ADVERTISEMENT
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
Home Keislaman Pendidikan

KH Abdul Fattah, Ajarkan Kemandirian Ekonomi

Abdurrahman by Abdurrahman
2022-01-20
in Pendidikan, Pesantren, Santri, Tokoh
1 0
0
KH Abdul Fattah, Ajarkan Kemandirian Ekonomi

KH Abdul Fattah, Ajarkan Kemandirian Ekonomi (ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Jombang memiliki tokoh pesantren bernama KH Abdul Fattah Hasyim. Meskipun sibuk mengajar, ia tetap memperhatikan kemandirian ekonomi. Kiai Fattah dikenal sebagai pendiri Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun Bahrul Ulum Tambkaberas Jombang.

KH Abdul Fattah Hasyim dilahirkan di Kapas Jombang tepatnya pada tahun 1911 M dari pasangan KH Hasyim Idris (Kapas Jombang) dan Ibu Nyai Hj Fathimah binti KH Hasbullah bin KH Abdus Salam (Tambakberas Jombang).

Nyai Fathimah adalah adik termuda dari seorang pendiri organisasi Nahdlatul Ulama’ KH Abdul Wahab Hasbullah.

Setelah usianya mencapai dewasa ia melakukan perjalanan intlektual di beberapa pondok pesantren di Pulau Jawa. Ia juga belajar di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.

Sekembalinya dari Pesantren Tebuireng pada tahun 1940, Kiai Fattah langsung mendapat amanat dari KH Hasyim Asyari untuk mengajar di Pesantren Denanyar.

[Tweet “Kiai Fattah Hasyim Tambakberas”]

Selang beberapa lama setelah ikut membantu mengajar (khidmah) di Pondok Pesantren Denanyar, Kiai Fattah diminta kembali ke Tambakberas, tanah kelahirannya. Disebabkan sang ayah KH Hasyim Idris dipanggil yang maha kuasa.

Di usianya yang ke 27, KH Abdul Fattah di jodohkan dengan seorang gadis bernama Musyarrofah, putri pengasuh Pondok Pesantren Denanyar KH Bisyri Sansuri Jombang.

Kiai Bisri merupakan suami dari Nyai Khodijah, yang merupakan kakak kandung Nyai Fathimah atau ibunya KH Abdul Fattah.

Sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab penuh terhadap urusan keluarga terutama dalam hal ekonomi, berbagai usaha dan pekerjaan pernah ia jalani.

Kiai Fattah tidak mau menggantungkan ekonomi keluarganya dari gaji mengajar di madrasah dan pesantren. Tidak jarang Kiai Fattah menutupi pembayaran gaji para guru.

Oleh karenanya, Kiai Fattah memiliki pekerjaan sampingan yang menjaga ekonomi keluarga setelah mengajar.

Kiai Fattah pernah merintis bisnis penimbunan garam, berdagang tembakau, jual minyak goreng, membuka toko dan lain-lain. Akan tetapi dari usaha-usaha yang ia tekuni itu selalu mengalami kerugian.

Baca Juga: Kiai Wahab, Santri Tebuireng

Bahkan uang pinjaman yang rencanaya akan ia alokasikan untuk mengembangkan usaha raib di ambil oleh sekawanan pencuri, sehingga dalam perkembanganya untuk menyambung kebutuhan keluarganya, Kiai Fattah hanya mengandalkan penghasilan dari toko kecil dan sebidang tanah.

Lahan yang sempit itu dipelihara oleh salah seorang abdi ndalem dan salah seorang warga kampung Tambakberas. Kiai Abdul Fattah Hasyim menjadi patner diskusi KH Abdul Wahab Hasbullah.

Setali dengan Kiai Abdul Fattah, Kiai Wahab juga sangat memperhatikan kemandirian ekonomi. Dalam buku “KH Abdul Wahab Chasbullah: Kaidah Berpolitik & Bernegara“, Kiai Wahab mengatakan untuk dapat mencukupi beberapa keperluan-keperluan dan menambah keuntungan bagi NU seumumnya, maka sebaiknyalah kalau NU ini berusaha ke jurusan perdagangan, yang berlindung di bawah panji-panji NU.

Untuk menjalankan cita-cita itu, sebenarnya HBNO (sekarang PBNU) telah memikirkan akan cara dan peraturannya, ikhtiar mana telah berbuah baik. Pun untuk keperluan perdagangan NU telah menyediakan uang (sekadar cukup untuk membeli barang-barang perdagangan).

Namun, berhubungan dengan tidak adanya kesanggupan dari cabang-cabang, maka HBNO menunda cita-cita itu.

Kesukaran-kesukaran tentang hal uang untuk mengunjungi kongres itu tidaklah dapat diukur dari besar kecilnya cabang NU masing-masing, sebab dari pengalaman-pengalaman dapatlah HBNO mengetahui bahwa diantara cabang yang kecil-kecil ada yang mengutus wakilnya ke kongres sampai 2-3 orang.

Sedangkan sebaliknya, cabang-cabang yang besar kadang-kadang hanya dapat mengutus 1 saja, bahkan ada yang tak dapat mengadakan utusan sama sekali.

Tentang orang dermawan adakalanya mereka itu hanya bersimpati kepada NU dan ada kalanya kepada ANO (Ansor) saja. Maka dari sebab itu kalau seandainya usaha tersebut (kongres) dikerjakan bersama-sama. Insya Allah pendapatan-pendapatan uang dari pihak dermawan itu akan memuaskan.

Kiai Abdul Fattah dan Kiai Wahab adalah dua tokoh hebat yang dimiliki Pesantren Bahrul Ulum. keduanya bagi tugas, Kiai Abdul Fattah menjaga pesantren dan Kiai Wahab dakwah di luar pesantren.

Tags: Bahrul UlumGus DurGus SholahKH Fattah HasyimSantriTambakberasTebuireng
Previous Post

Kemuliaan Seorang Penggembala Kambing

Next Post

Menjaga NU dari Lingkaran Politik Polarisasi

Abdurrahman

Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng dan aktif di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri

Next Post
Menjaga NU dari Lingkaran Politik Polarisasi

Menjaga NU dari Lingkaran Politik Polarisasi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Perjalanan Rumah Tangga Buya Arrazy

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hadis Palsu di Kitab Durratun Nasihin, Adakah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Arrazy Hasyim, Ulama Ahlussunnah Wal Jamaah Asal Tanah Minang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KH Abdullah Kafabihi dan Kisah Romatis Muktamar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • "Tabayun itu menjadi penting untuk menghindarkan orang lain mengadu domba kita satu sama lain,"dawuh dari Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #quotesulama #nahdatululama #dawuh #mutiarahikmah
  • إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Segenap keluarga besar Tebuireng Initiatives turut berdukacita atas wafatnya RKH Fakhrillah Aschal bin Abdullah Schal (Pengasuh PP Syaichona Cholil Bangkalan & Rais PCNU Bangkalan).

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #nahdlatululama #nahdliyin
  • Motivator dari Pesantren Lirboyo Ning Sheila Hasina Zamzami mengatakan penghafal Al-Qur’an harus menjaga adabnya. Nasihat Ning Sheila untuk penghafal Al-Qur’an ini disampaikannya saat kunjungan di Yayasan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Mathla’ul Huda cabang Tarbiyatussibyan, Jumat (25/3/2022).

“Santri penghafal Al-Qur’an harus bisa menjaga adab dan istikamah,” jelasnya.

Menurutnya, santri yang sedang fokus Al-Qur’an harus bisa mengatur dan membagi waktu dalam bidang ini. Sehingga dibutuhkan daya juang yang kuat dan pantang menyerah dalam menghafal.

“Santri harus sering sering muroja’ah 2-3 juz tiap hari. Harus punya target dalam murojaah dan jangan meninggalkan salat malam,” imbuh Ning Sheila.

Selengkapnya baca di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #santri #quotesulama #santrilirboyo #lirboyo #ningsheila #penghafalquran #pecintaquran #alquran
  • "Dosa-dosamu boleh jadi sebesar kapal, tapi jangan lupa bahwa rahmat Allah lebih besar daripada lautan," dawuh dari Gus Miftah.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #quotesulama #kiai #dawuh #dawuhkyai #mutiarahikmah #gusmiftah
  • Pesantren Tebuireng berduka, cucu Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari yang bernama Hj. Lily Chodijah Wahid binti KH A Wahid Hasyim wafat.

Kabar duka ini disampaikan secara terbuka oleh keponakannya Gus Ipang Wahid bin KH Salahuddin Wahid.

“Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid binti KH A Wahid Hasyim wafat pada hari Senin, 9 Mei 2022 pukul 16:28 WIB di RSCM Jakarta,” katanya seperti rilis yang diterima tebuireng.co, Senin (9/5/2022).

Di usia senjanya, Hj. Lily Wahid jadi rujukan keluarga besar KH Wahid Hasyim karena dituakan. Terutama setelah KH Abdurrahman Wahid dan KH Salahuddin Wahid wafat.

Tonton video lengkapnya di YouTube Channel Tebuireng Initiatives.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantrentebuireng #santri #gusdur #gussholah #ipangwahid
  • Foto pemakaman Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid di Makam Keluarga dan Masyayikh Tebuireng. 

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #pesantrentebuireng #santri #gusdur #makamgusdur #ramadhan
  • Foto suasana makam Keluarga dan Masyayikh Tebuireng sebelum pemakaman jenazah Nyai Hj. Lily Chodijah Wahid.

Berdasarkan informasi dari Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz, perkiraan jenazah tiba pukul 13.30 - 15.00 WIB.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #pesantrentebuireng #santri #gusdur #makamgusdur #ramadhan
  • إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Segenap keluarga besar Tebuireng Initiatives turut berdukacita atas wafatnya Nyai Hj. Lily Wahid (Cucu Hadratussyaikh KH M. Hasyim Asy
  • Menurut Zastrouw Al-Ngatawi, tradisi ketupat atau kupatan merupakan bentuk sublimasi (perubahan ke arah satu tingkat lebih tinggi) dari ajaran Islam dalam tradisi masyarakat Nusantara. Hampir tak ada bukti tertulis yang bisa dijadikan rujukan mengenai tradisi kupatan. 

Semua referensi hanya berdasar cerita tutur (folklor) yang berkembang di masyarakat di era Wali Songo yang kemudian ditulis. Adapun momentum setelah melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal atau Syawalan dikenal dengan lebaran ketupat atau tradisi kupatan. 

Happy Ketupat, pangapunten sedoyo lepat.

Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.

#tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #idulfitri #idulfitri2022 #ketupat #kupatan #ketupatlebaran
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Toko >>

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist