tebuireng.co- Nabi Isa ‘alaihissalam pernah menghidupkan dua wanita dari kubur dengan latar belakang hidup yang berbeda. Dikisahkan, salah seorang penduduk Bani Israil mempunyai istri yang sangat cantik. Tentu saja suaminya sangat mencintainya. Suatu hari, si istri meninggal dunia. Sang suami merasa sangat sedih, sampai dia lama tinggal di kuburan istrinya.
Dalam kesedihannya tersebut, Nabi ‘Isa ‘alaihissalam lewat di dekatnya. Nabi ‘Isa ‘alaihissalam kemudian bertanya, “Apa yang membuatmu menangis?”
Orang itu kemudian menceritakan kisahnya.
“Kalau begitu, apa engkau rela jika istrimu dihidupkan kembali?”
“Ya.”
Nabi ‘Isa ‘alaihissalam pun berdoa, dan tiba-tiba seorang wanita yang berkulit hitam dengan api yang menjalar dari seluruh tubuhnya keluar dari dalam kubur tersebut. Wanita itu segera berkata, “Tidak ada Tuhan selain Allah, dan Nabi ‘Isa ‘alaihissalam adalah utusan Allah.”
Orang tersebut kaget dan berkata, “Wahai Nabi ‘Isa ‘alaihissalam, bukan kuburan ini. Tetapi kuburan yang itu.”
Nabi ‘Isa ‘alaihissalam berdoa kembali, dan wanita yang berkulit hitam tersebut kembali meninggal.
Nabi ‘Isa ‘alaihissalam kemudian beralih ke depan kuburan yang ditunjukkan dan berkata, “Wahai penghuni kubur, bangunlah dengan izin Allah!”
Kuburan tersebut segera terbelah, dan dari dalamnya keluar seorang wanita cantik. Orang tersebut kemudian berkata, “Ini adalah istriku wahai Nabi ‘Isa ‘alaihissalam.”
“Ambillah dia!”
Laki-laki itu pun pulang membawa istrinya yang hidup kembali. Sesampainya di rumah, dia merasa sangat mengantuk. Dia kemudian berkata kepada istrinya, “Sungguh aku sangat mengantuk, sekarang aku ingin istirahat dahulu.”
“Silahkan suamiku.”
Laki-laki itu pun tidur dengan meletakkan kepalanya di paha istrinya. Di saat itu, seorang pangeran yang sangat tampan dan berwibawa lewat di depan rumah mereka. Wanita itu kemudian meletakkan kepala suaminya, dan bergegas berdiri untuk melihat pangeran tersebut lebih dekat.
Melihat kedatangan si wanita, pangeran tersebut segera terpesona dengan kecantikannya.
“Ambillah aku,” kata wanita itu.
Mendengarnya, si pangeran segera menaikkannya di atas kuda yang ia kendarai.
Beberapa saat kemudian, suami wanita tersebut bangun dan tidak bisa menemukan istrinya. Dengan cemas dia terus mencari dan akhirnya mengikuti bekas telapak kali kuda yang ada di depan rumahnya. Hingga dia menemukan istrinya yang ada bersama si pangeran.
“Wahai putra raja, yang ada di sebelahmu itu adalah istriku. Lepaskan dia!”
Namun istrinya malah mengingkarinya, dia berkata, “Tidak! Sungguh dia ini hanyalah budakku.”
“Apakah engkau mengubah statusku menjadi budak? Wahai pangeran, sungguh dia ini istriku, dia pernah meninggal dunia, lalu dihidupkan kembali berkat doa dari Nabi ‘Isa ‘alaihissalam.”
Ketika perdebatan terus berlangsung, Nabi ‘Isa ‘alaihissalam kebetulan lewat di dekat mereka.
Suami dari si wanita segera berkata, “Wahai Nabi ‘Isa ‘alaihissalam, bukankah ini istriku yang engkau hidupkan kembali?”
“Benar.”
“Wahai Nabi ‘Isa ‘alaihissalam, dia ini sudah berbohong, mengaku milik pangeran ini.”
“Ketahuilah hai wanita, engkau adalah seseorang yang aku hidupkan kembali atas izin Allah.”
“Tidak, wahai Nabi ‘Isa ‘alaihissalam.”
Akhirnya Nabi ‘Isa ‘alaihissalam berdoa, “Ya Allah, jika apa yang dikatakannya itu dusta, kembalikanlah keadaannya seperti yang telah terjadi dahulu.”
Beberapa saat kemudian, wanita itu mati. Lalu, Nabi ‘Isa ‘alaihissalam berkata, “Siapa yang hendak melihat seseorang yang mati kafir, kemudian dihidupkan kembali, dan kemudian mati dalam keadaan beriman, lihatlah pada wanita berkulit hitam yang aku hidupkan dahulu. Dan siapa yang hendak melihat seseorag yang mati dalam keadaan mukmin, kemudian dihidupkan kembali, dan kemudian mati dalam keadaan kafir, lihatlah wanita ini.”
Akhirnya, suami wanita itu bersumpah tidak akan beristri selamanya. Dia keluar untuk fokus beribadah kepada Allah hingga meninggal dunia. (Sumber: “Mutiara Hikmah Tasawuf” Pustaka Tebuireng, terjemahan dari Kitab An-Nawadir lil Imam Qolyubi)