Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), tegaskan pentingnnya koherensi organisasi dalam tubuh keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU).
Menurut Gus Yahya, banyaknya aspirasi dari kalangan anggota NU harus ditampung secara sistemik dan berkesinambungan dengan nilai-nilai NU.
Dalam acara Training of Trainer Pimpinan Pusat Fatayat NU, pada Ahad, (7/7/24) Ketum PBNU ini juga mengungkapkan bahwa data dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham RI) menyebutkan, terdapat lebih dari 700 entitas yang mendaftar secara resmi dengan label NU.
Menurut Gus Yahya, fenomena ini perlu diperhatikan secara khusus, sebab dalam satu sisi, meski fenomena ini bisa membuat sebagian orang beranggapan NU menjadi lebih demokratis. Namun, hal ini juga bisa memicu konflik internal karena entitas yang berdiri atas nama NU bisa saja memuat perbedaan prinsip dengan nilai-nilai NU.
Dalam prinsipnya, NU didirikan karena agama dan merupakan konstruktif dari perjuangan ulama agar agama bisa lebih terararah dan mengikuti wawasan ulama ahlussunnah waljamaah. Sehingga keseluruhan komunitas dalam organisasi NU harus menjadi ekosistem yang koheren.
Gus Yahya juga menjelaskan bahwa dampak buruk dari banyaknya aspirasi yang berlabel NU dengan sangat beragam ini nantinya bisa membuat banyak orang lupa pada esensi NU yang sebenarnya.
Bahkan, sangat memungkinkan membuat NU “terdisolusi” atau terpecah belah di tengah masyarakat tanpa bisa ditandai keberadaannya.
Menurut Gus Yahya, kaderisasi dalam NU sangat penting untuk membantu semua struktur elemen NU berjalan secara terarah dalam satu tujuan yang sama.
Ia juga menyampaikan bahwa apabila seluruh struktur elemen NU sudah mampu menjadi ekosistem yang koherensi secara wawasan dan lainnya, maka NU bisa berjalan dengan optimal untuk memberikan manfaat kepada umat.
Gus Yahya berharap, kedepannya setiap elemen NU seperti Muslimat, Fatayat, Ansor, dan banom NU lainnya bisa lebih mengembangkan substansinya. Sehingga setiap aspirasi dari anggota NU bisa tertampung dengan baik dalam elemen struktur yang telah ada.
Karena nilai dasar dari keberadaan NU adalah inisiasi perjuangan peradaban, maka segala sesuatu didalamnya harus komprehensif, sistemik, dan mencakup segala hajat hidup dari umat.
Baca juga:Digital Library ISNU Jatim sebagai Penunjang Kualitas Sarjana NU