Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftahul Akhyar sebut Nahdlatul Ulama (NU) sebagai miniatur Islam. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam acara Pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Probolinggo yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Roudlatul Muttaqien pada Sabtu, (26/10/24).
Hal ini karena, menurutnya selalu ada keselarasan antara Islam dan Nahdlatul Ulama. Adanya kesamaan dan sinergi yang terus dijaga dan dipegang teguh oleh NU terkait segala yang pernah diperankan oleh para anbiya dan para rasul. Juga adanya setiap perintah dalam Islam yang juga menjadi perintah dalam NU begitupun dengan setiap larangannya.
” NU selalu menjaga sinergisitas apa yang dilakukan oleh Rasulullah dalam berbagai hal, masih terus ditekuni hingga kini oleh para Ulama, ” Jelasnya.
Hal ini menjadikan setiap kinerja dan program yang dilakukan NU harus dilakukan dengan penuh hati-hati sebab bukan hanya dikontrol oleh para pimpinan akan tetapi selalu ada perasaan keikut sertaan para anbiya, muassis dan ulama dalam mengawasinya.
Adanya kesinambungan antara NU dengan Islam menjadi hal yang penting untuk terus dijadikan prinsip dalam kinerja NU saat membetuk maupun menjalankan kebijakan dan program-programnya.
Keselarasan antara NU dan Islam menurut Rais ‘Aam PBNU ini juga terlihat dari adanya pelantikan setiap pengurus NU yang dalam islam disebut bai’at. Pengambilan janji dihadapan banyak orang ini menjadi sebuah keteguhan dan memberi kekuatan yang lebih.
Oleh karena itu, KH Miftahul Akhyar juga menekankan adanya ketulusan yang murni dalam memperjuangkan NU. Sebab baginya NU adalah gerakan kebangkitan para ulama sebagai pewaris para nabi yang harus mengambil banyak peran dalam kehidupan di tengah-tengah masyarakat.
Nilai-nilai kandungan yang ada dalam NU seperti dakwah, amar ma’ruf nahi munkar dan mabadi’ khaira ummah harus terus dijalankan dengan niat yang tulus untuk kemakmuran Islam.
Para pengurus,kader dan warga NU harus bisa mengimplementasikan sifat-sifat Nabi seperti shiddiq dan amanah dalam menjalankan tugasnya sehingga semua hak dan tanggung jawab bisa terpenuhi dan terlaksana sebagaimana mestinya.
“Kita yakin bahwa Allah akan selalu memberikan keberkahan dalam sebuah perjuangan sebagaimana Allah telah janjikannya dalam Al-Qur’an, ” tutup Rais ‘Aam PBNU.
Penulis: Thowiroh
Editor: Ikhsan Nur Ramadhan
Baca juga: Gus Yahya Jelaskan Dua Tanggung Jawab Besar Ulama