tebuireng.co- Keutamaan sabar selalu disangkut-pautkan dengan firman Allah dalam Al-Quran yang menyebutkan bahwa orang sabar akan selalu dicintai Allah serta dijanjikan pahala yang tiada batasnya. Sebagaimana yang termaktub dalam penggalan surah Ali Imran ayat 143:
وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ
“Dan, Allah mencintai orang-orang yang sabar“ (Ali Imran: 146)
Serta dalam penggalan surah Az-Zumar ayat 10
اِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas” (QS. Az Zumar : 10)
Secara bahasa sabar diartikan menahan, yaitu menahan dari segala sesuatu yang ingin dilakukan seperti menahan diri dari emosi, menahan diri dari melakukan maksiat atau menahan diri untuk tidak mengeluh pada saat sulit atau sedang mengalami musibah
Menurut Imam Ghazali sabar termasuk daripada keimanan sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi dari Anas ra. “Iman itu ada dua bagian, sebagian dalam kesabaran, dan sebagian dalam syukur.”
Dalam Islam, sabar dibagi menjadi tiga yakni sabar dalam ketaatan, sabar dalam menjauhi diri dari maksiat dan sabar dalam menghadapi musibah.
Pertama sabar dalam ketaatan adalah kesabaran dalam menjalankan setiap perintah Allah yang mana hal tersebut tidaklah mudah. Akan selalu ada godaan yang bisa saja menggoyahkan ketaatannya namun apabila ia bisa sabar, tidak terlena dan terus berada dalam ketaatannya maka ia akan mendapatkan pahala sebagaimana yang dijanjikan Allah bagi orang yang sabar
Kedua sabar dalam menjauhi diri dari melakukan kemaksiatan. Hal ini termasuk hal yang sulit dilakukan karena dalam diri manusia terdapat nafsu yang kian sering mengajak kepada hal yang diharamkan.
Dikatakan bahwa sabar menghadapi dan melawan hawa nafsu yang mengajak pada kemaksiatan adalah salah satu peperangan yang berat sehingga tingkatkan sabar ini termasuk yang paling utama sebagaimana yang dijelaskan Nabi Saw bahwa orang yang sabar dalam menghadapi ujian akan Allah tinggikan derajatnya sebanyak 300 derajat, yang di antara setiap dua derajat (terdapat jarak) seperti jarak antara langit dan bumi.
Orang yang sabar dalam melanggengkan ketaatan akan diangkat derajatnya sebanyak 600 derajat, yang di antara setiap dua derajat (terdapat jarak) seperti jarak antara langit dan bumi. Sedangkan orang yang sabar dalam meninggalkan maksiat akan diangkat derajatnya sebanyak 900 derajat, yang di antara setiap dua derajat.
Ketiga adalah sabar dalam menghadapi musibah, yang mana hal tersebut termasuk salah satu bentuk sabar yang sering disebut dalam Al-Quran. Salah satunya adalah surah Al-Baqarah:
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” (Q.S Al Baqarah :155)
Dalam hadis disebutkan:
مَا تَجَّرَعَ عَبْدٌ جُرْعَةً أَفْضَلُ عِنْدَ اللهِ مِنْ جُرْعَةِ غَيْظٍ كَظَمَهَا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ تَعَالَى
“Tidak ada seorang hamba yang meneguk satu tegukan (menerima musibah) yang lebih utama di sisi Allah dari pada satu tegukan yang berat yang ditahan untuk mencari ridha Allah ta’ala.” (HR Ahmad dan At Thabrani).
Demikian penjelasan tentang keutamaan dan macam-macam sabar. wallahua’lam bisshowab