tebuireng.co- Keutamaan menghidupi janda dan anak yatim. Dikisahkan, ada tiga ulama yang bermimpi bertemu Rasulullah Saw. Rasulullah berkata di mimpi tersebut, “Jika kau ke Mekkah, sampaikan salamku kepada Fulan, dan kabarkan bahwa dia salah satu penghuni Surga.”
Ke-tiga ulama ini bermimpi hal serupa selama beberapa hari berturut-turut. Akhirnya mereka pergi ke Mekkah untuk mencari Fulan. Setelah mencari, mereka akhirnya menemukan rumah yang dimaksud. Sebelum bertemu, mereka bertanya kepada salah seorang tetangganya, “Apakah benar ini rumah Fulan?”
“Iya benar.”
“Apakah dia ini seorang sholeh dan ahli ibadah?”
“Bukan, bahkan dia ini orang yang paling banyak maksiat di kampung ini.”
Ke-tiganya kaget mendengar hal tersebut. Tetapi akhirnya mereka memutuskan untuk tetap menemui Fulan, karena mungkin dia ini memiliki suatu amalan yang tidak diketahui seorang pun.
Begitu bertemu dan saling menyampaikan salam, salah seorang dari ke-tiga ulama ini menyampaikan maksud tujuan kedatangan mereka. “Wahai Fulan, kami semua datang ke sini, menyampaikan salam dari Rasulullah Saw, dan mengabarkan kabar gembira bahwa engkau adalah salah satu penghuni Surga.”
“Pembohong! Tidak mungkin hal itu benar, aku ini seorang ahli maksiat. Mana mungkin Rasulullah Saw memberiku salam dan mengabarkan kabar aku penghuni Surga.”
“Sungguh kami tidak berbohong. Kami semua datang hanya ingin menyampaikan amanah tersebut. Juga tolong kabarkan kepada kami, amalan apa yang kau miliki sampai Rasulullah Saw mengabarkan kabar gembira seperti itu kepadamu?”
“Aku ini tidak memiliki amalan apa-apa, bahkan aku sendiri ini adalah seorang ahli maksiat.”
“Tolong ingat-ingat kembali, pasti ada sebuah amal yang kau miliki, yang dengan amal tersebut kau mendapatkan kabar gembira ini.”
“Mungkin ini, aku ini senantiasa menjamin kehidupan seorang janda dan anaknya yang yatim.”
“Ya karena itulah Rasulullah Saw mengirimkan salam dan kabar gembira kepadamu.”
Menangislah si Fulan, dia merasa terharu dan menyesal. Dia akhirnya bertobat dan kemudian bersama ke-tiga ulama tersebut berangkat ke Masjidil Harom untuk sholat. Akan tetapi, di sujudnya yang terakhir ternyata si Fulan meninggal dunia dalam keadaan husnul Khotimah.
Semoga Allah mengkaruniai kita dan segenap keluarga kita dengan usia panjang dan barokah, sehat wal ‘afiat dalam ketaatan dan kebaikan, dan diberikan akhir yang husnul khotimah, aamiin.
Oleh: Ustadz Khoirul Anam
Baca juga: Kisah Ummu Ma’bad dan Kambingnya yang Berkah
Baca juga: Doa Rahasia Ibnu Umar Didengar Orang Buta