Ketua Lembaga Amil Zakat, Infaq, Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU), Habib Ali Hasan mengungkapkan akan terus berupaya mengoptimalkan misi kemanusiaan dengan melakukan transformasi berbagai strategi dan misi kemanusiaan secara digital.
Ia menjelaskan bahwa di tahun 2024, Indonesia berhasil dinobatkan sebagai negara paling dermawan sedunia yang memiliki kepedulian tinggi dalam bidang kesejahteraan dan kemanusiaan.
Untuk itu, LAZISNU berkomitmen untuk terus menjaga marwah tersebut dengan senantiasa mengedepankan semangat Modern, Akuntabel, Transparan, Amanah, Profesional atau yang dikenal dengan istilah MANTAP. Serta mengintegrasikan berbagai misi kemanusiaan secara digital.
Seperti memanfaatkan beberapa metode penggalangan dana maupun pendistribusian secara digital melalui website dan lain-lain. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Ketua LAZISNU dalam acara Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LAZISNU 2024 yang dilaksanakan di Hotel Lumire, Jakarta Pusat. Jum’at, (6/9/24)
Ia menekankan bahwa LAZISNU akan fokus pada empat strategi inti yakni penghimpunan, pendistribusian, pendayagunaan dan kolaborasi dalam hal perencanaan dan pengembangan yang mana semua semua hal tersebut diintegrasikan secara digital. Dengan harapan bisa memberikan dampak yang lebih luas. Tidak hanya bagi bangsa Indonesia tapi juga untuk dunia.
Selain itu, untuk mencapai kesejahteraan yang adil dan merata. LAZISNU juga berkomitmen untuk terus menjalankan misi secara koheren dari hulu ke hilir sebagaimana yang menjadi arahan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Sehingga misi kemanusiaan bagi mereka yang membutuhkan bisa tersebar dan dirasakan manfaatnya secara merata.
Dalam acara Rakernas yang bertema “Unlocking Potential Of Amil Zakat In The Digital Era”, Habib Ali Hasan memiliki harapan besar untuk bisa mengoptimalkan potensi amil zakat melalui transformasi digital sehingga bisa lebih mempercepat, memudahkan, dan meningkatkan transparansi dalam pengelolaan zakat serta memperluas jangkauan program.
Ia juga mengungkap bahwa Rakernas 2024 ini tidak hanya dihadiri oleh cabang-cabang di dalam negeri,tapi juga beberapa cabang dari luar negeri seperti Taiwan, Korea Selatan, Sudan dan Pakistan. Sehingga Rakernas ini bukan hanya menjadi ruang silaturahmi tapi juga menjadi ruang untuk menyusun dan mengkolaborasikan banyak ide dan strategi untuk misi kemanusiaan di masa depan.
Baca juga: Zakat dan Wakaf sebagai Upaya Pemberdayaan Ekonomi Global