaifudin Zuhri merupakan sosok kiai yang sederhana dan cerdas. Kiai Syaifuddin adalah sosok yang lahir di Semanding Mangle, Kanigoro, Blitar, Jawa Timur.
KH Syaifuddin Zuhri merupakan salah satu ulama yang kharismatik di Kota Malang. Sebagai pengasuh Pondok Pesantren I’anatut Tholibin di Kecamatan Blimbing, sehari-harinya disibukkan dengan membimbing santri menggelar pengajian untuk umat.
“Salah satunya ngaji Sabtu pagi,” jelasnya kepada tebuireng.co
Kesibukannya dalam mendampingi santri dan umat membuat namanya dikenal orang banyak. Akhir-akhir ini, nama KH Syaifuddin Zuhri ramai diperbincangkan kaum nahdliyin jelang Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kota Malang. Konferensi tersebut rencananya akan digelar pada tanggal 06 Februari 2022.
Warga Nahdliyin berharap Kiai Syaifuddin mau maju sebagai calon ketua, dengan harapan bisa membawa NU lebih maju lagi.
Baca Juga: Menjaga NU dari Lingkaran Politik Polarisasi
Konferensi NU Kota Malang ini sudah ditunggu-tunggu oleh warga NU Kota Malang karena akan menjadi harapan baru NU Kota Malang bisa lebih baik dan terasa kemaslahatannya untuk umat.
Harapan kaum nahdliyin ke KH Syaifudin Zuhri bukan tanpa dasar. Kiai yang lahir di Blitar, 04 april 1976 ini dikenal sebagai figur pejuang NU sejak masa muda hingga saat ini menjadi Rais Syuriah di Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Blimbing.
Selain itu, Kiai Syaifuddin merupakan kader NU tulen yang tertib mengikuti jenjang pengkaderan organisasi mulai dari IPNU, Ansor hingga pengurus NU. Bahkan sudah mengikuti PKPNU.
Menanggapi dorongan kaum Nahdliyin tersebut, KH Syaifudin Zuhri tidak menyangka bahwa dirinya akan diminta oleh kiai-kiai maju sebagai calon ketua NU Kota Malang.
Hingga saat ini sudah banyak Ketua MWC NU dan ranting NU di Kota Malang datang ke rumahnya menyampaikan niat mengusung Kiai Syaifuddin Zuhri sebagai ketua NU dan menaruh harapan NU Kota Malang kepadanya.
Dari sini, KH Syaifuddin Zuhri akhirnya tersadar bahwasannya banyak aspirasi baik fikroh maupun harokah dari warga NU khususnya pengurus ranting yang selama ini belum atau tidak bisa terwadahi di Jam’iyahnya sendiri selama ini.
Karena alasan dan semangat dorongan tersebut, KH Syaidudin Zuhri menjawab:
“Insyallah saya siap dicalonkan menjadi ketua NU. Kader NU harus siap asalkan mendapatkan restu dari para kiai dan kehendak warga Nahdhliyin. Jangan menggunakan cara-cara yang tidak bijak bahkan sarat akan kepentingan. Karena NU ini organisasi yang besar, dan banyak contoh diluaran sana banyak kepentingan yang menunggangi untuk hal-hal yang mengusik hati dan pikiran warga NU.”
Niat baik KH Syaifudin Zuhri yang berkenan maju menjadi calon ketua NU Kota Malang ini oleh sebagian orang disalah pahami sebagai kelanjutan kepentingan partai atau pribadi.
“Jangan sampai ada partai maupun orang punya kepentingan ikut campur, sayang NU-nya, NU ini bukan politik. Mencari kepercayaan umat itu suli,” imbuhnya.
Merespon tudingan miring kepadanya, Kiai Syaifuddin Zuhri menjawab santai jika ia ditakdir oleh Allah untuk mengikuti Konfercab NU Kota Malang maka ia harus siap dan tanggung jawab.
“Ini bukan urusan menang-kalah atau jadi-tidak jadi. Namun, amanat meneruskan perjuangan Kiai Hasyim, memikul beban umat untuk agama dan negara,” tegas Kiai Syaifuddin Zuhri.
Yang pada kesimpulannya KH Syaifudin Zuhri akan mewarnai menjadi salah satu calon kuat sebagai ketua tanfidziyah NU Kota Malang.
“Jika terpilih, akan menjaga dan melestarikan berbagai kebaikan yang sudah ada yang dirintis pemimpin sebelumnya dan merancang, memplaning berbagai kebaikan dan kemashlahatan umat yang belum ada,” tandasnya.